Berita

net

Politik

PILPRES 2014

Masyarakat Diajak Lebih Cerdas Menyimak Kekonyolan Lembaga Survei

JUMAT, 11 JULI 2014 | 12:29 WIB | LAPORAN: ALDI GULTOM

Seharusnya lembaga-lembaga survei tidak hanya berbicara metodologi sempit sebatas margin of error dalam hitung cepat Pilpres lalu. Tetapi, lembaga survei harus lebih jauh menjelaskan keterwakilan sampel atas populasi.

Lembaga-lembaga survei harus menjelaskan berapa sampel TPS yang diambil dari masing-masing wilayah, berapa pemilih nomor 1 dan 2 di masing-masing TPS. Jika perlu, sebutkan satu persatu TPS mana saja yang dijadikan sampel.

Demikian disampaikan Pengajar Metodologi Statistik, Ayat Hidayat atau Hidayat Huang, yang meluruskan mengenai margin of error karena perdebatan para "ahli" quick count banyak berkisar pada berapa persen margin of error. Penjelasan Hidayat juga sudah ia tuangkan di halaman kompasiana.


"Lembaga survei jangan memperkeruh suasana dan membodohi masyarakat dengan menyajikan angka yang tiba-tiba muncul dari langit tanpa menjelaskan secara detail dari mana angka tersebut muncul. Bahkan mengklaim bahwa hasil quick count yang paling benar dibandingkan hasil KPU sekalipun. Konyol," kata Hidayat.

Masyarakat harus lebih memahami bahwa hasil quick count adalah hasil penghitungan sebagian TPS, bukan keseluruhan TPS. Kita harus memaklumi itu dan membuka ruang kemungkinan salah.

"Tentu hasil penghitungan KPU-lah yang paling benar dan mengikat, yang pasti margin of error-nya nol. Jangan sampai kita tergiring opini dengan terlalu dini mengatakan salah satu pasangan menang menjadi presiden," tegasnya.

Dia berharap masyarakat lebih cerdas dan tidak mudah tergiring opini. Masyarakat yang cerdas adalah masyarakat yang mampu membedakan mana opini dan mana fakta. [ald]

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Kades Diminta Tetap Tenang Sikapi Penyesuaian Dana Desa

Rabu, 31 Desember 2025 | 12:10

Demokrat Bongkar Operasi Fitnah SBY Tentang Isu Ijazah Palsu Jokowi

Rabu, 31 Desember 2025 | 12:08

KPK Dalami Dugaan Pemerasan dan Penyalahgunaan Anggaran Mantan Kajari HSU

Rabu, 31 Desember 2025 | 12:01

INDEF: MBG sebuah Revolusi Haluan Ekonomi dari Infrastruktur ke Manusia

Rabu, 31 Desember 2025 | 11:48

Pesan Tahun Baru Kanselir Friedrich Merz: Jerman Siap Bangkit Hadapi Perang dan Krisis Global

Rabu, 31 Desember 2025 | 11:40

Prabowo Dijadwalkan Kunjungi Aceh Tamiang 1 Januari 2026

Rabu, 31 Desember 2025 | 11:38

Emas Antam Mandek di Akhir Tahun, Termurah Rp1,3 Juta

Rabu, 31 Desember 2025 | 11:26

Harga Minyak Datar saat Tensi Timteng Naik

Rabu, 31 Desember 2025 | 11:21

Keuangan Solid, Rukun Raharja (RAJA) Putuskan Bagi Dividen Rp105,68 Miliar

Rabu, 31 Desember 2025 | 11:16

Wacana Pilkada Lewat DPRD Salah Sasaran dan Ancam Hak Rakyat

Rabu, 31 Desember 2025 | 11:02

Selengkapnya