Berita

presiden sby dan jokowi/net

Politik

Relawan Gema NU Desak "Data Cikeas" Dibuka

SELASA, 22 JULI 2014 | 11:42 WIB | LAPORAN: ALDI GULTOM

Kredibilitas dan integritas penyelenggara pemilu belakangan ini jadi diragukan karena bukti-bukti ketidakberesan dan desakan pemungutan suara ulang.

Demikian disampaikan Koordinator Nasional (Kornas) Relawan Gema Nusantara, Muhamad Adnan, dalam rilisnya (Selasa, 22/7). Menurutnya, di saat Komisi Pemilihan Umum (KPU) sulit dipercaya menjadi rujukan utama maka situasi mendekati chaos menjadi tak terhindari. Apalagi KPU tetap melanjutkan proses rekapitulasi suara nasional di tengah begitu banyak kecurangan yang bersifat masif, terstruktur dan terencana.

Adnan mengatakan, TNI dan Polri melibatkan diri menjadi petugas penyelenggara pemilu dengan mendokumentasikan dalam bentuk foto seluruh hasil penghitungan suara di tiap TPS dan PPK dengan maksud untuk menjaga dan menghindari kecurangan pemilu.


Namun, menjadi pertanyaan besar apabila data "pembanding" tersebut hanya untuk user, yang dalam hal ini adalah Presiden Susilo Bambang Yudhoyono.

Adnan mengutip pernyataan analis intelejen dari Centre for Democracy and Social Justice Studies (CeDSoS), Umar Abduh, yang mengamati operasi intelijen TNI-Polri selama pilpres. Umar mengatakan bahwa hasil dari dokumentasi TNI-Polri yang telah disampaikan ke Cikeas tiga hari pasca hari pencoblosan menunjukkan bahwa pasangan Prabowo-Hatta unggul 53 persen.

Untuk itu, agar pelaksanaan proses pilpres ini berjalan jujur, adil dan bermartabat, Gema Nusantara mendesak TNI-Polri membuka semua data hasil dokumentasi C1 TPS dan PPK kepada seluruh rakyat Indonesia.

"Kita akan melihat apakah TNI-Polri yang terikat sumpah dan sapta marga untuk setia bersama rakyat, negara dan konstitusi atau tunduk kepentingan besar kekuasaan dan kepentingan asing yang sangat berkepentingan dengan hasil pilpres kali ini," ujar Muhammad Adnan. [ald]

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Kades Diminta Tetap Tenang Sikapi Penyesuaian Dana Desa

Rabu, 31 Desember 2025 | 12:10

Demokrat Bongkar Operasi Fitnah SBY Tentang Isu Ijazah Palsu Jokowi

Rabu, 31 Desember 2025 | 12:08

KPK Dalami Dugaan Pemerasan dan Penyalahgunaan Anggaran Mantan Kajari HSU

Rabu, 31 Desember 2025 | 12:01

INDEF: MBG sebuah Revolusi Haluan Ekonomi dari Infrastruktur ke Manusia

Rabu, 31 Desember 2025 | 11:48

Pesan Tahun Baru Kanselir Friedrich Merz: Jerman Siap Bangkit Hadapi Perang dan Krisis Global

Rabu, 31 Desember 2025 | 11:40

Prabowo Dijadwalkan Kunjungi Aceh Tamiang 1 Januari 2026

Rabu, 31 Desember 2025 | 11:38

Emas Antam Mandek di Akhir Tahun, Termurah Rp1,3 Juta

Rabu, 31 Desember 2025 | 11:26

Harga Minyak Datar saat Tensi Timteng Naik

Rabu, 31 Desember 2025 | 11:21

Keuangan Solid, Rukun Raharja (RAJA) Putuskan Bagi Dividen Rp105,68 Miliar

Rabu, 31 Desember 2025 | 11:16

Wacana Pilkada Lewat DPRD Salah Sasaran dan Ancam Hak Rakyat

Rabu, 31 Desember 2025 | 11:02

Selengkapnya