Berita

Faktor TransJakarta di Balik Skenario Berbahaya Sang King Maker

RABU, 28 MEI 2014 | 16:18 WIB | OLEH: EMPIE ISMAIL MASSARDI

SETELAH SBY menyatakan bahwa Partai Demokrat dalam posisi netral, tidak memihak pada salah satu pasangan capres dan cawapres, banyak kalangan yang menyayangkan langkah politik tersebut. Dan seolah merespon opini yang berkembang di masyarakat, SBY, melalui elit-elit Demokrat mulai melepaskan sinyal-sinyal bahwa, keputusan SBY untuk netral itu bukanlah keputusan final.

Demokrat kini mempunyai kemungkinan untuk berlabuh ke salah satu pasangan, baik Prabowo-Hatta maupun Jokowi-JK. Dalam rangka menentukan sikap koalisi, ada kabar bahwa, SBY akan “memanggil” kedua capres yang rencananya akan dilakukan pada tanggal 1 Juni nanti sebagai pertimbangan akhir.

Sebetulnya, ada skenario sederhana yang bisa dilakukan SBY dalam melabuhkan Demokrat untuk berkoalisi yaitu, bergabung bersama koalisi Merah Putih untuk sama-sama mengusung Prabowo- Hatta sebagai capres dan cawapres. Dalam kasus ini, bergabungnya Demokrat ke dalam koalisi Merah Putih bukan saja karena ada faktor “besan” disitu, tetapi juga karena pertimbangan bahwa, Prabowo memang merupakan figur capres yang memiliki karakter kuat dan rendah hati di hadapan para seniornya.

Namun, bukanlah SBY kalau begitu saja melaksanakan skenario ini. SBY masih harus berhitung dengan cermat, akankah koalisi Merah Putih ini, setelah Demokrat bergabung, memenangkan pertarungan yang akan digelar pada 9 Juli nanti? Tidak adanya kepastian bahwa, koalisi Merah Putih ini akan memenangi pilpres meski dengan modal politik 59,12 persen, membuat SBY gamang.

Kegamangan SBY inilah kemudian yang kemungkinan akan menciptakan skenario baru yang bisa dijalankan SBY. Sebuah skenario politik tingkat tinggi yang “berbahaya” yang akan mengejutkan banyak pihak.

Skenario politik ini mengharuskan SBY melabuhkan Demokrat bergabung bersama PDIP untuk mengusung Jokowi-JK. Setelah secara resmi PDIP, dalam hal ini Megawati, menerima Demokrat sebagai anggota koalisi maka, SBY pun tinggal menunggu “hari penentuan”.

Hari penentuan ini bukanlah 9 Juli dimana akan diketahuinya capres-cawapres terpilih. Melainkan, hari dimana akan ditentukannya Jokowi “ikut bertanggungjawab atau tidak dalam kasus impor bus Transjakarta “.

Jika kemudian Jokowi dinyatakan ikut bertanggungjawab secara hukum oleh Kejaksaan Agung maka silahkan pembaca mengembangkan imajinasi ini sendiri! Mari kita tunggu langkah SBY yang sesungguhnya dalam menentukan koalisi! [***]

Penulis adalah pengamat spiritual.

Populer

Jaksa Agung Tidak Jujur, Jam Tangan Breitling Limited Edition Tidak Masuk LHKPN

Kamis, 21 November 2024 | 08:14

MUI Imbau Umat Islam Tak Pilih Pemimpin Pendukung Dinasti Politik

Jumat, 22 November 2024 | 09:27

Kejagung Periksa OC Kaligis serta Anak-Istri Zarof Ricar

Selasa, 26 November 2024 | 00:21

Rusia Siap Bombardir Ukraina dengan Rudal Hipersonik Oreshnik, Harga Minyak Langsung Naik

Sabtu, 23 November 2024 | 07:41

Ini Identitas 8 Orang yang Terjaring OTT KPK di Bengkulu

Minggu, 24 November 2024 | 16:14

Sikap Jokowi Munculkan Potensi konflik di Pilkada Jateng dan Jakarta

Senin, 25 November 2024 | 18:57

Waspadai Partai Cokelat, PDIP: Biarkan Rakyat Bebas Memilih!

Rabu, 27 November 2024 | 11:18

UPDATE

Sukses Amankan Pilkada, DPR Kasih Nilai Sembilan Buat Kapolri

Jumat, 29 November 2024 | 17:50

Telkom Innovillage 2024 Berhasil Libatkan Ribuan Mahasiswa

Jumat, 29 November 2024 | 17:36

DPR Bakal Panggil Kapolres Semarang Imbas Kasus Penembakan

Jumat, 29 November 2024 | 17:18

Pemerintah Janji Setop Impor Garam Konsumsi Tahun Depan

Jumat, 29 November 2024 | 17:06

Korsel Marah, Pesawat Tiongkok dan Rusia Melipir ke Zona Terlarang

Jumat, 29 November 2024 | 17:01

Polri Gelar Upacara Kenaikan Pangkat, Dedi Prasetyo Naik Bintang Tiga

Jumat, 29 November 2024 | 16:59

Dubes Najib Cicipi Menu Restoran Baru Garuda Indonesia Food di Madrid

Jumat, 29 November 2024 | 16:44

KPU Laksanakan Pencoblosan Susulan di 231 TPS

Jumat, 29 November 2024 | 16:28

Kemenkop Bertekad Perbaiki Ekosistem Koperasi Kredit

Jumat, 29 November 2024 | 16:16

KPK Usut Bau Amis Lelang Pengolahan Karet Kementan

Jumat, 29 November 2024 | 16:05

Selengkapnya