Polisi membantah disewa Riyanti untuk menjemput paksa Chacha. Sebatas melayani dan iba dengan pernyataan Riyanti.
Heboh kronologis “pemasungan†Marshanda (Chacha) berlanjut. Sebelum dirawat di RS Abdi Waluyo, Chacha mengaku dijemput paksa dari Apartemen Puri Casablanca, Jakarta Selatan, 26 Juli lalu oleh ibunya, Riyanti Sofyan dibantu oleh petugas dari Rumah Sakit Jiwa Dharmawangsa dan Polsek Tebet.
Menurut Chacha, yang menitipkan keterangan kepada pengacaranya OC Kaligis, ketika itu ia bersama sang anak. Pesinetron Bidadari ini tengah menunggu Ben menjemput anaknya.
“Pokoknya jatahnya ayahnya main, tiba-tiba di
basement ada cowok bapak-bapak nahan mobil kita. Dan ternyata kata bapak itu, di lobby ada utusan kepolisian untuk jagain mobil saya,†kisahnya.
Mereka pun sempat berdebat mengenai kejadian itu bersama kepala keamanan apartemen. Kala itu Chacha ngotot untuk keluar. Ia mengaku tak ingin sang anak melihat kejadian itu.
“Saya khawatir dia panik, akhirnya setelah ngomong saya keluar. Itu kejadian siang,†ujarnya.
Saat menjemput paksa, petugas RSJ Dharmawangsa juga ditemani salah seorang keluarga istri Ben Kasyafani itu bernama Rony. Kala itu, Rony khawatir Chacha akan kabur dengan melompat dari lantai 30 unit apartemen itu. Adik Chacha yang bernama Adrian Hasnafi juga disebut ikut menjemput. Ia juga menyaksikan Chacha disuntik di kedua tangan hingga lemas.
Saat ditemui, Kapolsek Tebet Kompol I Ketut Sudarma membantah bahwa anggotanya disewa Riyanti untuk melakukan jemput paksa.
“Tidak benar itu dan istilah penjemputan itu terkesan kami tahu permasalahan, padahal tidak. Jadi tolong lah jangan dipelintir pakai istilah itu,†pinta Sudarma kepada
Rakyat Merdeka di ruang kerjanya.
Di hadapannya, Riyanti beralasan khawatir dengan kondisi Chacha. Selain karena tugas melayani, Sudarma mengaku iba dengan Riyanti. Karena itu, ia menuliskan memo untuk pihak keamanan dan manajemen apartemen untuk memuluskan langkah Riyanti menjemput Chacha.
“Begini, orangtua Chacha seharian nunggu saya di Polsek. Menyampaikan anaknya dalam keadaan sakit dan butuh pertolongan, jadi kita bantu dan saya yakin yang datang itu orangtua asli,†ujar Sudarma.
“Dia (Riyanti) menjelaskan, ‘anakku lagi sakit dan ini ada dokter yang merawatnya. Aku mau ngasih obat anakku’,†imbuhnya.
Sudarma juga mengamini kabar yang mengatakan di antara tim medis yang ikut dalam Riyanti turut serta Richard Budiman, dokter yang disebut-sebut biasa merawat Chacha selama ini.
“Iya memang bersama dokternya. Tapi kami tidak ke ranah itu. Ranah kami hanya menjelaskan soal memo,†ucap Sudarma.
Ada yang menarik dari foto
profile yang terpasang dalam WhatsApp Riyanti, kemarin. Ibu tiga anak itu, memasang foto hitam putih. Ilustrasi foto tersebut memperlihatkan seorang ibu yang sedang memeluk anak perempuannya.
Dalam foto tersebut juga terdapat sebuah quote seperti berikut,
“Do not force your children to behave like you, for surely they have been created for a time which is different to your time. -Imam Ali (RA).â€Bila diartikan ke dalam bahasa Indonesia, kalimat tersebut memiliki arti, “Jangan memaksa anak-anak Anda untuk berperilaku seperti Anda, karena sesungguhnya mereka telah diciptakan untuk waktu yang berbeda dengan waktu Anda.â€
Diakui Chacha saat diwawancara
Metro TV, Selasa (5/8) sang bunda seperti itu karena tidak setuju bila dirinya memilih hidup mandiri dan pindah ke apartemen.
“Kelihatannya keluargaku sangat sulit menerima keputusanku untuk aku hidup mandiri. Aku sudah 25 tahun, aku sudah punya anak dan mau tinggal di apartemen,†tegas Chacha. ***