Jangan sekali-sekali menyebar gosip tentang para artis, meski itu sebatas di komunitas online. Sebab, polisi Korea akhir-akhir ini begitu serius mengungkap penyebar fitnah yang membuat para artis terlibat skandal.
Beberapa kasus yang telah terungkap antara lain kasus pembuat kartun Suzy “Miss A†yang bernada pornografi, serta kasus penyebar gosip Sulli hamil.
Satu lagi kasus yang terungkap adalah penyebar gosip keterlibatan artis Lee Da Hae dalam bisnis prostitusi.
Gosip seputar Lee Da Hae muncul ketika polisi gencar menyelidiki jaringan prostitusi yang melibatkan pelaku industri hiburan. Para netizen kemudia saling melempar ide dan menyebut nama selebritis.
Satu dari artis yang disebut adalah Lee Da Hae yang langsung menolak tuduhan tersebut.
“Netizen yang menyebar kabar palsu telah mendapat hukuman denda. Tidak ada tawar menawar dengan penyebar gosip. Kami akan menindak lanjuti tiap rumor bohong yang bereda dan akan mengambil langkah hukum di masa datang,†jelas agensi bintang film
My Girl, Miss Ripley dan
Hotel King ini.
Empat orang yang ditangkap, seorang diantaranya adalah pelajar. Dua orang didenda, sang pelajar tengah menjalani persidangan di pengadilan anak-anak dan satu orang lainnya berjanji tidak akan mengulangi tindakannya lagi di masa mendatang.
Sebelumnya, Kantor Kejaksaan di distrik Suwon cabang Ansan memeriksa 10 nama artis yang terlibat jaringan prostitusi. Kabarnya artis-artis itu menerima uang 100 ribu dolar AS (Rp 1,2 miliar) untuk layanan seks yang diberikannya pada pihak pemodal kuat. Hal itu dilakukan para artis demi mendapat peran utama di TV atau kontrak iklan.
Dalam laporan “Messenger X-File†itu disebut ada aktris B yang terkenal dengan
image yang hancur, artis C yang debut dari kontes kecantikan dan D dari girlband yang saat ini retak. Meski tanpa nama tapi selain tiga disebut diatas masih ada Shinji, Solbi, Hwang Soo Jung dan lainnya yang diduga sebagai tersangka.
Kini Jo Hye Run, Lee Da Hae, Shinji, Kim Sarang, Solbi dan Hwan Soo Jung membantah isu tersebut dan mengancam menggugat penyebarnya. Jo Hye Ryun sendiri disebut-sebut sebagai “madam†di jaringan ini. Sedangkan Lee Da Hae yang pertama mengajukan tuntutan hukum. ***