Berita

as hikam/net

Politik

Jokowi Salah Pilih Plus Pasangan Ketiga, Membuat Pilpres Berjalan Alot

JUMAT, 09 MEI 2014 | 12:49 WIB | LAPORAN: ALDI GULTOM

Kabarnya, Partai Amanat Nasional (PAN) dan Partai Gerindra sedikit lagi mencapai untuk menetapkan Prabowo Subianto-Hatta Rajasa. Kombinasi kedua pimpinan partai itu di Pilpres disebut tinggal menunggu waktu tepat untuk deklarasi.

Namun, pakar politik, Muhammad AS Hikam, menyatakan, sebetulnya pasangan tersebut lemah.

"Beberapa bulan lalu saya menulis bahwa pasangan tersebut lemah dan saya merekomendasikan agar Gerindra tidak memilihnya," dalam komentarnya yang dipublikasikan lewat jejaring sosial facebook, beberapa saat lalu, Jumat (9/5).


Namun dia sadari bahwa rekomendasi pengamat tentu akan kalah dengan realitas dan dinamika serta keputusan akhir para pemangku kepentingan, khususnya elite Gerindra.

Dia tetap pada pandangan semula bahwa pasangan PS-HR tidak cukup kuat untuk memenangkan Pilpres melawan Jokowi dalam satu putaran.

Namun, ada satu pengecualian yang akan membuat kalkulasi politik berbeda.

"Siapa yang akan jadi cawapres Jokowi juga berpengaruh apakah Pilpres akan berlangsung ketat atau tidak. Jika pasangan cawapres Jokowi masih tetap JK, Ryamizard Ryacudu, atau Mahfud MD, maka probabilitas Pilpres dimenangkan Jokowi dalam satu putaran cukup tinggi," terangnya.

Menurut dia, jika Jokowi dan PDIP memilih Puan Maharani atau Abraham Samad, maka probabilitas Pilpres satu putaran akan menyusut.

"Apalagi, kalau ternyata Partai Demokrat dan Golkar nekat membangun sebuah koalisi untuk mengusung capres," terangnya.

Jika demikian keadaannya, mantan anggota kabinet era Gus Dur ini menyebutkan, pasangan PS-HR harus mampu bertahan dalam dua kali putaran, dan mencoba mengajak pasangan ketiga (jika memang ada) untuk bergabung mendukungnya.

Demikian pula, Jokowi dan pasangannya harus berupaya meraih dukungan pasangan ketiga tersebut untuk putaran kedua.

"Pilpres 2014 akan alot jika Jokowi memilih pasangan cawapres di luar ketiga nama yang paling tinggi elektabilitasnya itu (JK, Mahfud, Ryamizard). Kita tunggu saja ijab-kabul pasangan PS-HR ini," terangnya. [ald]

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Slank Siuman dari Jokowi

Selasa, 30 Desember 2025 | 06:02

Setengah Juta Wisatawan Serbu Surabaya

Selasa, 30 Desember 2025 | 05:30

Pilkada Mau Ditarik, Rakyat Mau Diparkir

Selasa, 30 Desember 2025 | 05:19

Bukan Jokowi Jika Tak Playing Victim dalam Kasus Ijazah

Selasa, 30 Desember 2025 | 05:00

Sekolah di Aceh Kembali Aktif 5 Januari

Selasa, 30 Desember 2025 | 04:50

Buruh Menjerit Minta Gaji Rp6 Juta

Selasa, 30 Desember 2025 | 04:07

Gegara Minta Duit Tak Diberi, Kekasih Bunuh Remaja Putri

Selasa, 30 Desember 2025 | 04:01

Jokowi-Gibran Harusnya Malu Dikritik Slank

Selasa, 30 Desember 2025 | 03:45

Pemprov DKI Hibahkan 14 Mobil Pemadam ke Bekasi hingga Karo

Selasa, 30 Desember 2025 | 03:05

Rakyat Tak Boleh Terpecah Sikapi Pilkada Lewat DPRD

Selasa, 30 Desember 2025 | 03:02

Selengkapnya