Berita

foto:net

Nusantara

Rakyat Kalimantan Menuntut Lebih Diperhatikan

SELASA, 13 MEI 2014 | 11:53 WIB | LAPORAN:

Masyarakat Kalimantan menuntut pemerintah pusat lebih memperhatikan nasib mereka. Salah satunya dengan  pemerataan pembangunan untuk kesejahteraan masyarakat Kalimantan secara keseluruhan.

Menurut Ketua Forum  Komunikasi Kalimantan (FKK), Amidhan, desakan ini bukan hanya disampaikan kepada pimpinan nasional  saat ini, tapi juga pemerintahan baru mendatang.

"Jangan biarkan kami miskin dan hancur, tapi berilah kami jalan untuk berkembang dan bersama-sama menikmati pembangunan di Republik Indonesia tercinta ini," ungkap salah satu anggota Majelis Ulama Indonesia (MUI) ini.


Sepatutnya, gerakan reformasi dipertanyakan karena tidak mampu mengatasi ketimpangan sosial ekonomi di Kalimantan yang dinilai cenderung melebar.

"Setelah gerakan reformasi selama 15 tahun, ketimpangan ekonomi dan pembangunan ternyata tidak juga berkurang, tetapi justru bertambah besar," paparnya.

Berbagai macam keluhan bermunculan karena realitas pembangunan bidang ekonomi semakin menjauhi cita-cita gerakan reformasi. Di bidang politik terjadi kegaduhan.

Sampai saat ini, masyarakat Kalimantan apalagi di pelosok-pelosok desa masih bergelut dengan kemiskinan. Padahal sumberdaya mineral dan sumberdaya lainnya yang dimiliki Kalimantan adalah penyumbang terbesar perekonomian nasional, kata dia menekankan.

Sementara, Sekjen FKK, Ardiansyah Parman menyebutkan, gugatan masyarakat Kalimantan itu cukup beralasan karena melihat lemahnya kepedulian pusat kepada nasib rakyatnya.

“Kalimantan menggugat dan menuntut diperlakukan secara adil karena 30 persen menyumbang devisa negara," tegasnya.

Ardiansyah menyebutkan, banyak sekali fasilitas di wilayah Jawa yang tidak dimiliki Kalimantan.

“Di Jawa sudah lengkap, tapi di Kalimantan seperti infrastruktur khususnya listrik dan pemberdayaan ekonomi lainnya sampai saat ini tidak tersentuh pemerintah pusat,” cetusnya.[wid]

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

UPDATE

Ekonom: Pertumbuhan Ekonomi Akhir Tahun 2025 Tidak Alamiah

Jumat, 26 Desember 2025 | 22:08

Lagu Natal Abadi, Mariah Carey Pecahkan Rekor Billboard

Jumat, 26 Desember 2025 | 21:46

Wakapolri Kirim 1.500 Personel Tambahan ke Lokasi Bencana Sumatera

Jumat, 26 Desember 2025 | 21:45

BNPB: 92,5 Persen Jalan Nasional Terdampak Bencana Sumatera Sudah Diperbaiki

Jumat, 26 Desember 2025 | 21:09

Penerapan KUHP Baru Menuntut Kesiapan Aparat Penegak Hukum

Jumat, 26 Desember 2025 | 20:37

Ancol dan TMII Diserbu Ribuan Pengunjung Selama Libur Nataru

Jumat, 26 Desember 2025 | 20:26

Kebijakan WFA Sukses Dongkrak Sektor Ritel

Jumat, 26 Desember 2025 | 19:56

Dua Warga Pendatang Yahukimo Dianiaya OTK saat Natal, Satu Tewas

Jumat, 26 Desember 2025 | 19:42

21 Wilayah Bencana Sumatera Berstatus Transisi Darurat

Jumat, 26 Desember 2025 | 19:32

Jangan Sampai Aceh jadi Daerah Operasi Militer Gegara Bendera GAM

Jumat, 26 Desember 2025 | 18:59

Selengkapnya