Berita

ilustrasi

Bisnis

Pelni Mau Jual Tiga Kapal Untuk Menekan Kerugian

Giatkan Pelayanan Kepada Penumpang
JUMAT, 13 JUNI 2014 | 10:18 WIB | HARIAN RAKYAT MERDEKA

PT Pelni (Persero) akan menjual tiga kapal agar mampu menekan kerugian perusahaan. Tiga kapal tersebut sudah mengalami penurunan fungsi, bahkan sudah tidak beroperasi selama satu tahun terakhir.

“Perseroan mengalami inefisiensi karena masih harus mengeluarkan biaya perawatan dan beban gaji pegawai jika mempertahankan tiga kapal tersebut,” kata Direktur Utama Sulistyo Wimbo Hardjito, kemarin.

Salah satu kapal yang hendak dijual itu adalah kapal penumpang berukuran besar yakni Kapal Kerinci, yang biasanya beroperasi di dua wilayah Indonesia barat dan timur.


Namun, dia enggan merinci lebih jauh berapa harga jual kapal tersebut. Penjualan kapal tersebut sebagai langkah efisiensi keuangan perusahaan yang telah menjadi prioritas perusahaan sejak dirinya dilantik menjadi Dirut Pelni Mei lalu.

Menurut Sulistyo, perusahaan juga sedang mengkaji bentuk dan spesifikasi kapal untuk pengadaan baru. Terdapat tiga konsep kapal untuk proyek pengadaan baru tersebut, yakni kapal khusus penumpang, kapal khusus barang atau kapal penumpang yang digabungkan dengan barang, dan juga kendaraan.

“Kita masih mengkaji itu. Untuk nilai ekonomisnya nantilah baru dapat saya jelaskan,” ujarnya.

Selain program efisiensi itu, Sulistyo mengatakan, Pelni akan menggiatkan peningkatan pelayanan kepada penumpang. Buruknya pelayanan Pelni terhadap penumpang menjadi salah satu pekerjaan rumah.

Dia mengaku, telah berkeliling hingga ke Natuna, Kepulauan Riau dan berpura-pura menjadi penumpang sebelum dia dilantik Mei lalu. Tujuan dari kegiatan blusukan itu untuk mengetahui permasalahan utama Pelni yang mengalami kerugian dalam setahun terakhir.

“Permasalahan Pelni itu adalah pelayanan kepada penumpang. Bagaimana cara menekan kerugian dengan efisiensi,” ujarnya.  ***

Populer

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

UPDATE

Kepala Daerah Dipilih DPRD Bikin Lemah Legitimasi Kepemimpinan

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:59

Jalan Terjal Distribusi BBM

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:39

Usulan Tanam Sawit Skala Besar di Papua Abaikan Hak Masyarakat Adat

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:16

Peraih Adhyaksa Award 2025 Didapuk jadi Kajari Tanah Datar

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:55

Pengesahan RUU Pengelolaan Perubahan Iklim Sangat Mendesak

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:36

Konser Jazz Natal Dibatalkan Gegara Pemasangan Nama Trump

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:16

ALFI Sulselbar Protes Penerbitan KBLI 2025 yang Sulitkan Pengusaha JPT

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:58

Pengendali Pertahanan Laut di Tarakan Kini Diemban Peraih Adhi Makayasa

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:32

Teknologi Arsinum BRIN Bantu Kebutuhan Air Bersih Korban Bencana

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:15

35 Kajari Dimutasi, 17 Kajari hanya Pindah Wilayah

Kamis, 25 Desember 2025 | 22:52

Selengkapnya