Berita

ilustrasi

Bisnis

Gubernur BI Imbau Pemda Sambut Investor Untuk Bangun Smelter

SELASA, 24 JUNI 2014 | 10:05 WIB | HARIAN RAKYAT MERDEKA

Bank Indonesia (BI) meminta pemerintah daerah (Pemda) di Kawasan Indonesia Timur (KIT) menyambut hadirnya investor besar termasuk dalam pembangunan smelter (pabrik pengolahan dan pemurnian) tambang.

“Tantangan di Kawasan Indonesia Timur adalah bagaimana membuat nilai tambah,” kata Gubernur BI Agus Martowardojo saat seminar Mendorong Percepatan Reformasi Struktural untuk Penguatan Ekonomi di KIT di Makassar, Sulawesi Selatan, kemarin.

Menurut Agus, KIT memiliki sumber daya alam termasuk mineral yang memberi kontribusi besar kepada perolehan devisa. Sebab itu, untuk meningkatkan nilai tambah termasuk menghadapi pemberlakuan Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) 2015. tidak diizinkan lagi melakukan ekspor mineral mentah.


“Ekspor komoditas mentah sudah dilakukan sejak zaman Belanda dan sekarang tidak zamannya lagi ekspor barang mentah,” ucapnya.

Bekas Menteri Keuangan ini menyebutkan, harga komoditas saat ini sedang turun sehingga perolehan devisa dan kontribusi terhadap pertumbuhan ekonomi menurun. Padahal, investasi untuk membangun smelter, lanjut Agus, memerlukan dana investasi yang cukup besar. “Karena itu perlu kerja sama antar daerah agar investor mau datang,” kata bekas Dirut Bank Mandiri itu.

Menurut Agus, berdasarkan survei yang dilakukan sejumlah lembaga menunjukkan, Indonesia kurang atraktif untuk kegiatan investasi. Ada 8-9 alasan Indonesia kurang atraktif. Termasuk ketidakpastian aturan, pajak, lingkungan dan lainnya.

Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Sofjan Wanandi menambahkan, Indonesia ke depan tidak bisa mengandalkan ekspor komoditas mentah.

Dalam kesempatan yang sama, Deputi Gubernur Senior BI Mirza Adityawara menyatakan, ancaman peningkatan inflasi tidak bisa hanya diatasi dengan penetapan suku bunga acuan. ***

Populer

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

UPDATE

Kepala Daerah Dipilih DPRD Bikin Lemah Legitimasi Kepemimpinan

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:59

Jalan Terjal Distribusi BBM

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:39

Usulan Tanam Sawit Skala Besar di Papua Abaikan Hak Masyarakat Adat

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:16

Peraih Adhyaksa Award 2025 Didapuk jadi Kajari Tanah Datar

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:55

Pengesahan RUU Pengelolaan Perubahan Iklim Sangat Mendesak

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:36

Konser Jazz Natal Dibatalkan Gegara Pemasangan Nama Trump

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:16

ALFI Sulselbar Protes Penerbitan KBLI 2025 yang Sulitkan Pengusaha JPT

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:58

Pengendali Pertahanan Laut di Tarakan Kini Diemban Peraih Adhi Makayasa

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:32

Teknologi Arsinum BRIN Bantu Kebutuhan Air Bersih Korban Bencana

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:15

35 Kajari Dimutasi, 17 Kajari hanya Pindah Wilayah

Kamis, 25 Desember 2025 | 22:52

Selengkapnya