Berita

Dahnil Anzar Simanjuntak

Dua Tantangan Presiden Mendatang terkait Pengelolaan APBN

SELASA, 17 JUNI 2014 | 11:00 WIB | LAPORAN: ZULHIDAYAT SIREGAR

Pengelolaan APBN yang efektif dan efisien adalah kunci suksesnya pembangunan ekonomi dan kesejahteraan sosial. Karena itu, Presiden mendatang dihadapkan pada dua tantangan paling krusial terkait pengelolaan APB tersebut.

Yaitu, permasalahan subsidi BBM dan beban pembayaran utang. Makanya, selain masalah-masalah detail belanja negara terutama di birokrasi, dua hal tersebut harus diperbaiki. Karena memang anatomi APBN selama ini tidak berpihak kepada rakyat.

Ekonom Dahnil Anzar Simanjuntak menjelaskan, untuk masalah pertama, mau tidak mau, siapa pun presiden terpilih memang harus segera mengurangi subsidi BBM. Pasalnya, subsidi yang telah mencapai lebih Rp 350 T telah merampas hak belanja pembangunan lainnya yang langsung bersentuhan dengan rakyat.

"Namun, catatannya penaikan harga BBM ini adalah shock kebijakan jangka pendek yang tidak akan menyelesaikan permasalah apabila presiden mendatang tidak memperbaiki pola tata niaga perminyakan Indonesia dan kontrak-kontrak eksplorasi dengan asing," jelas Dahnil (Selasa, 17/6).

Terkait masalah utang negara, dia menambahkan, pembayaran cicilan bunga dan utang pokok Indonesia rata-rata adalah 20% dari total APBN. Ini menjadi beban yang sangat berat sehingga kita kehilangan potensi untuk membiayai pembangunan sektor-sektor yang penting.

Makanya, presiden mendatang harus dapat menjamin bahwa keputusan berhutang untuk menutup defisit APBN di masa yang akan datang adalah utang yang produktif, utang yang benar-benar digunakan untuk stimulus ekonomi dan investasi pembangunan masa depan, bukan utang yang konsumtif.

"Dan tentu yang terakhir adalah memastikan komitmen akuntabilitas dan transparansi yang antikorupsi. Bila tidak semuanya tidak akan berarti sama sekali," demikian dosen Universitas Sultan Ageng Tirtayasa Banten ini. [zul]

Populer

Prabowo Perintahkan Sri Mulyani Pangkas Anggaran Seremonial

Kamis, 24 Oktober 2024 | 01:39

KPK Usut Keterlibatan Rachland Nashidik dalam Kasus Suap MA

Jumat, 25 Oktober 2024 | 23:11

Pemuda Katolik Tolak Program Transmigrasi di Papua

Rabu, 30 Oktober 2024 | 07:45

Akbar Faizal Sindir Makelar Kasus: Nikmati Breakfast Sebelum Namamu Muncul ke Publik

Senin, 28 Oktober 2024 | 07:30

Muncul Petisi Agus Salim Diminta Kembalikan Uang Donasi

Rabu, 23 Oktober 2024 | 02:22

Bahlil Tunjukkan Kesombongan pada Prabowo

Jumat, 25 Oktober 2024 | 13:37

Petisi Cabut Donasi Agus Salim Diteken Lebih dari 125 Ribu Orang

Kamis, 24 Oktober 2024 | 00:43

UPDATE

Prabowo Instruksikan GSN Bikin Gerakan Nyata Bantu Rakyat

Minggu, 03 November 2024 | 01:51

Purnomo Yusgiantoro Center Apresiasi Kebijakan Swasembada Energi

Minggu, 03 November 2024 | 01:31

DPR Tinjau Kebocoran Penerimaan Negara di Sektor SDA

Minggu, 03 November 2024 | 01:11

Bakamla Asah Kemampuan di Perairan Teluk Ambon

Minggu, 03 November 2024 | 00:50

Prabowo Ingatkan Anak Buah Menteri Jangan Sering ke Luar Negeri

Minggu, 03 November 2024 | 00:30

Telkom Tingkatkan Kepedulian Karyawan Lewat Program Ayo BerAKSI

Minggu, 03 November 2024 | 00:10

Dari Menteri Hingga Bupati Siap Gunakan Maung

Sabtu, 02 November 2024 | 23:46

Rosan Pastikan GSN Lembaga Non-Politik

Sabtu, 02 November 2024 | 23:15

China Diam-dian Bangun Kapal Induk Misterius, Untuk Apa?

Sabtu, 02 November 2024 | 22:50

Erick Thohir Yakin Target Setoran Dividen BUMN Rp90 Triliun Bakal Tercapai Tahun Ini

Sabtu, 02 November 2024 | 22:30

Selengkapnya