Berita

Sidarto Danusubroto

Wawancara

WAWANCARA

Sidarto Danusubroto: Sutiyoso Tahu Kami Ingin Membangun Rumah Kebangsaan Tanpa Komitmen

KAMIS, 08 MEI 2014 | 10:23 WIB | HARIAN RAKYAT MERDEKA

Bulan lalu, tepatnya 12 April 2014, Ketua Umum Partai Keadilan Persatuan Indonesia (PKPI) Sutiyoso menemui Ketua MPR Sidarto Danusubroto di Gedung DPR/MPR, Senayan, Jakarta.

Tujuan utamanya silaturahmi. Tapi dibicarakan juga  masalah bangsa dan negara ke depan. Bahkan, kepada Sidarto yang merupakan politisi senior PDIP itu, Sutiyoso menyatakan bahwa PKPI mendukung  Jokowi dalam Pilpres 9 Juli mendatang.

Selasa (6/5) malam, Sutiyoso yang pernah dua periode menjadi Gubernur DKI Jakarta itu kembali bertemu para petinggi PDIP. Antara lain, Sekjen PDIP Tjahjo Kumolo dan Sidarto Danusubroto.


Menanggapi hal itu, Sidarto Danusubroto mengatakan, pertemuan dengan PKPI membahas kerja sama dengan niat baik untuk merapatkan barisan membangun rumah kebangsaan tanpa komitmen.

“Kami sama-sama mempunyai komitmen untuk memajukan bangsa dan negara ke depan. Kami menganggap Indonesia masih mempunyai kesempatan untuk menjadi lebih baik lagi dari saat ini,” kata Sidarto Danusubroto kepada Rakyat Merdeka di Jakarta, Selasa (6/5).

Berikut kutipan selengkapnya:

Apa saja yang dibicarakan dengan Sutiyoso?
Hanya silaturahmi saja dan makan malam bersama. Kami diundang oleh beliau. Dengan niat baik Bang Yos (panggilan akrab Sutiyoso) merapatkan diri dengan kami. Kami pun menyambut baik dan memenuhi undangan tersebut.
  
Sebelumnya saya pribadi sering ketemu dengan beliau di MPR.

Bukankah pertemuan itu membahas koalisi?
Bukan. Kami membahas kerja sama parpol dengan tujuan dan mempunyai niat baik untuk merapatkan barisan demi membangun rumah kebangsaan tan–pa komitmen.

Masak sih tanpa komitmen?
Ya. Tidak ada perjanjian ataupun deal-deal politik dalam pertemuan tersebut.
Kami tidak menjanjikan akan memberikan apa jika Jokowi menang dalam Pilpres. Sama dengan partai lain. Kami tidak mengedepankan transaksional politik.

Pak Sutiyoso tahu kami ingin membangun rumah kebangsaan tanpa komitmen.

Berdasarkan hitung cepat, auara PKPI kecil. Kenapa menjalin kerja sama?
Kami tidak melihat dari sisi itu. PDI Perjuangan tidak milih-milih partai untuk bekerja sama demi kepentingan bangsa dan negara. Semua parpol punya kesempatan yang sama.

Oh ya, dalam pileg lalu dinilai praktek politik uang merajalela, tanggapan Anda?
Itu akibat dari sistem pemilu yang berlaku saat ini. Sistem itu sangat mempengaruhi perilaku, baik petugas-petugas pemilu, caleg-calegnya maupun pemilih. Inilah yang membuat praktek uang itu merata dan meluas. Ini akibat sistem suara terbanyak.

Apa sistemnya perlu diubah?
Perlu saja untuk menghasilkan pemilu yang lebih baik lagi. Bisa flashback ke Pemilu 2004 yang sistemnya proporsional dan tertutup. Bisa gotong royong dan persatuan internal yang kuat.

Bagaimana cara PDI Perjuangan menghindari masalah sengketa sesama caleg dari internal?
PDI Perjuangan sudah mengeluarkan surat untuk mengingatkan bahwa yang ketahuan curang akan diberikan sanksi sesuai ketentuan yang berlaku. ***

Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

Tamparan bagi Negara: WNA China Ilegal Berani Serang Prajurit TNI di Ketapang

Sabtu, 20 Desember 2025 | 09:26

UPDATE

DAMRI dan Mantan Jaksa KPK Berhasil Selamatkan Piutang dari BUMD Bekasi

Selasa, 23 Desember 2025 | 14:12

Oggy Kosasih Tersangka Baru Korupsi Aluminium Alloy Inalum

Selasa, 23 Desember 2025 | 14:09

Gotong Royong Penting untuk Bangkitkan Wilayah Terdampak Bencana

Selasa, 23 Desember 2025 | 14:08

Wamenkum: Restorative Justice Bisa Diterapkan Sejak Penyelidikan hingga Penuntutan

Selasa, 23 Desember 2025 | 14:04

BNI Siapkan Rp19,51 Triliun Tunai Hadapi Libur Nataru

Selasa, 23 Desember 2025 | 13:58

Gus Dur Pernah Menangis Melihat Kerusakan Moral PBNU

Selasa, 23 Desember 2025 | 13:57

Sinergi Lintas Institusi Perkuat Ekosistem Koperasi

Selasa, 23 Desember 2025 | 13:38

Wamenkum: Pengaturan SKCK dalam KUHP dan KUHAP Baru Tak Halangi Eks Napi Kembali ke Masyarakat

Selasa, 23 Desember 2025 | 13:33

Baret ICMI Serahkan Starlink ke TNI di Bener Meriah Setelah 15 Jam Tempuh Medan Ekstrim

Selasa, 23 Desember 2025 | 13:33

Pemerintah Siapkan Paket Diskon Transportasi Nataru

Selasa, 23 Desember 2025 | 13:31

Selengkapnya