Berita

Beredar Pesan Berantai Ketua KPU Terima Suap Rp 25 Miliar

RABU, 23 JULI 2014 | 22:53 WIB | LAPORAN: ADE MULYANA

. Ketua KPU Husni Kamil Manik dikabarkan menerima suap untuk memenangkan pasangan Jokowi-JK dalam Pilpres 2014. Kabar ini muncul setelah marak pemberitaan mengenai beredarnya foto bareng Husni bersama sejumlah orang yang disebut-sebut kuat tim sukses Jokowi-JK.

Kabar Husni menerima sogokan muncul dalam pesan Black Berry Messenger (BBM) berantai, mulai petang tadi (Rabu, 23/7). Tidak diketahui siapa pembuat pesan. Dalam pesan yang disebar dengan mengklaim laporan intelijen itu sama sekali tidak tercantum nama seorang pun.

Dalam pesan disebutkan sogokan diterima Husni beserta timnya dari pengusaha keturunan dan pihak asing yang afiliasi politiknya sejak awal kepada Jokowi. Sogokan, masih kata pesan itu, ditransaksikan oleh dua purnawirawan jenderal TNI yang menjadi tim sukses Jokowi-JK.


"Ketua KPU diperiksa aparat BIN dan sudah mengaku menerima 25 miliar dan data yang ada di KPU diplintir," begitu isi lain dari pesan tersebut.

Dalam pesan juga tertulis jika tindakan Husni Kamil ini sebagai kejahatan terstruktur.

"Hasil (Pilpres) yang telah KPU umumkan akan dibatalkan dengan batas waktu yang tidak ditentukan," masih kata pesan tersebut.

Pada bagian lain pesan tertulis informasi bahwa Presiden SBY turun gunung terkait berbagai kecurangan Pilpres yang  terjadi. Presiden SBY bersama Menko Polkam, Kepala BIN, Panglima TNI, Kapolri, Mendagri, memanggil Ketua KPU ke Cikeas tadi malam setelah pengumuman rekapitulasi suara Pilpress 2014.

"SBY buka tabulasi data yang cikeas punya, ternyata hasilnya Prabowo yang menang (54,75%) Jokowi (46,23%)," demikian isi pesan itu.

Redaksi sudah meminta jawaban Husni atas pesan berantai yang menyebar di Blackberry Massanger ini, dan akan segera disampaikan ke pembaca. [dem] 

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Demokrat: Tidak Benar SBY Terlibat Isu Ijazah Palsu Jokowi

Rabu, 31 Desember 2025 | 22:08

Hidayat Humaid Daftar Caketum KONI DKI Setelah Kantongi 85 Persen Dukungan

Rabu, 31 Desember 2025 | 21:57

Redesain Otonomi Daerah Perlu Dilakukan untuk Indonesia Maju

Rabu, 31 Desember 2025 | 21:55

Zelensky Berharap Rencana Perdamaian Bisa Rampung Bulan Depan

Rabu, 31 Desember 2025 | 21:46

Demokrasi di Titik Nadir, Logika "Grosir" Pilkada

Rabu, 31 Desember 2025 | 21:37

Demokrat: Mari Fokus Bantu Korban Bencana, Setop Pengalihan Isu!

Rabu, 31 Desember 2025 | 21:35

Setoran Pajak Jeblok, Purbaya Singgung Perlambatan Ekonomi Era Sri Mulyani

Rabu, 31 Desember 2025 | 21:14

Pencabutan Subsidi Mobil Listrik Dinilai Rugikan Konsumen

Rabu, 31 Desember 2025 | 21:02

DPRD Pastikan Pemerintahan Kota Bogor Berjalan

Rabu, 31 Desember 2025 | 20:53

Refleksi Tahun 2025, DPR: Kita Harus Jaga Lingkungan!

Rabu, 31 Desember 2025 | 20:50

Selengkapnya