Berita

Hukum

Yesaya Pernah Minta Duit Rp 100 Juta Buat Mobilisasi Massa ke MK

SENIN, 15 SEPTEMBER 2014 | 14:15 WIB | LAPORAN:

Direktur PT Papua Indah Perkasa, Teddy Renyut dihadirkan menjadi saksi dalam sidang kasus dugaan suap proyek rekonstruksi tanggul laut abrasi pantai dan proyek-proyek lain di Kabupaten Biak Numfor, Papua tahun 2014.  Bupati Biak Numfor, Yesaya Sombuk dalam kasus ini diduga menerima uang suap dari Teddy terkait proyek tersebut.

Dalam keterangannya, dia menyebutkan bahwa Yesaya juga pernah meminta duit Rp 100 juta untuk perkara Pilkada Kabupaten Biak Numfor 2013 yang tengah berperkara di Mahkamah Konstitusi.

"Saya mengantarkan Rp 100 juta waktu beliau masih (berperkara) di MK. Beliau butuh bantuan," kata Teddy saat bersaksi di Pengadilan Negeri Tindak Pidana Korupsi (Tipikor) Jakarta, Senin (15/9).


Permintaan uang, kata Teddy, dilakukan Yesaya melalui temannya, Yakobus. Uang Rp 100 juta itu diperlukan Yesaya untuk memobilisasi massa dari Biak Numfor ke MK.

"Dia butuh bantuan, untuk memobilisasi massa dari Biak," jelasnya.

Dia menambahkan, Yesaya juga pernah meminta bantuan uang kepada dirinya selain yang Rp 100 juta itu. Kata Teddy, Yesaya butuh uang Rp 600 juta yang diserahkan di Hotel Acacia, Kramat Raya, Jakarta Pusat, 13 Juni 2014.

"Tapi saya baru bisa realisasikan tanggal 13," terangnya.

Namun, setelah uang Rp 600 juta dalam bentuk mata uang dolar Singapura diberikan, Teddy ditelepon Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah Biak Numfor, Yunus Saflembolo.Dalam perbincangan via telepon itu, Yunus mengatakan bahwa Yesaya butuh tambahan dana sebanyak Rp 350 juta.

"Tanggal 14 Juni saya ditelpon Pak Yunus beliau butuh tambahan Rp 350 juta," kata Teddy.

Di sinilah, Teddy mengakui, bahwa agar dirinya dapat mengerjakan proyek-proyek di Kabupaten Biak Numfor. Sebab, dirinya telah memberi uang total Rp 950 juta.

"Saat beliau minta (uang), saya bilang apabila ada kegiatan di Biak Numfor saya diperhatikan, saya dibantu kalau ada proyek," tandasnya.[wid]

Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Tamparan bagi Negara: WNA China Ilegal Berani Serang Prajurit TNI di Ketapang

Sabtu, 20 Desember 2025 | 09:26

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

UPDATE

Laksdya Erwin Tinjau Distribusi Bantuan di Aceh Tamiang

Selasa, 23 Desember 2025 | 03:55

Jembatan Merah Putih

Selasa, 23 Desember 2025 | 03:40

Kongres Perempuan 1928 Landasan Spirit Menuju Keadilan Gender

Selasa, 23 Desember 2025 | 03:13

Menko AHY Lepas Bantuan Kemanusiaan Lewat KRI Semarang-594

Selasa, 23 Desember 2025 | 02:55

Membeli Damai dan Menjual Perang

Selasa, 23 Desember 2025 | 02:32

Komdigi Gandeng TNI Pulihkan Infrastruktur Komunikasi di Aceh

Selasa, 23 Desember 2025 | 02:08

Rocky Gerung: Kita Minta Presiden Prabowo Menjadi Leader, Bukan Dealer

Selasa, 23 Desember 2025 | 01:45

DPRD Minta Pemkot Bogor Komitmen Tingkatkan Mutu Pendidikan

Selasa, 23 Desember 2025 | 01:27

Kebijakan Mualem Pakai Hati Nurani Banjir Pujian Warganet

Selasa, 23 Desember 2025 | 01:09

Pemilihan Kepala Daerah Lewat DPRD Bikin Pemerintahan Stabil

Selasa, 23 Desember 2025 | 00:54

Selengkapnya