Berita

net

Politik

Jangan Terlalu Dini Simpulkan Kasus yang Berbau Politik!

SELASA, 03 JUNI 2014 | 13:59 WIB | LAPORAN: ALDI GULTOM

Masyarakat diingatkan agar tidak terpancing terhadap berbagai isu negatif yang memojokkan salah satu calon presiden dan wakil presiden.
 
Masyarakat juga mesti sadar bahwa Indonesia adalah negara hukum sehingga mesti mengedepankan asas praduga tak bersalah.

"Selama belum ada putusan dari pihak pengadilan kita tidak berhak mengklaim orang lain bersalah," kata  Direktur Eksekutif Nurjaman Center for Indonesian Democracy (NCID), Jajat Nurjaman, kepada wartawan, Selasa (3/6). 


Jajat menilai, beberapa isu terkait pilpres belakangan ini seperti masalah kewarganegaraan Prabowo, iklan yang menyebutkan Jokowi telah meninggal dunia, hingga peredaran surat palsu penangguhan pemeriksaan Jokowi kepada Kejaksaan Agung, semuanya bermuatan politis yang sengaja dibuat untuk memanaskan suasana di tahun politik.

Menurut Jajat, surat penangguhan pemeriksaan Jokowi jelas sekali bermuatan politis. Meski ada dugaan pihak yang menyebarluaskan, seperti yang dilaporkan kemarin ke kepolisian, belum tentu orang tersebut adalah orang pertama yang menyebarkan atau membuat.

"Namun, dibuat seolah benar dan sangat merugikan pihak yang tertuduh, belum ada putusan tapi sudah divonis dengan berbagai opini negatif," terangnya.

Dia prediksi, isu negatif capres dan cawapres di tahun politik pasti akan terus ada, jadi tinggal bagaimana masyarakat menilai kebenaran akan isu tersebut.

"Masih hangat di ingatan masyarakat bagaimana salah satu capres yang disuruh pidato malah kampanye? Saat itu belum selesai, ditutup dengan isu baru dengan ditemukannya pihak yang diduga penyebar poto surat penangguhan," ujar Jajat curiga.

Menurut dia lagi, kalau kedua capres mau melaporkan semua kampanye hitam tentu capres Prabowo Subianto adalah orang pertama dan mungkin yang paling banyak membuat laporan dengan semua isu dan berbagai fitnah yang disematkan kepadanya.

"Namun, akan terasa aneh jika seorang calon pemimpin mempunyai mental tidak mau dikritik dan malah rajin menghujat dengan alasan pencemaran nama baik dan sebagainya," tutup dia. [ald]

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Kades Diminta Tetap Tenang Sikapi Penyesuaian Dana Desa

Rabu, 31 Desember 2025 | 12:10

Demokrat Bongkar Operasi Fitnah SBY Tentang Isu Ijazah Palsu Jokowi

Rabu, 31 Desember 2025 | 12:08

KPK Dalami Dugaan Pemerasan dan Penyalahgunaan Anggaran Mantan Kajari HSU

Rabu, 31 Desember 2025 | 12:01

INDEF: MBG sebuah Revolusi Haluan Ekonomi dari Infrastruktur ke Manusia

Rabu, 31 Desember 2025 | 11:48

Pesan Tahun Baru Kanselir Friedrich Merz: Jerman Siap Bangkit Hadapi Perang dan Krisis Global

Rabu, 31 Desember 2025 | 11:40

Prabowo Dijadwalkan Kunjungi Aceh Tamiang 1 Januari 2026

Rabu, 31 Desember 2025 | 11:38

Emas Antam Mandek di Akhir Tahun, Termurah Rp1,3 Juta

Rabu, 31 Desember 2025 | 11:26

Harga Minyak Datar saat Tensi Timteng Naik

Rabu, 31 Desember 2025 | 11:21

Keuangan Solid, Rukun Raharja (RAJA) Putuskan Bagi Dividen Rp105,68 Miliar

Rabu, 31 Desember 2025 | 11:16

Wacana Pilkada Lewat DPRD Salah Sasaran dan Ancam Hak Rakyat

Rabu, 31 Desember 2025 | 11:02

Selengkapnya