Berita

budi gunawan

Pertemuan Komjen Budi Gunawan dengan Timses JKW-JK harus Diusut Tuntas

KAMIS, 12 JUNI 2014 | 20:49 WIB | LAPORAN: ZULHIDAYAT SIREGAR

Pertemuan Kepala Lembaga Pendidikan Polri (Kalemdikpol) Komjen Budi Gunawan dengan tim sukses Jokowi-JK, Trimedya Panjaitan dan pada Sabtu malam lalu harus diusut tuntas.

“Itu jelas sudah mencederai lembaga Polri yang seharusnya netral," jelas Ketua Dewan Direktur Lembaga Kajian Publik Sabang Merauke Circle (SMC) Syahganda Nainggolan Kamis (12/6).

Menurutnya, publik wajar mencurigai pertemuan tersebut.


“Kita tahu semua, Budi Gunawan pernah menjadi ajudan Megawati. Jadi publik sah-sah saja untuk mencurigai  dan meminta segalanya menjadi jelas dan transparan,” ujarnya.  

Budi Gunawan sempat menjadi ajudan Megawati Soekarnoputri saat menjadi Presiden RI.  “Apalagi kemudian orang tahu, pertemuan itu juga melibatkan Komisioner KPU Hadar Nafis Gumay  yang dekat dengan Tim Hukum Jokowi-JK, Todung Mulya Lubis,” tambah Syahganda.

Menurut Syahganda, Polri juga harus menjaga netralitasnya sepertinya halnya Tentara Nasional Indonesia. Karena itu, Komisi Kepolisian Nasional perlu memanggil Budi Gunawan. Bahkan perlu pengusutan lebih lanjut dan tidak berhenti pada klarifikasi pihak-pihak yang bertemu.

“Perlu transparansi, misalnya sampai pemeriksaan percakapan telepon antar ketiganya. Apakah mereka bertemu itu sengaja atau kebetulan saja seperti yang diceritakan kepada publik. Ada sanksi atau tidak, terserah pada hasil pemeriksaan itu,” papar dia.

Selanjutnya, hasil pemeriksaan harus diumumkan kepada publik untuk menunjukkan adanya pelanggaran atau tidak. “Itu baru fair,” kata Syahganda.  

Kalaupun akhirnya Kompolnas tidak memberi sanksi dan justru publik yang memberi sanksi sosial, ia menilai hal tersebut masih wajar. “Sanksi dari institusi maupun dari publik akan menjadi pelajaran bagi para pejabat,” pungkasnya.

Sebelumnya, baik Budi Gunawan, Trimedya Panjaitan, dan Hadar Nafis Gumay sudah memberikan klarifikasi. Yaitu, tidak ada pembicaraan terkait politik, karena pertemuan tersebut hanya kebetulan. [zul]

Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

Tamparan bagi Negara: WNA China Ilegal Berani Serang Prajurit TNI di Ketapang

Sabtu, 20 Desember 2025 | 09:26

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

UPDATE

Laksdya Erwin Tinjau Distribusi Bantuan di Aceh Tamiang

Selasa, 23 Desember 2025 | 03:55

Jembatan Merah Putih

Selasa, 23 Desember 2025 | 03:40

Kongres Perempuan 1928 Landasan Spirit Menuju Keadilan Gender

Selasa, 23 Desember 2025 | 03:13

Menko AHY Lepas Bantuan Kemanusiaan Lewat KRI Semarang-594

Selasa, 23 Desember 2025 | 02:55

Membeli Damai dan Menjual Perang

Selasa, 23 Desember 2025 | 02:32

Komdigi Gandeng TNI Pulihkan Infrastruktur Komunikasi di Aceh

Selasa, 23 Desember 2025 | 02:08

Rocky Gerung: Kita Minta Presiden Prabowo Menjadi Leader, Bukan Dealer

Selasa, 23 Desember 2025 | 01:45

DPRD Minta Pemkot Bogor Komitmen Tingkatkan Mutu Pendidikan

Selasa, 23 Desember 2025 | 01:27

Kebijakan Mualem Pakai Hati Nurani Banjir Pujian Warganet

Selasa, 23 Desember 2025 | 01:09

Pemilihan Kepala Daerah Lewat DPRD Bikin Pemerintahan Stabil

Selasa, 23 Desember 2025 | 00:54

Selengkapnya