Berita

andi gani (tengah)/rmol

Jelang Pasar Tunggal, Pemerintah Harus Proteksi Buruh

JUMAT, 12 SEPTEMBER 2014 | 00:42 WIB | LAPORAN: ADE MULYANA

Jelang pelaksanaan Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) 2015, Konfederasi Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (KSPSI) optimistis Indonesia akan mampu bersaing dengan negara-negara di kawasan Asia Tenggara lain saat pasar tunggal tersebut berlangsung asalkan meningkatkan kualifikasi para pekerja.

Presiden KSPSI Andi Gani Nena Wea mengakui sejauh ini masih ada kesulitan bersaing terutama dalam sektor tenaga kerja Indonesia dengan negara di kawasan Asia Tenggara.

"Indonesia belum siap sepenuhnya, terutama pada sektor buruh. Pasar tunggal ini memang dibutuhkan. Namun, pemerintah harus bekerjasama dengan para buruh untuk terus meningkatkan skill dan keterampilan para pekerja agar bisa bersaing," ujarnya dalam kuliah umum dihadapan ratusan mahasiswa dari berbagai fakultas di Auditorium FISIP Universitas Indonesia (UI), Jakarta (Kamis, 11/9).


Andi menjelaskan, sebelum pasar tunggal ini berlangsung, dia meminta pemerintah untuk memberikan proteksi kepada buruh serta menambah skill agar bisa memiliki daya saing dengan pekerja dari negara lain.

"Kita tidak bisa menghindari MEA ataupun ASEAN Free Trade Agreement (AFTA) 2015 ini, dengan demikian pemerintah harus mulai memproteksi masyarakatnya termasuk para buruh," katanya.

Pemerintah juga harus bisa memberikan jaminan kesehatan bagi buruh yang dibiayai negara. Menurut dia, meskipun telah ada Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan, namun pelayanan yang diberikan melalui program ini harus terus disempurnakan.

Selain itu, Andi juga meminta pemerintah segera membenahi kualitas SDM buruh serta perusahaan tempat para buruh bekerja untuk meningkatkan kualitas SDM para pekerjanya.

"Perlu ada peningkatan angka pendidikan, selama ini 70 persen buruh kebanyakan berpendidikan SD. Ini harus ditingkatkan menjadi SMA. Dalam 5 tahun ini peran pemerintah sangat kurang. Anggaran pendidikan mencapai 20 persen dari APBN belum dimanfaatkan secara maksimal," jelasnya.

Dia berharap jika MEA diberlakukan, tenaga kerja di Indonesia siap menyambutnya. "Ketika itu diberlakukan, maka tenaga kerja kita diharapkan sudah siap," tegasnya.[dem]


Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Slank Siuman dari Jokowi

Selasa, 30 Desember 2025 | 06:02

Setengah Juta Wisatawan Serbu Surabaya

Selasa, 30 Desember 2025 | 05:30

Pilkada Mau Ditarik, Rakyat Mau Diparkir

Selasa, 30 Desember 2025 | 05:19

Bukan Jokowi Jika Tak Playing Victim dalam Kasus Ijazah

Selasa, 30 Desember 2025 | 05:00

Sekolah di Aceh Kembali Aktif 5 Januari

Selasa, 30 Desember 2025 | 04:50

Buruh Menjerit Minta Gaji Rp6 Juta

Selasa, 30 Desember 2025 | 04:07

Gegara Minta Duit Tak Diberi, Kekasih Bunuh Remaja Putri

Selasa, 30 Desember 2025 | 04:01

Jokowi-Gibran Harusnya Malu Dikritik Slank

Selasa, 30 Desember 2025 | 03:45

Pemprov DKI Hibahkan 14 Mobil Pemadam ke Bekasi hingga Karo

Selasa, 30 Desember 2025 | 03:05

Rakyat Tak Boleh Terpecah Sikapi Pilkada Lewat DPRD

Selasa, 30 Desember 2025 | 03:02

Selengkapnya