Berita

gedung dpr/net

Hukum

Di Akhir Jabatan, Proyek Parkir Motor DPR Masih Didiamkan

SELASA, 16 SEPTEMBER 2014 | 07:23 WIB | LAPORAN: RUSLAN TAMBAK

. Anggota DPR RI 2014-2019 segera dilantik, 1 Oktober nanti. Seharusnya Sekretariat Jenderal DPR RI mulai berbenah. Artinya proyek-proyek DPR yang belum selesai, sudah harus selesai saat pelantikan nanti.

Seperti parkir Motor di samping Kantin Pujasera, seharusnya sudah bisa dipergunakan oleh publik atau tamu DPR. Karena parkir yang saat ini ada, tidak begitu nyaman, dan kurang representatif sebagai ruang parkir yang layak bagi tamu DPR.

Demikian disampaikan pengamat anggaran politik, Uchok Sky Khadafi dalam keterangan tertulisnya kepada redaksi sesaat lalu, Selasa (16/9).


Padahal, kontraktor pelaksana pembangunan parkir motor DPR adalah PT. BRJ. Dimana nilai kontrak antara DPR dengan PT. BRJ sebesar Rp. 3.460.000.000. Sedangkan untuk konsultan perencanaan, DPR menetapkan PT. MCM, dengan nilai kontrak sebesar Rp. 145.000.000, dan juga DPR melakukan penunjukan langsung kepada PT.CMK,  dengan nilai kontrak sebesar Rp.47.740.000.

"Belum selesainya proyek parkir motor ini, Anggota DPR seharusnya punya rasa malu lantaran hal ini sangat 'menampar' muka mereka. Masa sebagai anggota DPR yang punya kekuasaan atau hak pengawas bisa lolos atau cuek pada belum selesai pembangunan parkir motor ini. Berarti, dari persoalan ini, anggota dewan tidak bisa menjadi contoh dalam hal hak pengawasan. Ini lebih memalukan lagi," ujar Uchok.

Apalagi kalau ada penyimpangan anggaran, Uchok meminta harus ditindak. DPR kata dia jangan mendiamkan pihak Sekjend DPR.

Seharusnya, sambung Uchok, anggota dewan mendorong pihak Sekjend DPR ke aparat hukum karena sudah ada hasil audit BPK bahwa PT. BRJ juga harus mengembalikan duit sebesar Rp. 33.467.355 karena tidak mengerjakan beberapa pekerjaan pendukung seperti: Pekerjaan planter bos beton dengan nilai sebesar Rp.11.2 juta; Pekerjaan pos jaga sebesar Rp.1.7 juta; Fisher planter bos sebesar Rp.7.7 juta; Jet Washer sebesar Rp.1 juta; Penanaman tanaman di planter box sebesar Rp.4.2 juta; dan Pipa PVC sebesar Rp.7.4 juta.

"Jadi, jangan membiarkan sekjend DPR, hanya fokus pada proyek-proyek baru yang lebih menguntungkan seperti pada tahun 2014, ada pengadaan lencana ukuran besar dan kecil sebesr Rp. 3.292.950.870," tandas Uchok. [rus]

Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Tamparan bagi Negara: WNA China Ilegal Berani Serang Prajurit TNI di Ketapang

Sabtu, 20 Desember 2025 | 09:26

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

UPDATE

Laksdya Erwin Tinjau Distribusi Bantuan di Aceh Tamiang

Selasa, 23 Desember 2025 | 03:55

Jembatan Merah Putih

Selasa, 23 Desember 2025 | 03:40

Kongres Perempuan 1928 Landasan Spirit Menuju Keadilan Gender

Selasa, 23 Desember 2025 | 03:13

Menko AHY Lepas Bantuan Kemanusiaan Lewat KRI Semarang-594

Selasa, 23 Desember 2025 | 02:55

Membeli Damai dan Menjual Perang

Selasa, 23 Desember 2025 | 02:32

Komdigi Gandeng TNI Pulihkan Infrastruktur Komunikasi di Aceh

Selasa, 23 Desember 2025 | 02:08

Rocky Gerung: Kita Minta Presiden Prabowo Menjadi Leader, Bukan Dealer

Selasa, 23 Desember 2025 | 01:45

DPRD Minta Pemkot Bogor Komitmen Tingkatkan Mutu Pendidikan

Selasa, 23 Desember 2025 | 01:27

Kebijakan Mualem Pakai Hati Nurani Banjir Pujian Warganet

Selasa, 23 Desember 2025 | 01:09

Pemilihan Kepala Daerah Lewat DPRD Bikin Pemerintahan Stabil

Selasa, 23 Desember 2025 | 00:54

Selengkapnya