Berita

Politik

Riset SIGI: Serangan Udara Kedua Capres Berimbang

MINGGU, 06 JULI 2014 | 18:41 WIB | LAPORAN: ADE MULYANA

Selama masa kampanye pilpres 2014, ada 5.775 spot iklan TV capres yang tayang di televisi. Sebanyak 2.900 spot iklan atau 50,2 persen menayangkan iklan pasangan capres yang diusung Partai Gerindra dan mitra koalisinya, Prabowo-Hatta, sedangkan sisanya, sebanyak 2.875 spot iklan atau sekitar 49,8 persen, menayangkan iklan capres yang didukung PDIP dan parpol koalisinya, Jokowi-Kalla.

Iklan sebanyak itu terbagi dalam 55 tema iklan capres. Sebanyak 28 tema diproduksi oleh kubu Prabowo-Hatta, sedangkan kubu Jokowi-JK menampilkan 27 tema iklan TV.  

Demikian hasil monitoring dan riset Sigi Kaca Pariwara (SIGI) terhadap penayangan spot iklan TV (television commercial/TVC) yang masuk dalam kategori iklan kampanye capres-cawapres. Monitoring dilakukan terhadap 13 stasiun TV nasional sepanjang hari selama periode kampanye pilpres mulai 4 Juni 2014 pukul 00.00 WIB sampai dengan 5 Juli 2014 pukul 24.00 WIB.
 

 
Ke-13 televisi itu yakni RCTI, SCTV, Trans 7, Trans TV, Indosiar, TV One, Metro TV, ANTV, MNC TV, Global TV, TVRI, Kompas TV dan Net TV.

Direktur SIGI, Sapto Anggoro, menjelaskan dari kubu Prabowo-Hatta spot Iklan TV bertajuk ‘Garuda Merah’ menjadi tema iklan yang banyak ditayangkan, dengan frekuensi tayang mencapai 725 kali.  Sementara darikubu Jokowi-JK, tema yang paling banyak digeber adalah ‘Siapkah Kita?’ yang mendapat porsi penayangan sebanyak 335 kali.

"Yang menarik adalah, tidak semua iklan TV kubu Jokowi-JK sepertinya berasal dari kantong partai koalisi PDIP. Ada beberapa TVC yang terpasang atas nama gerakan relawan pendukung Jokowi dan JK. Ada Relawan Laskar Biji Kopi, yang membuat 3 tema iklan TV dan memasang 70 spot iklan TV. Itu sudah menyumbang 2,5% dari total seluruh total spot iklan TV kubu Jokowi-JK," ujar Sapto dalam keterangan pers yang diterima redaksi (Minggu, 7/7).

Dari distribusi penyebaran iklan, hasil monitoring menemukan beberapa stasiun TV terlihat dominan menayangkan iklan salah satu capres, dan di lain pihak timpang memberi porsi tayangan bagi kubu sebaliknya. Hal ini berlaku baik bagi kubu Prabowo-Hatta ataupun kubu Jokowi-JK. Apakah ini terkait dengan kebijakan masing-masing pengelola televisi atau murni kompetisi bisnis periklanan televisi? SIGI tak punya jawaban.

Televisi berita ternaman MetroTV memberi proporsi tayangan spot iklan TV capres sebanyak 419 untuk pasangan Jokowi-JK, sementara Prabowo-Hatta hanya 91 spot. Hal sebaliknya terjadi di TV One. Proporsi spot iklan TV capres yang tayang di televisi yang baru-baru ini kantornya diserang pendukung Jokowi itu, lebih besar untuk Prabowo-Hatta dengan 254 spot, sedangkan untuk Jokowi-JK sebanyak 134 spot.

Sapto mengungkap tujuh dari 11 televisi lainnya lebih banyak menayangkan iklan untuk pasangan Prabowo-Hatta ketimbang Jokowi-JK. Ketujuh televisi nasional itu yakni, Trans 7 dengan iklan Prabowo-Hatta 296 spot banding Jokowi-JK 292 spot; MNC TV dengan iklan Prabowo-Hatta sebanyak 251 spot sementara Jokowi JK dengan 199 spot; Global TV dengan iklan Prabowo-Hatta sebanyak 275 spot, berbanding 145 spot untuk Jokowi-JK.

Kemudian ANTV iklan Prabowo-Hatta sebanyak 204 spot, Jokowi-JK sebanyak 109 spot; TVRI iklan Prabowo-Hatta sebanyak 162 spot banding Jokowi-JK dengan 70 spot; NET TV dengan iklan Prabowo-Hatta sebanyak 122 spot, sedang 23 untuk Jokowi-JK; terakhir, Kompas TV dengan iklan Prabowo-Hatta 262 spot, banding spot iklan Jokowi-JK sebanyak 134.

Selain di Metro TV, spot iklan Jokowi-JK lebih banyak muncul di RCTI, SCTV, Trans TV dan Indosiar. Di RCTI spot iklan Prabowo Hatta sebanyak 238, sementara Jokowi-JK sebanyak 278. Di SCTV spot iklan Jokowi-JK sebanyak 435, sedangkan Prabowo-Hatta hanya 310. Di Trans TV, iklan Jokowi-JK sebanyak 266 spot, sementara untuk Prabowo-Hatta 241 spot.

Dikatakan lebih lanjut oleh Sapto, berdasarkan jumlah iklan TV capres dan update ratecard masing-masing stasiun TV yang dimiliki SIGI, belanja iklan yang telah dikeluarkan oleh kedua peserta Pilpres dalam rangka ‘serangan udara’ tersebut mencapai total Rp 186.630.250.000. Menurut dia, jumlah ini memang lebih kecil dibandingkan kampanye Pileg lalu yang belanja iklan TV-nya mencapai Rp 340 miliar. Meski begitu, kata Sapto lagi, jumlah Rp 186 miliar masih bisa dikatakan wajar, mengingat tidak semua parpol peserta koalisi di kedua belah pihak all out untuk ikut urun dana kampanye bagi capres yang didukungnya

"Jika dikuliti, nilai iklan TV Prabowo-Hatta totalnya hinggap hingga Rp 93.722.000.000, sementara nilai iklan TV Capres yang disebarkan kubu Jokowi-JK menyentuh Rp 92.908.250.000," demikian Sapto.[dem]

Populer

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

UPDATE

Trump Serang Demokrat dalam Pesan Malam Natal

Kamis, 25 Desember 2025 | 16:04

BUMN Target 500 Rumah Korban Banjir Rampung dalam Seminggu

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:20

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

Gibran Minta Pendeta dan Romo Terus Menjaga Toleransi

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:40

BGN Sebut Tak Paksa Siswa Datang ke Sekolah Ambil MBG, Nanik: Bisa Diwakilkan Orang Tua

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:39

Posko Pengungsian Sumut Disulap jadi Gereja demi Rayakan Natal

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:20

Banyak Kepala Daerah Diciduk KPK, Kardinal Suharyo Ingatkan Pejabat Harus Tobat

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:15

Arsitektur Nalar, Menata Ulang Nurani Pendidikan

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:13

Kepala BUMN Temui Seskab di Malam Natal, Bahas Apa?

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:03

Harga Bitcoin Naik Terdorong Faktor El Salvador-Musk

Kamis, 25 Desember 2025 | 13:58

Selengkapnya