Berita

sby dan tony abbott/net

Politik

Abbott Hubungi SBY, Sampaikan Penyesalan Batal ke Bali

SELASA, 06 MEI 2014 | 18:43 WIB | LAPORAN: ALDI GULTOM

Tadi siang pukul 14.00 WITA, Perdana Menteri Australia Tony Abbott menelepon Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) yang sedang menghadiri Konferensi Open Government Partnership Region Asia Pasifik di Nusa Dua, Bali.

Staf Khusus Presiden Bidang Hubungan Internasional Teuku Faizasyah mengemukakan, dalam pembicaraan telepon itu PM Abbott menyampaikan penyesalannya karena tidak dapat memenuhi undangan Presiden SBY untuk menghadiri konferensi.

"Presiden SBY menyatakan dapat memahami alasan ketidakhadiran PM Abbott di Bali tersebut, terkait pembahasan anggaran di parlemen,” jelas Faizasyah melalui siaran persnya, Selasa sore (6/5).


Menurut Faizasyah, dikutip dari setkab.go.id, kedua kepala pemerintahan itu menyambut baik kemajuan dalam pembahasan Code of Conduct di antara kedua Menteri Luar Negeri, dan berharap perjanjian tersebut segera diselesaikan. Sehingga, hubungan bilateral kedua negara dapat segera pulih dan dapat memasuki babak baru.

"Presiden SBY menegaskan harapannya agar Code of Conduct tersebut selambat-selambatnya dapat disepakati pada bulan Agustus 2014," ungkap Faizasyah.

Sementara, Menlu RI, Marty Natalegawa, mengatakan, adalah urusan pemerintah Australia untuk menjelaskan alasan ketidakdatangan Abbot ke Bali.

"Saya tidak mau berspekulasi. Saya bukan pembaca pikiran dan saya tidak pada posisi menjelaskan itu," tegas Marty di sela-sela acara Konferensi Open Government Partnership di Nusa Dua, Bali.

Menlu Marty Natalegawa menegaskan, tidak ada konflik antara dua negarar. Tapi diakuinya ada masalah yang harus dikelola. Pertama, mengenai enam langkah yang telah ditetapkan Presiden SBY tentang pasca penyadapan oleh lembaga intelijen Australia kepada pejabat pemerintah Repubik Indonesia (RI) beberapa waktu.

"Ini sesuatu yang sedang dikelola. Kami dengan Menlu Australia sedang duduk bersama menyusun yang dinamakan code of conduct (kode perilaku)," papar Marty.

Yang kedua, masalah pencari suaka. Dia menyatakan, ada kesan bahwa kebijakan pemerintah Abbott tidak berhasil dalam isu ini. [ald]

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Slank Siuman dari Jokowi

Selasa, 30 Desember 2025 | 06:02

Setengah Juta Wisatawan Serbu Surabaya

Selasa, 30 Desember 2025 | 05:30

Pilkada Mau Ditarik, Rakyat Mau Diparkir

Selasa, 30 Desember 2025 | 05:19

Bukan Jokowi Jika Tak Playing Victim dalam Kasus Ijazah

Selasa, 30 Desember 2025 | 05:00

Sekolah di Aceh Kembali Aktif 5 Januari

Selasa, 30 Desember 2025 | 04:50

Buruh Menjerit Minta Gaji Rp6 Juta

Selasa, 30 Desember 2025 | 04:07

Gegara Minta Duit Tak Diberi, Kekasih Bunuh Remaja Putri

Selasa, 30 Desember 2025 | 04:01

Jokowi-Gibran Harusnya Malu Dikritik Slank

Selasa, 30 Desember 2025 | 03:45

Pemprov DKI Hibahkan 14 Mobil Pemadam ke Bekasi hingga Karo

Selasa, 30 Desember 2025 | 03:05

Rakyat Tak Boleh Terpecah Sikapi Pilkada Lewat DPRD

Selasa, 30 Desember 2025 | 03:02

Selengkapnya