Berita

Politik

Ini Alasan Golkar Dukung Kepala Daerah Dipilih DPRD

JUMAT, 05 SEPTEMBER 2014 | 22:38 WIB | LAPORAN: ADE MULYANA

RMOL.  Fraksi Partai Golkar mendukung rencana pemilihan kepala daerah lewat mekanisme parlemen. Kenapa Golkar memilih mekanisme Pilkada kembali ke DPRD?

Wakil Bendahara Umum DPP Partai Golkar, Bambang Soesatyo, mengatakan partainya sudah melakukan kajian soal mekanisme pilkada secara langsung, dan kesimpulannya lebih banyak mudaratnya dari pada manfaatnya bagi rakyat dan kehidupan yang tentram dalam berbangsa dan bernegara.

"Sudah ribuan pilkada memakan korban anak bangsa. Pertikaian antar pendukung, ras dan suku selalu mewarnai setiap pilkada. Lalu berlanjut di tahapan gugat menggugat yang juga kerap diwarnai kekerasan," kata Bamsoet, demikian Bambang Soesatyo disapa, melalui pesan elektroniknya yang diterima redaksi (Jumat, 5/8).


Selain itu, kata dia, dari hasil kajian partai Golkar juga disimpulkan bahwa besarnya biaya yang dikeluarkan para kandidat dalam Pilkada langsung mendorong siapapun pemenangnya melakukan praktik korupsi untuk mengembalikan modal kampanye.

"Dengan Pilkada oleh DPRD, maka bupati/walikota/Gubernur bisa bekerja sepanjang 5 tahun. Pengalaman Pilkada langsung, tahun ketiga sudah sibuk kampanye. Promosi dan mutasi pejabat selalu dikaitkan dengan  dukungan Pilkada," papar dia.

Akibat buruk lain dari pilkada langsung, katanya, good government tak pernah bisa tercapai karena di tiap Pilkada para pejabat/PNS akan terbelah menjadi tim sukses masing- kandikat. Baik incumbent maupun penantang baru.

Seperti diketahui, Pemerintah dan DPR tengah membahas RUU Pilkada usulan pemerintah untuk menggantikan aturan UU Nomor 32 Tahun 2004 juncto UU Nomor 12 Tahun 2008. RUU ini sudah digodok di DPR sejak tahun 2012 lalu.
Pemerintah mengusulkan pemilihan kepala daerah dilakukan oleh DPRD dengan alasan penghematan dan banyak kasus hukum pasca-pilkada.[dem]

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Slank Siuman dari Jokowi

Selasa, 30 Desember 2025 | 06:02

Setengah Juta Wisatawan Serbu Surabaya

Selasa, 30 Desember 2025 | 05:30

Pilkada Mau Ditarik, Rakyat Mau Diparkir

Selasa, 30 Desember 2025 | 05:19

Bukan Jokowi Jika Tak Playing Victim dalam Kasus Ijazah

Selasa, 30 Desember 2025 | 05:00

Sekolah di Aceh Kembali Aktif 5 Januari

Selasa, 30 Desember 2025 | 04:50

Buruh Menjerit Minta Gaji Rp6 Juta

Selasa, 30 Desember 2025 | 04:07

Gegara Minta Duit Tak Diberi, Kekasih Bunuh Remaja Putri

Selasa, 30 Desember 2025 | 04:01

Jokowi-Gibran Harusnya Malu Dikritik Slank

Selasa, 30 Desember 2025 | 03:45

Pemprov DKI Hibahkan 14 Mobil Pemadam ke Bekasi hingga Karo

Selasa, 30 Desember 2025 | 03:05

Rakyat Tak Boleh Terpecah Sikapi Pilkada Lewat DPRD

Selasa, 30 Desember 2025 | 03:02

Selengkapnya