Berita

Lidya Natalia Sartono

Politik

PMKRI: Idul Fitri Harus Jadi Ziarah Spiritual Perkokoh Toleransi Beragama

MINGGU, 27 JULI 2014 | 20:42 WIB | LAPORAN: ADE MULYANA

. Perhimpunan Mahasiswa Katolik Republik Indonesia (PMKRI) mengucapkan selamat Idul Fitri 1435 H yang jatuh pada Senin besok (28/7). PMKRI berharap perayaan Idul Fitri bisa menjadi momen ziarah spiritual bersama demi memperkuat toleransi antar-umat beragama.

"Mohon maaf lahir dan batin. Semoga momen iman bagi umat Islam ini dimaknai secara bersama oleh seluruh umat beragama demi memperkuat toleransi tanpa memandang perbedaan yang mewarnai situasi bangsa akhir-akhir ini," ujar Ketua Presidium Pengurus Pusat PMKRI, Lidya Natalia Sartono kepada wartawan di Menteng, Jakarta (Minggu, 27/7).

PMKRI juga berharap perayaan Idul Fitri 1435 H berlangsung penuh khidmat, aman, lancar dan damai. Dikatakan Lidya, perayaan Idul Fitri perlu dipahami dalam konteks besar dari dimensi dan nilai spiritual. Sebagai bentuk 'intensi iman' yang dirayakan, Idul Fitri dan juga perayaan keagamaan lainnya harus bisa dimaknai sebagai ziarah spiritual bersama baik bagi umat Islam maupun umat beragama lainnya.


"Semoga perayaan Idul Fitri menjadi kerinduan untuk mudik secara spiritual dan menemukan Yang Ilahi seraya bertekad untuk menjadi sesama saudara-saudari yang beriman dan saling mencintai, melengkapi, solider serta menghilangkan segala prasangka, iri, dengki dendam dan permusuhan," papar Lidya.

Lebih lanjut MKRI berharap perayaan agung Idul Fitri tidak dinodai atau dicemari oleh kepentingan-kepentingan politik terkait Pilpres 2014 yang isunya masif dikonsumsi publik.

Lidya menegaskan sebagai salah satu organisasi yang tergabung dalam Kelompok Cipayung Plus, PMKRI sudah sering melebur dalam pergerakan nasional bersama kelompok organisasi non-Katolik lainnya dan menerima perbedaan sebagai kekuatan bersama untuk membangun persaudaraan sejati.

"Membangun soliditas dan solidaritas kebangsaan selalumenjadi hal yang utama di tengah kemajemukan dan perbedaan. Agama adalah sarana untuk membangun solidaritas dan sikap toleransi baik secara internal dalam kelompok-kelompok organisasi maupun secara eksternal dengan semua umat beragama. Perbedaan keyakinan selalu dimaknai sebagai ruang untuk saling melengkapi," demikian Lidya.[dem]

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Kades Diminta Tetap Tenang Sikapi Penyesuaian Dana Desa

Rabu, 31 Desember 2025 | 12:10

Demokrat Bongkar Operasi Fitnah SBY Tentang Isu Ijazah Palsu Jokowi

Rabu, 31 Desember 2025 | 12:08

KPK Dalami Dugaan Pemerasan dan Penyalahgunaan Anggaran Mantan Kajari HSU

Rabu, 31 Desember 2025 | 12:01

INDEF: MBG sebuah Revolusi Haluan Ekonomi dari Infrastruktur ke Manusia

Rabu, 31 Desember 2025 | 11:48

Pesan Tahun Baru Kanselir Friedrich Merz: Jerman Siap Bangkit Hadapi Perang dan Krisis Global

Rabu, 31 Desember 2025 | 11:40

Prabowo Dijadwalkan Kunjungi Aceh Tamiang 1 Januari 2026

Rabu, 31 Desember 2025 | 11:38

Emas Antam Mandek di Akhir Tahun, Termurah Rp1,3 Juta

Rabu, 31 Desember 2025 | 11:26

Harga Minyak Datar saat Tensi Timteng Naik

Rabu, 31 Desember 2025 | 11:21

Keuangan Solid, Rukun Raharja (RAJA) Putuskan Bagi Dividen Rp105,68 Miliar

Rabu, 31 Desember 2025 | 11:16

Wacana Pilkada Lewat DPRD Salah Sasaran dan Ancam Hak Rakyat

Rabu, 31 Desember 2025 | 11:02

Selengkapnya