Berita

JOHAN BUDI SP/NET

Hukum

Kronologi Penangkapan Bupati Biak Versi KPK

SELASA, 17 JUNI 2014 | 13:36 WIB | LAPORAN:

Tim dari Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) melakukan operasi tangkap tangan (OTT) di Hotel Acacia Jakarta, Senin (17/6) malam. Dalam OTT, tim dari KPK mengamankan enam orang, salah satunya Bupati Biak Numfor, Papua, Yesaya Sombuk (YS).

"Berkaitan dengan kegiatan semalam, pukul 21.30 WIB penyidik mengamankan 6 orang, lokasi kejadiannya di Hotel Acacia di Matraman," kata Jurubicara KPK, Johan Budi Sapto Prabowo di Kantornya, Jakarta, Selasa (17/6).

Johan lalu menceritakan kronologi penangkapannya. Kata dia, sekitar pukul 21.00 WIB, TM dari swasta bertemu dengan kepala Dinas Penanggulangan Bencana Kabupaten Biak, berinisial Y di sebuah Restoran di Hotel Acacia.


Setelah menggelar pertemuan, TM dan Y menuju ke sebuah kamar di lantai 7 Hotel tersebut, dalam kamar itu ada Bupati Biak Numfor, Yesaya Sombuk (YS). Kemudian, TM dan Y keluar dari kamar.

"Setelah itu, dua orang tadi baik TM dan Y keluar dari kamar, tidak jauh dari situ kemudian penyyidik melakukan penangkapan, kemudian keduanya dibawa ke kamar lantai 7 di sana didapati ada bupati biak YS," kata Johan.

Nah, di dalam kamar itu, tim dari KPK menemukan sebuah tas hitam berisi uang dolar Singapura. Uang tersebut dibungkus dengan amplop putih, tim KPK juga mengamankan satu mobil Mazda Warna merah.

"Dolar ini terbagi dalam pecahann 10  ribu dan 1.000, Jumlahnya sekitar 100 ribu dolar Singapura," terang Johan Budi.

Dalam operasi tersebut, tim KPK juga mengamankan dua sopir yakni sopir TM dan YS dan seorang ajudan. Johan menjelaskan semua yang diamankan KPK statusnya masih terperiksa. Saat bersamaan, KPK menyegel ruangan di Kementerian Pembangunan Daerah Tertinggal (PDT).

"Hingga kini keenam orang tersebut masih menjalani pemeriksaan jadi statusnya masih terperiksa, semua yang diamankan statusnya adalah terperiksa, penyidik punya waktu 1 x24 jam untuk simpulkan terjadi tipikor atau tidak," tutup Johan.[wid]


Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

UPDATE

Ekonom: Pertumbuhan Ekonomi Akhir Tahun 2025 Tidak Alamiah

Jumat, 26 Desember 2025 | 22:08

Lagu Natal Abadi, Mariah Carey Pecahkan Rekor Billboard

Jumat, 26 Desember 2025 | 21:46

Wakapolri Kirim 1.500 Personel Tambahan ke Lokasi Bencana Sumatera

Jumat, 26 Desember 2025 | 21:45

BNPB: 92,5 Persen Jalan Nasional Terdampak Bencana Sumatera Sudah Diperbaiki

Jumat, 26 Desember 2025 | 21:09

Penerapan KUHP Baru Menuntut Kesiapan Aparat Penegak Hukum

Jumat, 26 Desember 2025 | 20:37

Ancol dan TMII Diserbu Ribuan Pengunjung Selama Libur Nataru

Jumat, 26 Desember 2025 | 20:26

Kebijakan WFA Sukses Dongkrak Sektor Ritel

Jumat, 26 Desember 2025 | 19:56

Dua Warga Pendatang Yahukimo Dianiaya OTK saat Natal, Satu Tewas

Jumat, 26 Desember 2025 | 19:42

21 Wilayah Bencana Sumatera Berstatus Transisi Darurat

Jumat, 26 Desember 2025 | 19:32

Jangan Sampai Aceh jadi Daerah Operasi Militer Gegara Bendera GAM

Jumat, 26 Desember 2025 | 18:59

Selengkapnya