Berita

arbi sanit/net

Politik

Disarankan, Jokowi Tetap Mengambang Sebelum Ditemani Cawapres yang Tepat

RABU, 30 APRIL 2014 | 19:34 WIB | LAPORAN: ALDI GULTOM

Pernyataan calon presiden PDI Perjuangan, Joko Widodo (Jokowi), yang menyatakan subsidi bahan bakar minyak (BBM) harus dihapus secara berjenjang, menuai kritik. Jokowi dianggap blunder besar.

Pakar politik, Arbi Sanit, mengkritik karena pendapat Gubernur DKI Jakarta itu bukan saja berlawanan dengan kepentingan rakyat banyak, tetapi bertentangan dengan ideologi perjuangan PDIP.

"Dia itu ngomong pakai akal dagangnya, bukan akal ideologinya," tegas ilmuwan politik Universitas Indonesia itu kepada Rakyat Merdeka Online, Rabu malam (30/4).


"Yang dia bicarakan itu keliru. Itu berlawanan dengan partainya yang selama ini tegas menolak pencabutan subsidi dan berlawanan dengan rakyat miskin," tambahnya.

Masih menurut Arbi, sebaiknya Jokowi mengurangi bicara hal-hal yang detail sebelum menyusung lengkap visi dan misinya sebagai capres. Selain itu, Jokowi juga harus banyak "mengambang" sebelum pencapresannya lengkap.

"Dia kan capres dadakan. Dia tidak paham soal makro ekonomi, makro politik dan globalisasi. Nah itu kan diharapkan masukan dari wakilnya. Sebelum ada cawapresnya, lebih baik dia tetap bicara mengambang," terang dia.  

Memang, kata dia, Jokowi tak wajib menguraikan semua visi dan misinya selagi belum masuk masa kampanya Pilpres 2014. Cawapres Jokowi diharapkan bisa memberinya masukan positif. Maka itu diharapkan pendampingnya adalah orang yang paham makro dan mikro ekonomi, ideologi kerakyatan dan punya jaringan internasional.

"Tidak wajib sekarang. Masalahnya dia rumit, pernyataan seperti tadi itu berbeda dari frame ideologi perjuangan PDIP," ujarnya.

"Sebelum komplit pencapresan itu jangan bicara terlalu banyak soal ideologi atau platform. Dia sekarang ini sebelum lengkap , mengambang saja dulu tapi mengarah pada kerakyatan secara perlahan," tutup Arbi. [ald]

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Slank Siuman dari Jokowi

Selasa, 30 Desember 2025 | 06:02

Setengah Juta Wisatawan Serbu Surabaya

Selasa, 30 Desember 2025 | 05:30

Pilkada Mau Ditarik, Rakyat Mau Diparkir

Selasa, 30 Desember 2025 | 05:19

Bukan Jokowi Jika Tak Playing Victim dalam Kasus Ijazah

Selasa, 30 Desember 2025 | 05:00

Sekolah di Aceh Kembali Aktif 5 Januari

Selasa, 30 Desember 2025 | 04:50

Buruh Menjerit Minta Gaji Rp6 Juta

Selasa, 30 Desember 2025 | 04:07

Gegara Minta Duit Tak Diberi, Kekasih Bunuh Remaja Putri

Selasa, 30 Desember 2025 | 04:01

Jokowi-Gibran Harusnya Malu Dikritik Slank

Selasa, 30 Desember 2025 | 03:45

Pemprov DKI Hibahkan 14 Mobil Pemadam ke Bekasi hingga Karo

Selasa, 30 Desember 2025 | 03:05

Rakyat Tak Boleh Terpecah Sikapi Pilkada Lewat DPRD

Selasa, 30 Desember 2025 | 03:02

Selengkapnya