Berita

ramadhan pohan

Pakar dan Pengamat Disarankan Terbuka Kalau Memang Jadi Tim Sukses

SABTU, 14 JUNI 2014 | 21:03 WIB | LAPORAN: ZULHIDAYAT SIREGAR

Para akademisi, pakar, dan pengamat Indonesia dalam menghadapi pemilihan presiden disarankan meniru tradiri yang ada di Amerika Serikat.

"Kalau di Amerika, akademisi dan intelektual fair. Nggak masalah partisan, yang penting jelas dan fair," jelas Wakil Sekjen DPP Partai Demokrat Ramadhan Pohan dalam pesan singkat yang diterima Rakyat Merdeka Online (Sabtu, 14/6).

Ramadhan menjelaskan, sosok seperti Paul Wolfowitz, Karl D Jackson adalah jelas sebagai think tank Partai Republikan di AS meski mereka akademisi  School of Advanced International Studies (SAID) Johns Hopkins University.

"Mereka nggak pernah menyebut diri sebagai pakar atau pengamat independen. Status mereka terbuka di mata publik," sambung Wakil Ketua Komisi I DPR ini.

Karena itulah, Ramadhan meminta para akademisi, pakar, pengamat Indonesia jangan menyembunyikan sikap dan afiliasi politiknya. "Kenapa masih malu-malu dan lebih suka main selingkuh?" ungkap Ramadhan, tanpa menyebut siapa akademisi yang dimaksud.

Sebelumnya, Ramadhan melihat banyak pengamat dan akademisi yang mengaku netral padahal menjadi "timses non formal" bagi kandidat tertentu.

Bahkan, ada pengamat dan akademisi yang sudah jelas-jelas bagian dari pendukung kandidat, tapi masih menyebut sebagai akademisi kampus, pakar atau pengamat. "Ini sangat tidak fair. Ini pembohongan publik," tegasnya.

Karena itu, Ramadhan hormat terhadap Rektor Universitas Paramadina Anies Baswedan yang gentle mendeklarasikan dirinya sebagai bagian timses Jokowi-JK.  [zul]

Populer

Prabowo Perintahkan Sri Mulyani Pangkas Anggaran Seremonial

Kamis, 24 Oktober 2024 | 01:39

KPK Usut Keterlibatan Rachland Nashidik dalam Kasus Suap MA

Jumat, 25 Oktober 2024 | 23:11

Pemuda Katolik Tolak Program Transmigrasi di Papua

Rabu, 30 Oktober 2024 | 07:45

Akbar Faizal Sindir Makelar Kasus: Nikmati Breakfast Sebelum Namamu Muncul ke Publik

Senin, 28 Oktober 2024 | 07:30

Muncul Petisi Agus Salim Diminta Kembalikan Uang Donasi

Rabu, 23 Oktober 2024 | 02:22

Bahlil Tunjukkan Kesombongan pada Prabowo

Jumat, 25 Oktober 2024 | 13:37

Petisi Cabut Donasi Agus Salim Diteken Lebih dari 125 Ribu Orang

Kamis, 24 Oktober 2024 | 00:43

UPDATE

Prabowo Instruksikan GSN Bikin Gerakan Nyata Bantu Rakyat

Minggu, 03 November 2024 | 01:51

Purnomo Yusgiantoro Center Apresiasi Kebijakan Swasembada Energi

Minggu, 03 November 2024 | 01:31

DPR Tinjau Kebocoran Penerimaan Negara di Sektor SDA

Minggu, 03 November 2024 | 01:11

Bakamla Asah Kemampuan di Perairan Teluk Ambon

Minggu, 03 November 2024 | 00:50

Prabowo Ingatkan Anak Buah Menteri Jangan Sering ke Luar Negeri

Minggu, 03 November 2024 | 00:30

Telkom Tingkatkan Kepedulian Karyawan Lewat Program Ayo BerAKSI

Minggu, 03 November 2024 | 00:10

Dari Menteri Hingga Bupati Siap Gunakan Maung

Sabtu, 02 November 2024 | 23:46

Rosan Pastikan GSN Lembaga Non-Politik

Sabtu, 02 November 2024 | 23:15

China Diam-dian Bangun Kapal Induk Misterius, Untuk Apa?

Sabtu, 02 November 2024 | 22:50

Erick Thohir Yakin Target Setoran Dividen BUMN Rp90 Triliun Bakal Tercapai Tahun Ini

Sabtu, 02 November 2024 | 22:30

Selengkapnya