NYALA nyali nyali manusia merdeka
Aku tolak lupa
Karena
Lupaku khianat
bagi kawan yang mati
Di injak tiran
Nyala nyali nyali manusia merdeka
Aku tolak diam
Karena
Diamku khianat
Bagi kawan yang lenyap
Diculik tiran
Katakan padanya
Aku tahu kawanku tak hilang di pasar kesasar, kalau pun mati matinya tanpa kubur
Menyala nyalimu nyalakan
Bernyanyi
Bermusik berani
Takutmu peluru buat si tiran
Menyala nyalimu nyalakan
Berpuisi
Bertinta tegar
Tundukmu mesiu buat si tiran
Tak takut tak tunduk tak diam tak lupa kita terus melawan sampai kapan pun pada si tiran
Jangan biarkan tiran kembali
Nyala nyali nyali manusia merdeka
Siarkan ke penjuru negeri
Rakyat merdeka
tak ingin si tiran kembali
Si tiran tak boleh kembali
Lawan
Lawan
Lawan
Kita Manusia Merdeka
Tak Sudi dijajah lagi si tiran
Ciih!!!
Depok, 11 Mei 2014
Rieke Diah Pitaloka Intan Purnamasari adalah politisi PDI Perjuangan. Alumnus Fakultas Sastra Belanda Universitas Indonesia (UI) ini meraih gelar master di Jurusan Filsafat UI dengan judul tesis "Banalitas Kejahatan: Aku yang tak Mengenal Diriku, Telaah Hannah Arendt Perihal Kekerasan Negara.
Sementara Fadli Zon adalah Wakil Ketua Umum Partai Gerindra. Sebelum terjun ke dunia politik, dia adalah juga sastrawan, dan puisi-puisinya dalam majalah Sastra Horison menjadi buku dengan judul "Mimpi-Mimpi Yang Kupelihara", yang kemudian diterjemahkan ke dalam bahasa Inggris, "Dream I Kept."
Puisi Manusia Merdeka adalah jawaban atas puisi Fadli Zon berjudul Sajak Orang Hilang.