Berita

ilustrasi

Bisnis

Pengurangan Dana Subsidi KA Ekonomi Picu Kualitas Layanan Turun

SELASA, 24 JUNI 2014 | 09:16 WIB | HARIAN RAKYAT MERDEKA

Pemeritah diminta lebih mengutamakan subsidi untuk transportasi umum. Apalagi saat ini subsidi BBM banyak yang tidak tepat sasaran.

Pengurus harian Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI) Tulus Abadi mengatakan, pemerintah harus bertanggung jawab terkait pemangkasan biaya subsidi kereta api kelas ekonomi, jarak menengah dan jauh.

Apalagi kereta api merupakan transportasi umum yang banyak digunakan oleh rakyat menengah ke bawah. Karena itu, jika terjadi kekurangan biaya operasional Kereta Api Indonesia (KAI), pemerintah harus membantunya.


“Bukan malah memangkas anggaran subsidinya,” katanya di Jakarta, kemarin.

Menurut Tulus, seharusnya pemerintah bisa memberikan subsidi kepada transportasi umum semaksimal mungkin. Yang seharusnya dipotong adalah subsidi energi yang tembus mencapai Rp 250 triliun. Namun yang terjadi, untuk menutupi lonjakan susbidi energi ini, pemerintah malah memangkas subsidi kereta api kelas ekonomi.

Dengan pemotongan tersebut, PT KAI akan mengalami kesulitan untuk menutup biaya BBM. Selain itu, kekurangan biaya operasional ini secara pasti akan berdampak pengurangan kualitas pelayanan dan bahkan penurunan kualitas dalam aspek keselamatan.

Ketua Forum Perkeretaapian Masyarakat Transportasi Indonesia (MTI) Djoko Setijowarno menyayangkan pemerintah lebih memilih memotong anggaran untuk transportasi umum guna menutupi lonjakan subsidi BBM.

Menurut dia, dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Perubahan (APBN-P) 2014 subsidi BBM dipatok Rp 246,5 triliun.

Direktur Angkutan Perkeretaapian Kementerian Perhubungan (Kemenhub) Hanggoro Budi Wiryawan mengaku, pihaknya terpaksa melakukan pemotongan dana subsidi untuk angkutan kereta api kelas ekonomi karena adanya penghematan anggaran di seluruh kelembagaan/kementerian.

Total anggaran Public Service Obligation (PSO) kereta api untuk kelas ekonomi dalam tahun 2014 awalnya dialokasikan Rp 1,2 triliun dan dilakukan pemangkasan Rp 352 miliar. ***

Populer

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

UPDATE

Kepala Daerah Dipilih DPRD Bikin Lemah Legitimasi Kepemimpinan

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:59

Jalan Terjal Distribusi BBM

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:39

Usulan Tanam Sawit Skala Besar di Papua Abaikan Hak Masyarakat Adat

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:16

Peraih Adhyaksa Award 2025 Didapuk jadi Kajari Tanah Datar

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:55

Pengesahan RUU Pengelolaan Perubahan Iklim Sangat Mendesak

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:36

Konser Jazz Natal Dibatalkan Gegara Pemasangan Nama Trump

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:16

ALFI Sulselbar Protes Penerbitan KBLI 2025 yang Sulitkan Pengusaha JPT

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:58

Pengendali Pertahanan Laut di Tarakan Kini Diemban Peraih Adhi Makayasa

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:32

Teknologi Arsinum BRIN Bantu Kebutuhan Air Bersih Korban Bencana

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:15

35 Kajari Dimutasi, 17 Kajari hanya Pindah Wilayah

Kamis, 25 Desember 2025 | 22:52

Selengkapnya