Gelombang tuntutan Ferry Paulus mundur dari jabatan ketua umum Persija Jakarta semakin gencar. Tidak hanya Jakmania saja, pengamat dan pemerhati sepakbola DKI Jakarta juga mendesak agar Ferry melepas jabatannya itu.
Pada pertandingan terakhir Persija sebetulnya menang telak 3-1 atas lawannya, Barito Putra, tapi hasil itu tidak berpengaruh setelah Pelita Bandung Raya meraih kemenangan melawan Persita Tangerang 3-1 di hari yang sama. Di wilayah barat selain Pelita Bandung Raya yang merebut tiket terakhir, ada Arena Cronus Indonesia, Persib Bandung dan Semen Padang. Sementara itu di wilayah timur, yang sudah dipastikan lolos adalah Persebaya Surabaya, Persipura Jayapura, Mitra Kukar, dan Persela Lamongan.
Bagi Persija Jakarta ini merupakan hasil terburuk selama Persija berkiprah di kompetisi tertinggi ini. Tidak heran Jakmania maupun pengamat dan pemerhati sepakbola meminta Persija Jakarta dirombak total. Bukan hanya pelatih dan pemain saja yang mereka minta dievaluasi, ketum Persija pun mereka minta dicopot.
Bahkan sebelumnya spanduk yang bertuliskan Ferry mundur menghiasi laga Persija kontra Barito Putera di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Jakarta pada Jumat (5/9) pekan lalu. Di sektor 14 SUGBK, spanduk bertuliskan 'Silakan Keluar Ferry Paulus' terpampang besar. Spanduk tak kalah besar juga dipajang oleh The Jakmania dengan bertuliskan 'FP (Ferry Paulus) Mana Janjimu' yang terletak di sektor 10. Belum lagi spanduk 'FP Out' yang dipasang oleh The Jakmania di Stadion.
"Bagi kami kegagalan Persija Jakarta lolos ke babak 8 besar sangat menyakitkan dan memukul harkat masyarakat ibukota. Padahal sebelumnya Persija Jakarta di gadang-gadang sebagai yang terbaik diantara seluruh klub di ibukota akan tetapi kenyataannya tim Ibukota ini tidak bisa menjadi barometer sepakbola nasional," tegas pengamat sepakbola Erwin M saat dihubungi.
"Ferry Paulus terlalu banyak ngurusi sepakbola di Jakarta semua dia urusi dari urusan kecil sampai Asprov PSSI DKI Jakarta," jelasnya.
Seperti diketahui Ferry Paulus selain sebagai ketum Persija Jakarta, juga sebagai Godfather Asosiasi Provinsi (dulu pengprov) DKI Jakarta. Dia juga ketua klub Villa 2000 yang menjadi anggota divisi utama dan Ketua villa 2000 amatir.
"Bagaimana dia bisa konsentrasi mengurusi Persija," kritik Erwin.
Persija Jakarta, menurut Erwin, disebut-sebut sudah menghabiskan Rp 350 miliar uang rakyat Jakarta melalui APBD Provinsi DKI Jakarta 15 tahun terakhir. Nilai yang sangat besar untuk membiayai klub sepakbola jakarta. Padahal di provinsi DKI Jakarta ada enam Pengcab PSSI dibawa binaan Asosiasi Pengprov PSSI DKI Jakarta.Akan tetapi Persija Jakarta diperlakukan beda oleh Gubernur Sutiyoso dan sampai sekarang.
"Jadi wajar jika Jakmania meminta Ferry Paulus mundur karena sebagai orang Jakarta pasti akan kecewa," ucapnya.
Erwin sependapat kalau harus ada reformasi sepakbola di Jakarta. Bahkan menurut dia, ketua umum Asosiasi Pengprov PSSI DKI juga harus mundur karena tidak profesional dalam mengurusi sepakbola di Jakarta.
[wid]