Berita

Pertahanan

Koordinasi Berbelit, Bakorkamla Diusulkan Jadi Bakamla Saja

RABU, 10 SEPTEMBER 2014 | 10:42 WIB | LAPORAN: AMELIA FITRIANI

Indonesia dinilai belum memiliki lembaga yang secara terintegrasi dapat menangani seluruh permasalahan keamanan wilayah laut.

"Kalau sekarang ada instansi yang bergerak di laut, tapi secara koordinasi dan kewenangan juga berbelit," kata Kepala Pelaksana Harian (Kalakhar) Badan Koordinasi Keamanab Laut (Bakorkamla), Laksdya TNI, Desi Albert Mamahit di Batam, Rabu (10/9).

Atas dasar itulah ia menilai pemerintah mendatang perlu segera mengubah Bakorkamla menjadi Badan Keamanan Laut (Bakamla). Perlu diketahui, Bakorkamla saat ini adalah lembaga nonstruktural yang berkedudukan di bawah dan bertanggung jawab kepada Presiden. Bakorkamla sendiri bertugas mengkoordinasikan penyusunan kebijakan dan pelaksanaan kegiatan operasi keamanan laut secara terpadu.

Perubahan Bakorkamla menjadi Bakamla telah digaungkan sejak tahun 2013 lalu, tepatnya sejak dikeluarkannya Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 39 Tahun 2013 Tentang Rencana Kerja Pemerintah (RKP) Tahun 2014, serta persetujuan Presiden RI tanggal 24 Desember 2013 tentang Perubahan UU 6/1996 tentang Revitalisasi Bakorkamla menjadi Bakamla yang didukung sistem peringatan dini.

Mamahit mengatakan, bila Bakamla berhasil dibentuk maka operasi pengamanan laut dapat dilakukan secara lebih efektif dan efisien.

"(secara anggaran) Kira-kira bisa hemat empat triliun," hitung Marmahit.

"Hitungannya seperti ini, sekarang Angkatan Laut anggarkan sekian rupiah. Polisi air anggarkan 11 triliun setiap tahunnya. Bila dioperasionalkan di bawah Bakamla bisa ditekan jadi 6-7 triliun," sambungnya.

Selain itu, Mamahit juga menyebut bahwa dengan terbentuknya Bakamla juga bisa memberikan payung hukum bagi badan tersebut untuk melakukan operasi penjagaan wilayah maritim Indonesia.[wid]

Populer

Aduan Kebohongan sebagai Gugatan Perdata

Selasa, 08 Oktober 2024 | 10:03

PDIP Bisa Dapat 3 Menteri tapi Terhalang Chemistry Gibran

Rabu, 09 Oktober 2024 | 01:53

Pernah Bertugas di KPK, Kapolres Boyolali Jebolan Akpol 2003

Senin, 07 Oktober 2024 | 04:21

Prabowo Sudah Kalkulasi Chemistry PDIP dengan Gibran

Rabu, 09 Oktober 2024 | 02:35

Laksdya Irvansyah Dianggap Gagal Bangun Jati Diri Coast Guard

Sabtu, 05 Oktober 2024 | 03:45

Bakamla Jangan Lagi Gunakan Identitas Coast Guard

Rabu, 09 Oktober 2024 | 06:46

CEO Coinbase Umumkan Pernikahan, Netizen Seret Nama Raline Shah yang Pernah jadi Istrinya

Kamis, 10 Oktober 2024 | 09:37

UPDATE

Aceh Selatan Terendam Banjir hingga Satu Meter

Jumat, 11 Oktober 2024 | 23:58

Prabowo Bertemu Elite PKS, Gerindra: Dukungan Moral Jelang Pelantikan

Jumat, 11 Oktober 2024 | 23:39

Saham Indomie Kian Harum, IHSG Bangkit 0,54 Persen

Jumat, 11 Oktober 2024 | 23:26

Ini Alasan Relawan Jokowi dan Prabowo Pilih Dukung Rido

Jumat, 11 Oktober 2024 | 23:19

Transisi Pemerintahan Jokowi ke Prabowo Ukir Sejarah

Jumat, 11 Oktober 2024 | 22:54

Pensiun Jadi Presiden, Jokowi Bakal Tetap Rutin Kunjungi IKN

Jumat, 11 Oktober 2024 | 22:42

Sosialisasi Golden Visa Bidik Top Investor di Bekasi

Jumat, 11 Oktober 2024 | 22:31

Soal Kasus Alex Marwata, Kapolda Metro: Masalah Perilaku Kode Etik yang Jadi Pidana

Jumat, 11 Oktober 2024 | 22:26

Kontroversi Gunung Padang: Perdebatan Panjang di Dunia Arkeolog

Jumat, 11 Oktober 2024 | 22:20

ASDP Ajukan Praperadilan Buntut Penyitaan Barbuk, KPK Absen

Jumat, 11 Oktober 2024 | 22:17

Selengkapnya