Berita

Politik

KIPP: Kok Bisa Suara Nihil di 17 TPS?

RABU, 16 JULI 2014 | 02:56 WIB | LAPORAN: ALDI GULTOM

Komite Independen Pemantau Pemilu (KIPP Indonesia) meminta para pihak yang berwajib menyelidiki kejanggalan di 17 TPS, di Ketapang Barat, Sampang, Madura.

Kejanggalan itu berupa nihilnya perolehan suara dari salah satu pasangan capres dan cawapres.

"Keharusan bagi kami sebagai pemantau yang sejak jaman Orde Baru (1997), 1999, 2004, dan 2009 memantau jalannya pemilu berkewajiban untuk mengatakan kepada publik sepahit apapun kenyataan dan fakta di lapangan," kata Wakil Sekjend KIPP Indonesia, Girindra Sandino, kepada redaksi, Rabu (16/7).
 

 
Menurut dia, nol suara yang diraih salah satu Capres dan Cawapres RI di 17 TPS, di  Ketapang Barat, Sampang, Madura akan mengundang pertanyaan "miring" publik. Apakah murni suara rakyat atau sebuah manipulasi yang dilakukan oleh oknum-oknum tertentu?

"Tidak masuk akal di 17 TPS, yang pemilihnya rata-rata 400 lebih, tidak ada satupun yang memilih salah satu capres dan cawapres. Kejanggalan juga terlihat dengan tidak adanya tanda tangan saksi dari kedua capres dan cawapres," katanya lagi.

KIPP Indonesia meminta KPU dan jajarannya harus bertindak dengan mengedepankan profesionalitas dan netralitasnya serta asas-asas lain yang melekat sebagai penyelenggara pemilu. Jika hal tersebut selalu ditanggapi permisif oleh penyelenggara, maka pilpres bukan hanya akan ternoda, akan tetapi juga terancam krisis legitimasi politiknya.

"KPU dan Bawaslu beserta jajarannya dan pihak kepolisian harus mengungkap kejahatan pemilu ini, karena sudah merupakan tindak pidana pemilu. Jangan pasal-pasal pidana dalam UU Pilpres sekadar pasal-pasal pajangan," ujar Girindra.

Dia menantang pihak capres dan cawapres yang merasa dirugikan ikut membuat tim investigasi untuk memaksimalkan temuan kejanggalan kejahatan pemilu. [ald]

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Kades Diminta Tetap Tenang Sikapi Penyesuaian Dana Desa

Rabu, 31 Desember 2025 | 12:10

Demokrat Bongkar Operasi Fitnah SBY Tentang Isu Ijazah Palsu Jokowi

Rabu, 31 Desember 2025 | 12:08

KPK Dalami Dugaan Pemerasan dan Penyalahgunaan Anggaran Mantan Kajari HSU

Rabu, 31 Desember 2025 | 12:01

INDEF: MBG sebuah Revolusi Haluan Ekonomi dari Infrastruktur ke Manusia

Rabu, 31 Desember 2025 | 11:48

Pesan Tahun Baru Kanselir Friedrich Merz: Jerman Siap Bangkit Hadapi Perang dan Krisis Global

Rabu, 31 Desember 2025 | 11:40

Prabowo Dijadwalkan Kunjungi Aceh Tamiang 1 Januari 2026

Rabu, 31 Desember 2025 | 11:38

Emas Antam Mandek di Akhir Tahun, Termurah Rp1,3 Juta

Rabu, 31 Desember 2025 | 11:26

Harga Minyak Datar saat Tensi Timteng Naik

Rabu, 31 Desember 2025 | 11:21

Keuangan Solid, Rukun Raharja (RAJA) Putuskan Bagi Dividen Rp105,68 Miliar

Rabu, 31 Desember 2025 | 11:16

Wacana Pilkada Lewat DPRD Salah Sasaran dan Ancam Hak Rakyat

Rabu, 31 Desember 2025 | 11:02

Selengkapnya