Berita

Jokowi, Pikir Ulang Tim Transisi Sebagai Policy Guidance!

SENIN, 25 AGUSTUS 2014 | 17:02 WIB | LAPORAN: ADE MULYANA

Tim Transisi Jokowi-JK sudah tidak ramping lagi. Anggota tim yang dikomandoi Rini Sumarmo Suwandi itu kini bertambah 88 orang yang berasal dari unsur relawan. Belum lagi, Jokowi sendiri menginginkan adanya penambahan penasihat Tim Transisi.

"Ide awal dari Tim Transisi cukup baik. Tetapi dengan semakin bertambahnya personil tim akan mengacaukan program kerja yang digadang-gadang Jokowi-JK ketika kampanye," ujar Analisis Politik dan Ekonomi Labor Institute Indonesia, Andy William Sinaga kepada redaksi (Senin, 25/8).

Menurut dia, banyaknya orang yang terlibat dalam tim transisi akan sarat dengan kepentingan-kepentingan politik oknum-oknum tertentu. Mereka bisa membawa misi-misi tertentu dari "sponsor-sponsor" yang ingin mendudukkan orang-orangnya dalam kabinet Jokowi-JK.


"Tim transisi bukanlah bentuk dari organisasi formal sehingga tidak banyak orang terlibat. Kalaupun diperlukan sebenarnya tim transisi cukup diisi 5 hingga 10 orang dan tidak perlu ada penasihat," paparnya.

Jika ingin mendapat masukan-masukan untuk program utama, kata Andy, Jokowi sebenarnya cukup mengundang pakar. Untuk urusan tol laut, misalnya, Jokowi bisa mengundang pakar-pakar tol laut dari Jepang, Korea, Belanda dan Amerika Serikat yang sudah sukses membuatnya. Sedangkan untuk program Indonesia sehat dan cerdas atau pembenahan infrastruktur, Jokowi bisa meminta perguruan tinggi ternama di Indonesia untuk membuat kajian ilmiah.

"Jokowi harus berpikir ulang menjadikan tim transisi sebagai policy guidance. Sebaiknya Jokowi mengundang pakar-pakar di bidangnya untuk berdiskusi secara simultan tentang program kerjanya, atau mengundang beberapa perguruan tinggi dalma negeri untuk membuat kajian tentang program-program kerja sebagai Presiden RI," demikian Andy.

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Slank Siuman dari Jokowi

Selasa, 30 Desember 2025 | 06:02

Setengah Juta Wisatawan Serbu Surabaya

Selasa, 30 Desember 2025 | 05:30

Pilkada Mau Ditarik, Rakyat Mau Diparkir

Selasa, 30 Desember 2025 | 05:19

Bukan Jokowi Jika Tak Playing Victim dalam Kasus Ijazah

Selasa, 30 Desember 2025 | 05:00

Sekolah di Aceh Kembali Aktif 5 Januari

Selasa, 30 Desember 2025 | 04:50

Buruh Menjerit Minta Gaji Rp6 Juta

Selasa, 30 Desember 2025 | 04:07

Gegara Minta Duit Tak Diberi, Kekasih Bunuh Remaja Putri

Selasa, 30 Desember 2025 | 04:01

Jokowi-Gibran Harusnya Malu Dikritik Slank

Selasa, 30 Desember 2025 | 03:45

Pemprov DKI Hibahkan 14 Mobil Pemadam ke Bekasi hingga Karo

Selasa, 30 Desember 2025 | 03:05

Rakyat Tak Boleh Terpecah Sikapi Pilkada Lewat DPRD

Selasa, 30 Desember 2025 | 03:02

Selengkapnya