Berita

Ternyata, Tidak Ada Bukti Sunan Kalijaga Sebarkan Islam Lewat Wayang

SELASA, 27 MEI 2014 | 09:38 WIB | LAPORAN: ADE MULYANA

Selama ini ada keyakinan di kalangan masyarakat bahwa Sunan Kalijaga menyebarkan ajaran Islam antara lain dengan menggunakan media wayang. Tetapi, sejauh ini tidak ada bukti otentik yang bisa mendukung keyakinan itu.

Hal ini disampaikan Prof. Sumarsam Wesleyan University, Amerika Serika, ketika berbicara dalam seminar nasional bertema Reaktualisasi Warisan Seni Budaya: Kentrung dan Wayang Dakwah. Seminar itu diselenggarakan American Institute for Indonesian Studies (AIFIS) bekerjasama dengan Pusat Studi Javanologi Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta, akhir pekan lalu (Sabtu, 24/5).

Redaksi menerima informasi mengenai jalannya seminar dari AIFIS Communication Officer M Chozin Amirullah beberapa saat lalu.


Menurut Chozin, dalam seminar itu, Prof. Sumarsam menjawab pertanyaan seorang peserta seminar mengenai sejarah syiar Islam yang dilakukan Sunan Kalijaga yang memasukkan unsur perwayangan dalam dakwah.

Sumarsam menjawab, bahwa ini adalah mitos yang begitu kuat di masyarakat Jawa yang diyakini kebenarannya. Sebagai seorang sejarawan, Sumarsam telah membaca berbagai literatur tentang peran Sunan Kalijaga dalam penyiaran Islam.

"Hampir semua buku memang menyebutkan bahwa Sunan Kalijaga menggunakan wayang dalam melakukan syiar Islam. Namun sayangnya, buku-buku tersebut menyebutkan bahwa tidak ada bukti otentik yang menguatkan argumen bahwa Sunan Kalijaga menggunakan wayang dalam syiar Islam," ujar Prof. Sumarsam seperti dikutip Chozin.

Sumarsam juga disebutkan pernah bertemu keturunan Sunan Kalijaga untuk mencari bukti. Namun, sekali lagi, sayangnya bukti seperti lukisan pun tidak ada.

Prof. Sumarsam adalah guru besar musik di Wesleyan University. Saat ini, Sumarsam sedang meneliti Wayang Dakwah di Jawa Tengah dengan mendapatkan dukungan dari AIFIS Fellowship.

Menurutnya, para kiai memposisikan wayang kulit sebagai jembtan untuk memudahkan dakwah. Dakwah lewat wayang dapat mengenalkan kesenian tradisi di ruang religius, sekaligus memberi penyegaran terhadap aktivitas dakwah para kiai.

"Dakwah para kiai tidak hanya dinikmati secara auditif dengan mendengarkan orasi, seperti siaran radio. Tetapi juga membutuhkan kepekaan visual berujud pertunjukan wayang. Hal itu butuh panggung khusus seperti pertunjukan musik ndangndut," ujarnya seperti dikutip Chozin.

Prof. Sumarsam mulai tertarik pada wayang dakwah ketika ia membuka menonton video-video wayang dakwah di Youtube yang ternyata begitu banyak jumlahnya. Di dalam video-video itu seorang pendakwah memasukkan unsur perwayangan untuk mendukung penyampaian dakwahnya. Video-video tersebut ternyata ditonton oleh ratusan bahkan ribuan penonton. [dem]

Populer

Masih Sibuk di Jogja, Pimpinan KPK Belum Tahu OTT di Lampung Tengah

Selasa, 09 Desember 2025 | 14:21

Pura Jadi Latar Film Porno, Hey Bali: Respons Aparat Dingin

Selasa, 09 Desember 2025 | 21:58

Kebun Sawit Milik POSCO Lebih dari Dua Kali Luas Singapura

Senin, 08 Desember 2025 | 19:12

Mahfud MD soal Bencana Sumatera: Menyuruh Pejabat Mundur Tidak Relevan

Rabu, 10 Desember 2025 | 05:53

Bangun Jembatan Harapan

Minggu, 07 Desember 2025 | 02:46

Distribusi Bantuan di Teluk Bayur

Minggu, 07 Desember 2025 | 04:25

Bahlil Minta Maaf Usai Prank Presiden Prabowo

Selasa, 09 Desember 2025 | 18:00

UPDATE

RUU Koperasi Diusulkan Jadi UU Sistem Perkoperasian Nasional

Rabu, 17 Desember 2025 | 18:08

Rosan Update Pembangunan Kampung Haji ke Prabowo

Rabu, 17 Desember 2025 | 17:54

Tak Perlu Reaktif Soal Surat Gubernur Aceh ke PBB

Rabu, 17 Desember 2025 | 17:45

Taubat Ekologis Jalan Keluar Benahi Kerusakan Lingkungan

Rabu, 17 Desember 2025 | 17:34

Adimas Resbob Resmi Tersangka, Terancam 10 Tahun Penjara

Rabu, 17 Desember 2025 | 17:25

Bos Maktour Travel dan Gus Alex Siap-siap Diperiksa KPK Lagi

Rabu, 17 Desember 2025 | 17:24

Satgas Kemanusiaan Unhan Kirim Dokter ke Daerah Bencana

Rabu, 17 Desember 2025 | 17:08

Pimpinan MPR Berharap Ada Solusi Tenteramkan Warga Aceh

Rabu, 17 Desember 2025 | 16:49

Kolaborasi UNSIA-LLDikti Tingkatkan Partisipasi Universitas dalam WURI

Rabu, 17 Desember 2025 | 16:45

Kapolri Pimpin Penutupan Pendidikan Sespim Polri Tahun Ajaran 2025

Rabu, 17 Desember 2025 | 16:42

Selengkapnya