Berita

ilustrasi/net

PPI Portugal: Setelah Coblosan, Mari Bersatu dan Akhiri Dendam

SELASA, 08 JULI 2014 | 20:42 WIB | LAPORAN: ADE MULYANA

Perhimpunan Pelajar Indonesia (PPI) Portugal, organisasi mahasiswa Indonesia di negeri terbarat Eropa, menyerukan agar ketegangan di masyarakat akibat perbedaan pilihan politik dapat diakhiri setelah masyarakat keluar dari bilik suara pada tanggal 9 Juli. Sesaat setelah mencoblos, rakyat Indonesia harus bersatu kembali dan tidak terpecah belah.

“Berbeda pilihan politik itu wajar, tetapi segera lupakan siapa Capresmu dan mari kita jaga kedamaian Indonesia. Silakan hitung kotak suara bersama-sama, dan siapapun yang tampil sebagai pemenang harus diterima sebagai hasil demokrasi,” ujar Seilendria Hadiwardoyo, Ketua PPI Portugal dalam keterangan yang diterima redaksi beberapa saat lalu.

PPI Portugal mengapresiasi munculnya pernyataan-pernyataan dukungan dari kelompok-kelompok mahasiswa Indonesia di luar negeri terhadap kedua pasangan capres-cawapres. Hal itu merupakan tanda meningkatnya partisipasi warga Indonesia di luar negeri terhadap proses politik di negeri sendiri. Meskipun demikian, PPI menghimbau agar para pendukung berlapang dada untuk menerima kenyataan, seandainya calon yang didukungnya kalah.


“Kalah atau menang dalam pemilihan itu biasa. Yang penting, kita telah melihat para penyelenggara Pemilu berusaha menyelenggarakan Pemilu sebaik mungkin. Berbagai tuduhan kecurangan hendaknya diselesaikan melalui mekanisme resmi, dan bukan jadi alat provokasi untuk menolak pihak yang menang,” lanjut Seliendra.

Menurut kandidat doktor ilmu komputer di Universitas Minho itu, pihak pemenang Pemilu harus bersikap rendah hati dengan mengajak pihak yang kalah berkomunikasi, demi menjaga persatuan. Demikian pula, pihak yang kalah diminta bersikap legawa dan mengucapkan selamat kepada pihak yang menang.

“Pemimpin harus menyingkirkan sikap jumawa dan rasa dendam. Kami berharap, pada pelantikan Presiden baru nanti, bukan hanya Presiden lama dan Presiden baru yang hadir. Tetapi, juga pihak yang kalah Pilpres dan semua mantan Presiden dan Wakil Presiden,” ujarnya.

Lebih lanjut Seliendra menambahkan, pemimpin yang memupuk dendam tidak memberikan contoh berpolitik yang baik bagi generasi muda. Pembangunan Indonesia ke depan pun, hanya bisa berhasil jika semua pemimpin memiliki komunikasi yang baik dan saling bekerjasama. [dem]

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Demokrat: Tidak Benar SBY Terlibat Isu Ijazah Palsu Jokowi

Rabu, 31 Desember 2025 | 22:08

Hidayat Humaid Daftar Caketum KONI DKI Setelah Kantongi 85 Persen Dukungan

Rabu, 31 Desember 2025 | 21:57

Redesain Otonomi Daerah Perlu Dilakukan untuk Indonesia Maju

Rabu, 31 Desember 2025 | 21:55

Zelensky Berharap Rencana Perdamaian Bisa Rampung Bulan Depan

Rabu, 31 Desember 2025 | 21:46

Demokrasi di Titik Nadir, Logika "Grosir" Pilkada

Rabu, 31 Desember 2025 | 21:37

Demokrat: Mari Fokus Bantu Korban Bencana, Setop Pengalihan Isu!

Rabu, 31 Desember 2025 | 21:35

Setoran Pajak Jeblok, Purbaya Singgung Perlambatan Ekonomi Era Sri Mulyani

Rabu, 31 Desember 2025 | 21:14

Pencabutan Subsidi Mobil Listrik Dinilai Rugikan Konsumen

Rabu, 31 Desember 2025 | 21:02

DPRD Pastikan Pemerintahan Kota Bogor Berjalan

Rabu, 31 Desember 2025 | 20:53

Refleksi Tahun 2025, DPR: Kita Harus Jaga Lingkungan!

Rabu, 31 Desember 2025 | 20:50

Selengkapnya