Berita

kivlan zen/net

Politik

Kivlan Zen Mengelak, Hanya Mau Diinterogasi Polisi

SABTU, 10 MEI 2014 | 16:28 WIB | LAPORAN:

Bekas Kepala Staf Komando Cadangan Strategis Angkatan Darat (Kostrad), Mayor Jenderal (Purn) Kivlan Zen, menjawab santai saat ditanya soal pengakuannya mengetahui dalang penculikan aktivis mahasiswa pada kerusuhan Mei 1998 lalu.

Ditemui saat hadir di Rapimnas II Partai Persatuan Pembangunan (PPP), Kivlan menyatakan bahwa yang diketahuinya sama seperti apa yang diketahui oleh publik.

"Ya, saya tahu, tapi bukan pribadi mengetahuinya. Saya hanya menerima laporan mengenai adanya hal itu (kasus penculikan 13 aktivis yang belum ditemukan)," kata Kivlan, di Hotel Aston Epicentrum, Kuningan, Jakarta (Sabtu, 10/5).


Politisi PPP ini juga menekankan bahwa ia hanya siap diinterogasi oleh aparat kepolisian. Tapi, dia tak akan bersedia jika diperiksa Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM).

"Saya 100 persen tidak terlibat. Tapi kalau diperiksa silakan. Tapi dengan penyidik dari kepolisian atau pihak Kejaksaan," demikian Kivlan Zen.

Komnas HAM telah menyerahkan berkas kasus penculikan aktivis era 1997/1998 ke Kejaksaan Agung RI, pada 2006 silam. Tapi sampai sekarang berkas itu tidak dituntaskan Kejaksaan Agung. Alasannya, kejaksaan masih menunggu hasil penyelidikan dari Komnas HAM

"Proses pelanggaran HAM berat itu harus dimulai dari penyelidikan yang dilakukan Komnas HAM sesuai perundang-undangan. Lalu kalau sudah mencukupi bukti, diarahkan ke kejaksaan sebagai penyidik," ujar Jaksa Agung Basrief Arief.

Kivlan pernah mengaku adanya penculikan terhadap sejumlah aktivis tak lama sesudah peristiwa bom di Tanah Tinggi tahun 1997. Saat itu penculikan dilakukan dengan dalih menjaga keamanan menjelang Sidang Umum MPR di tahun 1998.

Diketahui pula sebanyak 23 aktivis sengaja dihilangkan. Namun satu orang ditemukan meninggal yaitu Leonardus Gilang. Sembilan orang dilepaskan dan mengaku disiksa, sementara 13 orang lainnya masih hilang hingga kini. [ald]

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Bangunan di Jakarta Bakal Diaudit Cegah Kebakaran Maut Terulang

Senin, 29 Desember 2025 | 20:13

Drama Tunggal Ika Teater Lencana Suguhkan Kisah-kisah Reflektif

Senin, 29 Desember 2025 | 19:53

Ribuan Petugas Diturunkan Jaga Kebersihan saat Malam Tahun Baru

Senin, 29 Desember 2025 | 19:43

Markus di Kejari Kabupaten Bekasi Mangkir Panggilan KPK

Senin, 29 Desember 2025 | 19:35

DPP Golkar Ungkap Pertemuan Bahlil, Zulhas, Cak Imin, dan Dasco

Senin, 29 Desember 2025 | 19:25

Romo Mudji Tutup Usia, PDIP Kehilangan Pemikir Kritis

Senin, 29 Desember 2025 | 19:22

Kemenkop Perkuat Peran BA dalam Sukseskan Kopdes Merah Putih

Senin, 29 Desember 2025 | 19:15

Menu MBG untuk Ibu dan Balita Harus Utamakan Pangan Lokal

Senin, 29 Desember 2025 | 19:08

Wakapolri Groundbreaking 436 SPPG Serentak di Seluruh Indonesia

Senin, 29 Desember 2025 | 19:04

Program Sekolah Rakyat Harus Terus Dikawal Agar Tepat Sasaran

Senin, 29 Desember 2025 | 18:57

Selengkapnya