Berita

Politik

Ahok Ditantang Ubah Tradisi Walikota di Jakarta Ditunjuk Gubernur

MINGGU, 14 SEPTEMBER 2014 | 15:48 WIB | LAPORAN: ADE MULYANA

Sikap Wakil Gubernur DKI Basuki Tjahja Purnama menolak Pilkada oleh DPRD dinilai sudah tepat. Sikap Ahok cerminan mayoritas publik yang menginginkan pilkada tetap dilaksanakan secara langsung.

"Sikap Ahok menolak RUU Pilkada yang berisi mekanisme pemilihan lewat DPRD layak diapersiasi. Apalagi Ahok sampai berani memutuskan keluar dari Partai Gerindra. Ini bisa dianggap sebagai bagian dari konsistensi atas sikapnya itu," ujar Ketua Umum Koalisi Rakyat Pemerhati Jakarta Baru (Katar), Sugiyanto Emik dalam perbincangan dengan redaksi sesaat lalu (Minggu, 14/9).

Penolakan Ahok, kata dia, sudah sesuai dengan keinginan mayoritas publik. Hasil jajak pendapat Lingkaran Survei Indonesia (LSI), misalnya, menunjukkan sebanyak 81,25 persen responden menginginkan pilkada tetap dilaksanakan secara langsung, dan hanya 10,71 persen yang menyetujui pilkada lewat DPRD.


Meski begitu Sugianto yang biasa disapa Sgy, menantang Ahok membuktikan konsistensinya dengan tidak sekedar keluar dari Partai Gerindra. Ahok harus merubah tradisi perangkat kota adminsitrasi/kabupaten administrasi di Jakarta dari ditunjuk oleh Gubernur menjadi dipilih secara langsung oleh rakyat.

Agar tradisi walikota dan bupati Kepulauan Seribu bisa dipilih secara langsung oleh rakyat, maka Undang-Undang Nomor 29/2007 tentang Pemerintahan Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta Sebagai Ibukota Negara Kesatuan RI harus diubah. Karena itu Ahok, menurut Sgy, harus berinsiatif merubah Pasal 19 UU Nomor 29/2007, karena pasal ini menyatakan Walikota/bupati diangkat oleh Gubernur atas pertimbangan DPRD Provinsi DKI Jakarta dari pegawai negeri sipil yang memenuhi persyaratan.

"Kalau Ahok sukses merubah mekanisme penujukan walikota dan bupati di Jakarta oleh Gubernur, maka sangat tidak pantas publik meragukan konsistensi Ahok, dan mundurnya Ahok dari Gerindra tidak bisa dianggap untuk pencitraan semata. Ahok benar-benar konsisten bahwa pemimpin harus dipilih oleh rakyat," demikian Sgy.[dem] 

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Slank Siuman dari Jokowi

Selasa, 30 Desember 2025 | 06:02

Setengah Juta Wisatawan Serbu Surabaya

Selasa, 30 Desember 2025 | 05:30

Pilkada Mau Ditarik, Rakyat Mau Diparkir

Selasa, 30 Desember 2025 | 05:19

Bukan Jokowi Jika Tak Playing Victim dalam Kasus Ijazah

Selasa, 30 Desember 2025 | 05:00

Sekolah di Aceh Kembali Aktif 5 Januari

Selasa, 30 Desember 2025 | 04:50

Buruh Menjerit Minta Gaji Rp6 Juta

Selasa, 30 Desember 2025 | 04:07

Gegara Minta Duit Tak Diberi, Kekasih Bunuh Remaja Putri

Selasa, 30 Desember 2025 | 04:01

Jokowi-Gibran Harusnya Malu Dikritik Slank

Selasa, 30 Desember 2025 | 03:45

Pemprov DKI Hibahkan 14 Mobil Pemadam ke Bekasi hingga Karo

Selasa, 30 Desember 2025 | 03:05

Rakyat Tak Boleh Terpecah Sikapi Pilkada Lewat DPRD

Selasa, 30 Desember 2025 | 03:02

Selengkapnya