Berita

Disayangkan, Belum Ada Capres yang Mengangkat Isu Perlindungan Anak

SELASA, 03 JUNI 2014 | 05:03 WIB | LAPORAN: ZULHIDAYAT SIREGAR

Mayoritas pemilih pada Pilpres 2014 ini prihatin akan keselamatan anaknya. Namun, dua pasangan calon presiden dan calon wakil presiden belum melirik isu perlindungan anak.

Demikian disampaikan M. Ihsan, pemerhati anak yang juga mantan Komisioner Komisi Perlindungan Anak Indonesia, (Senin malam, 2/6).

Sejauh ini, dalam amatan Ihsan, masing-masing kubu masih sibuk mencari makna dan tafsir dari nomor urut yang didapatkan sesuai dengan selera masing-masing untuk menarik perhatian pemilih. KPU memang telah menetapkan nomor urut capres dan cawapres. Prabowo-Hatta nomor urut 1 dan Jokowi-JK nomor urut 2.

"Tapi sayang sungguh disayangkan, di saat yang sangat ditunggu-tunggu tersebut, belum terdengar para capres secara spesifik dan eksplisit mengangkat isu perlindungan anak termasuk pemenuhan hak-hak anak dan melindungi anak dari kekerasan dan eksploitasi," jelas Ihsan.

Pentingnya menyampaikan secara spesifik dan eksplisit soal isu tersebut untuk memastikan pada pemilih bahwa jika pasangan tersebut nanti terpilih, ada bukti atau dasar untuk melakukan evaluasi. Dan juga memastikan apakah dukungan diteruskan atau dihentikan sebagai bentuk delegitimasi pada pemerintahan sehingga berdampak pada kinerja dan dukungan di pemilu berikutnya.

Terkait dengan pemenuhan hak adalah jaminan akte kelahiran gratis, pendidikan dan kesehatan gratis dan layak, sistem perlindungan anak mencegah perlakuan salah, penelantaran, eksploitasi dan kekerasan.

"Program ini disampaikan dengan indikator yang jelas sehingga tidak dianggap sebagai politik gincu, kelihatan tapi tidak terasa. Seharusnya politik garam, terasa walaupun belum kelihatan, mengutip ungkapan buya Syafii Maarif," imbuh Ihsan.

Ihsan yakin, jika saat ini ada capres yang spesifik mendeklarasikan jaminan terhadap kesejahteraan dan perlindungan anak, masyarakat yang punya anak tidak akan segan-segan menentukan pilihannya. Apalagi di tengah tingginya suara mengambang (swing voter), perlu komitmen dari pasangan capres untuk melirik permasalahan mendasar dan menjadi keprihatin masyarakat akhir-akhir ini.

"Semoga (isu anak ini) menjadi perhatian capres dan cawapres," demikian Ihsan. [zul]

Populer

KPK Usut Keterlibatan Rachland Nashidik dalam Kasus Suap MA

Jumat, 25 Oktober 2024 | 23:11

Pemuda Katolik Tolak Program Transmigrasi di Papua

Rabu, 30 Oktober 2024 | 07:45

Akbar Faizal Sindir Makelar Kasus: Nikmati Breakfast Sebelum Namamu Muncul ke Publik

Senin, 28 Oktober 2024 | 07:30

Pilkada Jateng dan Sumut Memanas Buntut Perseteruan PDIP Vs Jokowi

Minggu, 03 November 2024 | 13:16

Ketum PITI Sayangkan Haikal Hasan Bikin Gaduh soal Kewajiban Sertifikasi Halal

Kamis, 31 Oktober 2024 | 20:01

Inilah Susunan Dewan Komisaris IPC TPK Baru

Jumat, 01 November 2024 | 01:59

Komandan IRGC: Serangan Balasan Iran Melampaui Ekspektasi Israel

Jumat, 01 November 2024 | 12:04

UPDATE

3 Komisioner Bawaslu Kota Blitar Dilaporkan ke DKPP

Selasa, 05 November 2024 | 03:58

Menteri Hukum Tegaskan Jakarta Masih Ibukota Negara

Selasa, 05 November 2024 | 03:40

Catalunya Gantikan Valencia Gelar Seri Pamungkas MotoGP 2024

Selasa, 05 November 2024 | 03:22

Demokrat Bentuk Satgas untuk Amankan Pilkada di Jakarta, Jabar, hingga Banten

Selasa, 05 November 2024 | 02:57

MAKI: Debat Harusnya untuk Jual Program, Bukan Saling Menyerang

Selasa, 05 November 2024 | 02:22

Dubes Mohamed Trabelsi: Hatem El Mekki Bukti Kedekatan Hubungan Indonesia dan Tunisia

Selasa, 05 November 2024 | 02:09

Polisi Gelar Makan Siang Gratis untuk Siswa Berkebutuhan Khusus

Selasa, 05 November 2024 | 01:54

Ancelotti Minta LaLiga Dihentikan

Selasa, 05 November 2024 | 01:36

Pelajar yang Hanyut di Sungai Citanduy Ditemukan Warga Tersangkut di Batu

Selasa, 05 November 2024 | 01:21

Pendidikan Berkualitas Kunci Pengentasan Kemiskinan

Selasa, 05 November 2024 | 00:59

Selengkapnya