Berita

net

Politik

Tim Prabowo-Hatta di Jakarta Akan Laporkan Temuan Kecurangan yang Meluas

SENIN, 14 JULI 2014 | 23:30 WIB | LAPORAN: ALDI GULTOM

Temuan baru dugaan kecurangan Pilpres di DKI Jakarta kembali mengejutkan. Tim pemenangan Prabowo-Hatta di DKI Jakarta menyesali kecurangan itu, apalagi sampai melibatkan oknum KPPS.

Modusnya, pemilih dari luar Jakarta diperbolehkan mencoblos tanpa menyertakan formulir A5. Mantan Ketua KPU DKI yang kini Ketua Tim Pemenangan Prabowo-Hatta di DKI Jakarta, M. Taufik, mengatakan, ada oknum yang memobilisasi massa untuk mendukung capres tertentu.

"Jumlahnya kalau sampai kemarin 1.245 TPS, sekarang ternyata 5.841 TPS bermasalah dengan jumlah pemilih ilegal 227.984 disebar di seluruh Jakarta. Kami segera laporkan ke Panwas dan Kepolisian," kata Taufik lewat pesan elektronik (Senin, 14/7).


Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) DKI sendiri merekomendasikan coblos ulang di 16 tempat pemungutan suara (TPS). Kebijakan itu diambil karena proses coblosan 9 Juli diwarnai kecurangan.

Dikutip dari JPNN, Ketua Bawaslu DKI, Mimah Susanti, menyatakan, 16 TPS itu berada di dua wilayah. Yakni, 15 TPS di Jakarta Utara dan satu TPS di Jakarta Timur. Menurut dia, coblosan ulang harus dilakukan karena kelompok penyelenggara pemungutan suara (KPPS) terbukti melakukan pelanggaran.

Untuk kasus di Jakarta Utara, petugas KPPS membuka kotak suara di kelurahan tanpa izin petugas Panwas Kota Jakarta Utara.

Untuk kasus di Jakarta Timur, ada indikasi penggelembungan ratusan suara. Itu terlihat dari jumlah pemilih yang tidak sesuai dengan surat suara sah.

Dia menduga bahwa pelanggaran tersebut terjadi di banyak TPS. Karena itu, jumlah TPS yang harus melakukan coblosan ulang mungkin bertambah. Menurut dia, kecurangan itu dilakukan oknum penyelenggara pemilu di tingkat bawah.

Sementara itu, saat dikonfirmasi, Ketua KPU DKI Sumarno membenarkan adanya rekomendasi coblosan ulang dari Bawaslu DKI. Namun, KPU tidak bisa langsung memenuhi rekomendasi itu.

"Kami akan rapatkan dulu masalah ini dengan KPU Jakarta Timur dan Jakarta Utara terkait dengan harus dilakukannya PSU," kata Sumarno kepada Jawa Pos. [ald]

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Kades Diminta Tetap Tenang Sikapi Penyesuaian Dana Desa

Rabu, 31 Desember 2025 | 12:10

Demokrat Bongkar Operasi Fitnah SBY Tentang Isu Ijazah Palsu Jokowi

Rabu, 31 Desember 2025 | 12:08

KPK Dalami Dugaan Pemerasan dan Penyalahgunaan Anggaran Mantan Kajari HSU

Rabu, 31 Desember 2025 | 12:01

INDEF: MBG sebuah Revolusi Haluan Ekonomi dari Infrastruktur ke Manusia

Rabu, 31 Desember 2025 | 11:48

Pesan Tahun Baru Kanselir Friedrich Merz: Jerman Siap Bangkit Hadapi Perang dan Krisis Global

Rabu, 31 Desember 2025 | 11:40

Prabowo Dijadwalkan Kunjungi Aceh Tamiang 1 Januari 2026

Rabu, 31 Desember 2025 | 11:38

Emas Antam Mandek di Akhir Tahun, Termurah Rp1,3 Juta

Rabu, 31 Desember 2025 | 11:26

Harga Minyak Datar saat Tensi Timteng Naik

Rabu, 31 Desember 2025 | 11:21

Keuangan Solid, Rukun Raharja (RAJA) Putuskan Bagi Dividen Rp105,68 Miliar

Rabu, 31 Desember 2025 | 11:16

Wacana Pilkada Lewat DPRD Salah Sasaran dan Ancam Hak Rakyat

Rabu, 31 Desember 2025 | 11:02

Selengkapnya