Berita

Joko Widodo

Jangan Pura-pura Miskin Tapi Ujungnya Nipu Rakyat

Publik Media Sosial Bicara Calon Menteri Jokowi
JUMAT, 29 AGUSTUS 2014 | 09:43 WIB | HARIAN RAKYAT MERDEKA

Publik media sosial setuju menteri di pemerintahan Joko Widodo (Jokowi) tampil sederhana. Namun, Tweeps berharap menteri kabinet tidak pura-pura miskin dihadapan rakyat, tapi ujungnya nipu rakyat juga.

DI jejaring Twitter, account @ati_hambawani bilang, selain sederhana para menteri di pemerintahan Jokowi juga harus jujur dan bekerja keras.

“Jangan sederhana, tapi pura-pura miskin, nipu rakyat. Nanti diciduk KPK,” kicaunya.


Account @mang_jepri mengatakan, rakyat sebenarnya nggak pernah iri dengan kekayaan yang dimiliki para menteri. Hanya saja, rakyat tidak suka melihat pejabat negara menciptakan jurang pemisah.

“Sederhana itu mencegah kesenjangan sosial. Jangan norak naik Lamborghini ketika rakyat masih miskin,” katanya.

Account @fahriprema menjelaskan, ciri-ciri menteri sederhana, yaitu tidak menggunakan pengawalan polisi secara berlebihan, dan tidak mempertontontankan kemewahan rumah, kendaraan dan perhiasan.

“Kami muak melihat pejabat hidup mewah menggunakan uang negara, di tengah-tengah rakyat,” jelasnya.

Account @Dwiias ikut mengelontorkan kriteria sederhana bagi menteri kabinet.
“Sederhana itu kayak Jokowi yang rajin ke pasar sama ke kampung-kampung. Mobil dinasnya juga sederhana, Kijang Innova,” kicaunya.

Account @Achmad_nino meminta, perilaku sederhana menteri diterapkan juga pada keluarganya.

“Kalau bapaknya naik mobil biasa, anak dan istri jangan naik Ferrari,” kicaunya.
Pengacara Farhat Abbas via account @farhatabbaslaw mewanti-wanti, Jokowi memilih menteri yang siap hidup sederhana.

“Jokowi itu sederhana. Jadi Insya Allah dia tak salah pilih menteri,” kicaunya.

Account @Toto_B2W berharap, selain pejabat eksekutif, pejabat legislatif dan yudikatif juga harus berpenampilan sederhana.

“Bila presiden, menteri, dan anggota DPR mencontohkan hidup sederhana, mudah-mudahan korupsi berkurang,” harapnya.

Tweeps @yumaava pesimistis, semua anggota kabinet mengikuti gaya Jokowi yang tampil sederhana dihadapan rakyat.

“Gue nggak yakin deh para menteri bisa hidup sederhana dan ngikutin Jokowi,” kicaunya.

Tweeps @chotieb menilai, penampilan sederhana tak menjamin seorang pejabat bersih dari korupsi.

“Lebih baik hidup apa adanya. Tetapi pelayanan terhadap publik diutamakan,” kicaunya.

Tweeps @glegheq menyarankan, publik tidak mengurusi penampilan para pejabat. Kata dia, sulit menafsirkan gaya hidup sederhana.

“Itu relatif, dan gaya hidup itu adalah hak masing-masing individu,” ucapnya.

Tweeps @copras_capres2014 mengaku kesulitan menafsirkan hidup sederhana seorang pejabat. Saran dia, istilah sederhana perlu dijabarkan secara gamblang di dalam peraturan tertulis.

“Kalau menteri memang sudah kaya raya punya Lamborghini dan perusahan bejibun jangan juga disuruh naik ojek. Itu namanya bukan sederhana, tapi nyiksa, hehe,” guraunya.

Tweeps @surahyo bilang, tak masalah presiden dan menterinya berpenampilan borjuis memakai barang-barang mahal. Asalkan, negara makmur dan hukum ditegakkan.

“Mosok menteri disuruh naek mobil butut. Jadi rakyat ya mbok proposional. Silakan pamer, asal memajukan negara,” katanya.

Di jejaring sosial Facebook, account Annida bilang, sudah sepantasnya menteri hidup sederhana, meskipun orang kaya.

“Kalau rakyat masih susah jangan tampil mewah. Kecuali kalau negara dan rakyat sudah sejahtera, silakan,” ujarnya.

Facebooker Cikem05 justru mendukung menteri berpenampilan mewah. Agar rakyat, termotivasi dan bersemangat untuk mencontohnya. “Rakyat biar semangat sukses seperti menterinya. Kalau menteri susah, rakyat kan nggak termotivasi jadi kaya, hahaha,” guyonnya.

Guru Besar Ilmu Hukum dari Universitas Indonesia Hikmahanto Juwana mengatakan, para menteri para pemerintah mendatang sebaiknya mengikuti kebiasaan hidup sederhana Jokowi.

“Menteri harus mau hidup sederhana, tidak berlebihan dan transparan sebagaimana karakter Pak Jokowi yang disukai masyarakat,” katanya.

Menteri di pemerintahan Jokowi-JK, menurut Hikmahanto, akan memiliki beban yang lebih berat dari era sebelumnya. Ada empat alasan untuk ini. Pertama, seorang menteri tak hanya dituntut mengetahui substansi tetapi harus dapat menggerakkan birokrasi yang dipimpinnya.

Kedua, lanjutnya, menteri harus mengikuti gaya kepemimpinan Jokowi dan mereplikasikannya ke tingkat yang paling bawah di kementerian.

“Gaya kepemimpinan yang saya maksud adalah gaya kepemimpinan yang bottom up dan pelayan masyarakat di mana menteri harus mau mendengar apa yang menjadi masalah dan solusi yang dikehendaki masyarakat,” kata Hikmahanto.

Ketiga, menteri harus dapat mengelola ekspektasi masyarakat yang begitu besar kepada Jokowi, sehingga mereka tidak kecewa. Terakhir, menteri harus mau hidup sederhana, tidak berlebihan dan transparan sebagaimana karakter Jokowi yang disukai masyarakat. ***

Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

Tamparan bagi Negara: WNA China Ilegal Berani Serang Prajurit TNI di Ketapang

Sabtu, 20 Desember 2025 | 09:26

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

UPDATE

Laksdya Erwin Tinjau Distribusi Bantuan di Aceh Tamiang

Selasa, 23 Desember 2025 | 03:55

Jembatan Merah Putih

Selasa, 23 Desember 2025 | 03:40

Kongres Perempuan 1928 Landasan Spirit Menuju Keadilan Gender

Selasa, 23 Desember 2025 | 03:13

Menko AHY Lepas Bantuan Kemanusiaan Lewat KRI Semarang-594

Selasa, 23 Desember 2025 | 02:55

Membeli Damai dan Menjual Perang

Selasa, 23 Desember 2025 | 02:32

Komdigi Gandeng TNI Pulihkan Infrastruktur Komunikasi di Aceh

Selasa, 23 Desember 2025 | 02:08

Rocky Gerung: Kita Minta Presiden Prabowo Menjadi Leader, Bukan Dealer

Selasa, 23 Desember 2025 | 01:45

DPRD Minta Pemkot Bogor Komitmen Tingkatkan Mutu Pendidikan

Selasa, 23 Desember 2025 | 01:27

Kebijakan Mualem Pakai Hati Nurani Banjir Pujian Warganet

Selasa, 23 Desember 2025 | 01:09

Pemilihan Kepala Daerah Lewat DPRD Bikin Pemerintahan Stabil

Selasa, 23 Desember 2025 | 00:54

Selengkapnya