Berita

ANDI GANI (TENGAH)/RMOL

Politik

Presiden Buruh Kecam RUU Pilkada

JUMAT, 12 SEPTEMBER 2014 | 05:02 WIB | LAPORAN: ADE MULYANA

Aturan pelaksanaan Pilkada secara tidak langsung atau dipilih lewat DPRD yang termuat dalam RUU Pilkada terus menuai kecaman. Presiden Konfederasi Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (KSPSI) Andi Gani Nena Wea menilai jika RUU Pilkada tersebut disahkan, maka akan menyengsarakan nasib kaum buruh pada masa depan.

"Salah satu dampak pengembalian mekanisme pilkada ke DPRD adalah hilangnya kontrol kepada penguasa atau pemerintah dalam komitmennya menyejahterakan nasib buruh," ujarnya dalam kuliah umum dihadapan ratusan mahasiswa dari berbagai fakultas di Auditorium FISIP Universitas Indonesia (UI), Jakarta, kemarin (Kamis, 11/9).

Menurut dia, bupati atau wali kota yang dipilih DPRD tidak akan bisa diikat kontrak politik untuk memperjuangkan nasib buruh. Dia memberi contoh, dalam pilkada langsung, calon kepala daerah bisa diikat kontrak politik. Jika berhasil terpilih, si calon punya kewajiban moral memperjuangkan nasib buruh agar lebih baik.


Andi menilai RUU Pilkada hanya melanggengkan politik transaksional eksekutif dengan DPRD.

"Jika RUU Pilkada ini terwujud, pemimpin-pemimpin baik seperti Jokowi, Ahok, Walikota Surabaya Tri Rismaharini serta Walikota Bandung Ridwan Kamil tidak akan bisa didapatkan dan kami sepakat menolak," katanya.

Dia menuturkan RUU Pilkada tak hanya sebuah kemunduran besar bagi demokrasi, tapi juga bentuk pemberangusan hak politik dari kaum marjinal yang butuh diperjuangkan nasibnya.

"Buruh tak bisa lagi mengajukan calon yang dianggap layak dan memenuhi kriteria, karena semua diambil alih DPRD," ucapnya.

Sebagi respon penolakan RUU Pilkada, Andi mengaku akan mendorong judicial review ke Mahkamah Konstitusi (MK) jika RUU itu disahkan.

"Tentu kita juga siapkan aksi besar dari buruh untuk menentang aturan ini," demikian Andi.[dem]

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Slank Siuman dari Jokowi

Selasa, 30 Desember 2025 | 06:02

Setengah Juta Wisatawan Serbu Surabaya

Selasa, 30 Desember 2025 | 05:30

Pilkada Mau Ditarik, Rakyat Mau Diparkir

Selasa, 30 Desember 2025 | 05:19

Bukan Jokowi Jika Tak Playing Victim dalam Kasus Ijazah

Selasa, 30 Desember 2025 | 05:00

Sekolah di Aceh Kembali Aktif 5 Januari

Selasa, 30 Desember 2025 | 04:50

Buruh Menjerit Minta Gaji Rp6 Juta

Selasa, 30 Desember 2025 | 04:07

Gegara Minta Duit Tak Diberi, Kekasih Bunuh Remaja Putri

Selasa, 30 Desember 2025 | 04:01

Jokowi-Gibran Harusnya Malu Dikritik Slank

Selasa, 30 Desember 2025 | 03:45

Pemprov DKI Hibahkan 14 Mobil Pemadam ke Bekasi hingga Karo

Selasa, 30 Desember 2025 | 03:05

Rakyat Tak Boleh Terpecah Sikapi Pilkada Lewat DPRD

Selasa, 30 Desember 2025 | 03:02

Selengkapnya