Berita

Nusantara

GUNUNG SANGIANG MELETUS

132 Warga Sangiang, NTB, Mulai Terserang ISPA

SELASA, 03 JUNI 2014 | 02:08 WIB | LAPORAN: ZULHIDAYAT SIREGAR

Letusan Gunung Sangiang Api, sejak Jumat pekan lalu (30/5), menyebabkan sebanyak 132 warga Desa Sangiang, Kecamatan Wera, Kabupaten Bima, Nusa Tenggara Barat, mulai terserang Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA).

Pengurus Radio Antar-Penduduk Indonesia (RAPI) Kabupaten Bima, Lutfi, Senin malam (2/6) mengatakan, serangan ISPA terjadi setelah abu vulkanik pascameletus Gunung Sangiang Api menyebar ke hampir seluruh pelosok desa yang letaknya cukup dekat ke Gunung Sangiang yang berada di pulau kecil Sangiang.

"Sebagian dari para penderita itu kini telah dirawat di posko kesehatan yang didirikan dinas kesehatan setempat," ujar Lufti yang tergabung dalam tim relawan RAPI untuk bencana alam Sangiang Api.

Di tempat terpisah, seperti dilansir Antara, Camat Wera Sulfan Akbar menyebutkan, sebenarnya pemerintah menyediakan tempat mengungsi bagi penduduk, sampai kondisi benar-benar aman, namun penduduk memilih kembali ke rumah dengan alasan ingin menjaga harta dan ternaknya.

Namun, lanjut Sulfan, jika gunung itu meletus kembali, maka penduduk diminta kembali ke tempat pengungsian.

"Warga yang diprioritaskan untuk diungsikan, khususnya yang berasal dari Desa Oi Tui, Tadei, Sangiang Barat dan Pai, karena jarak desa dengan pusat letusan hanya sekitar 4-5 kilometer. Sayangnya meski telah disediakan tempat pengungsian, sebagian warga ada yang memilih mengungsi ke rumah saudara atau kerabatnya," kata dia.

Gunung Sangiang Api yang terletak di Kecamatan Wera, Kabupaten Bima, meletus pertama kali Jumat pekan lalu  (30/5) dan terulang kembali keesokan harinyA di mana terjadi letusan dua kali pukul 01.30 WITA dan 10.42 WITA.

Letusan gunung setinggi 1.842 meter di atas permukaan air laut itu sempat mencapai ketinggian 3.000 meter, sehingga abu vulkanik sempat mencapai wilayah Provinsi Nusa Tenggara Timur. [zul]

Populer

KPK Usut Keterlibatan Rachland Nashidik dalam Kasus Suap MA

Jumat, 25 Oktober 2024 | 23:11

Pemuda Katolik Tolak Program Transmigrasi di Papua

Rabu, 30 Oktober 2024 | 07:45

Akbar Faizal Sindir Makelar Kasus: Nikmati Breakfast Sebelum Namamu Muncul ke Publik

Senin, 28 Oktober 2024 | 07:30

Pilkada Jateng dan Sumut Memanas Buntut Perseteruan PDIP Vs Jokowi

Minggu, 03 November 2024 | 13:16

Ketum PITI Sayangkan Haikal Hasan Bikin Gaduh soal Kewajiban Sertifikasi Halal

Kamis, 31 Oktober 2024 | 20:01

Inilah Susunan Dewan Komisaris IPC TPK Baru

Jumat, 01 November 2024 | 01:59

Komandan IRGC: Serangan Balasan Iran Melampaui Ekspektasi Israel

Jumat, 01 November 2024 | 12:04

UPDATE

3 Komisioner Bawaslu Kota Blitar Dilaporkan ke DKPP

Selasa, 05 November 2024 | 03:58

Menteri Hukum Tegaskan Jakarta Masih Ibukota Negara

Selasa, 05 November 2024 | 03:40

Catalunya Gantikan Valencia Gelar Seri Pamungkas MotoGP 2024

Selasa, 05 November 2024 | 03:22

Demokrat Bentuk Satgas untuk Amankan Pilkada di Jakarta, Jabar, hingga Banten

Selasa, 05 November 2024 | 02:57

MAKI: Debat Harusnya untuk Jual Program, Bukan Saling Menyerang

Selasa, 05 November 2024 | 02:22

Dubes Mohamed Trabelsi: Hatem El Mekki Bukti Kedekatan Hubungan Indonesia dan Tunisia

Selasa, 05 November 2024 | 02:09

Polisi Gelar Makan Siang Gratis untuk Siswa Berkebutuhan Khusus

Selasa, 05 November 2024 | 01:54

Ancelotti Minta LaLiga Dihentikan

Selasa, 05 November 2024 | 01:36

Pelajar yang Hanyut di Sungai Citanduy Ditemukan Warga Tersangkut di Batu

Selasa, 05 November 2024 | 01:21

Pendidikan Berkualitas Kunci Pengentasan Kemiskinan

Selasa, 05 November 2024 | 00:59

Selengkapnya