Berita

ilustrasi/net

Politik

Menghitung Hari untuk Kekuasaan, Dagang Sapi Menjual Konsesi

MINGGU, 27 APRIL 2014 | 16:08 WIB | OLEH: SYAFRIL SJOFYAN

PENDAFTARAN pasangan calon presiden dan wakil presiden tinggal menghitung hari, akan dilakukan tanggal 10-16 Mei 2014. Partai yang sudah mendapatkan tiket untuk bisa mengajukan pasangan baru PDI Perjuangan "bekerja sama dengan hati" dengan Partai Nasdem. PDIP tidak mau menggunakan istilah koalisi yang berkonotasi bagi-bagi kursi. PKB dan Hanura kabarnya akan menyusul "kerja sama hati". Kalau ini terjadi maka kerja sama mengantongi 40% presidential treshold.

SBY dengan 11 Capres dari Konvensi Demokratnya sepertinya tidak mau turun gengsi. Melalui pidato yang disebar lewat youtube miliknya mengatakan bahwa Demokrat tidak sekadar ikut-ikutan, tetapi harus tetap menentukan dalam pilpres 9 Juli mendatang. Koalisi Demokrat besar kemungkinan membawa gerbong PAN yang tak lain partai besan. PPP yang sempat terombang-ambing hingga Ketumnya SDA "terhuyung-huyung" menyatakan pembatalan koalisi dengan Gerindra besar kemungkinan ikut bergabung dengan bintang mercy. Koalisi PD, PAN, PPP akan mencapai 26% sehingga sudah memenuhi ambang batas pengusungan pasangan capres dan cawapres. Dengan begitu, keinginan memunculkan Hatta Rajasa maju berpasangan dengan Pramono Edie Wibowo akan terwujud.   

"Kerjasama Hati" dan "Koalisi Besan" terbentuk, lalu bagaimana dengan Golkar (14%), Gerindra (12%) ditambah dengan PKS (7%)? Sepertinya untuk menghilangkan image "kasus daging", elit PKS lebih memilih untuk oposan, berkaca kepada PDI Perjuangan yang bangkit menjadi pemenang Pemilu 2014 setelah jadi oposan murni dua periode berturut-turut. Jika kondisi ini terjadi memang harapan Prabowo dan ARB akan pupus untuk maju sebagai capres, kecuali salah satunya mau berkorban menjadi calon wakil presiden. Secara hitung-hitungan suara, koalisi Golkar dengan Gerindra (Golger) akan mencapai presiden treshold dengan 26%.

Bagaimana dengan PBB (3%) dan PKPI (1%)? Mereka akan bebas memilih dari tiga pasangan calon.

Dalam waktu yang sangat singkat ini Jokowi dengan "Kerjasama Hati" memang sangat diuntungkan hanya tinggal memutuskan cawapres. Kabarnya sudah mengerucut tidak labih dari lima nama. Dari kriteria yang muncul dan kondisi ekonomi kedepan sulit karena adanya quatro deficit, pilihan pasangan Jokowi mestilah seorang pejuang ekonom untuk bisa menyelamatkan  ekonomi bangsa dan kesejahteraan rakyat.

Ekonom senior DR. Rizal Ramli menjelaskan quatro deficit atau empat defisit sekaligus yang terjadi adalah  defisit neraca perdagangan sebesar minus 6 miliar dolar AS, defisit neraca pembayaran sebesar minus 9,8 miliar dolar AS, defisit balance of payments sebesar minus 6,6 miliar dolar AS pada Q1-2013 dan defisit APBN plus utang lebih dari Rp 2.100 triliun

Akan ada warna lain jika Gerindra tak jadi "berkawan" dengan Golkar. Prabowo yang sangat berambisi menjadi presiden tahun ini bisa saja membentuk koalisi dengan pengorbanan mahar atau dana yang besar disertai konsesi-konsesi apapun. Karena tidak mungkin lagi mendekati PDIP dan gerbong-gerbongnya, Gerindra perlu menggagalkan terbentuknya "Koalisi Besan". Tapi muncul bahan serangan untuk kekuatan lain bahwa Indonesia seperti yang didengung-dengungkan oleh Prabowo selama ini melalui konsep ekonomi kerakyatan tidak akan terwujud. Mau tidak mau Prabowo harus ikut konsep Neolib.

Semakin menghitung hari semakin cemas dengan tanda tanya akankah ideologi musnah dengan pertarungan ambisi kekuasaan, dagang sapi dan jual konsesi. Semoga Indonesia bisa memilih.[***]

Penulis adalah Aktivis Gerakan Mahasiswa (GEMA) 77-78

Populer

KPK Kembali Periksa Pramugari Jet Pribadi

Jumat, 28 Februari 2025 | 14:59

Sesuai Perintah Prabowo, KPK Harus Usut Mafia Bawang Putih

Minggu, 02 Maret 2025 | 17:41

Digugat CMNP, Hary Tanoe dan MNC Holding Terancam Bangkrut?

Selasa, 04 Maret 2025 | 01:51

Lolos Seleksi TNI AD Secara Gratis, Puluhan Warga Datangi Kodim Banjarnegara

Minggu, 02 Maret 2025 | 05:18

CMNP Minta Pengadilan Sita Jaminan Harta Hary Tanoe

Selasa, 04 Maret 2025 | 03:55

Nyanyian Riza Chalid Penting Mengungkap Pejabat Serakah

Minggu, 09 Maret 2025 | 20:58

Polda Metro Didesak Segera Periksa Pemilik MNC Asia Holding Hary Tanoe

Minggu, 09 Maret 2025 | 18:30

UPDATE

Sinergi Infrastruktur dan Pertahanan Kunci Stabilitas Nasional

Senin, 10 Maret 2025 | 21:36

Indonesia-Vietnam Naikkan Level Hubungan ke Kemitraan Strategis Komprehensif

Senin, 10 Maret 2025 | 21:22

Mendagri Tekan Anggaran PSU Pilkada di Bawah Rp1 Triliun

Senin, 10 Maret 2025 | 21:02

Puji Panglima, Faizal Assegaf: Dikotomi Sipil-Militer Memang Selalu Picu Ketegangan

Senin, 10 Maret 2025 | 20:55

53 Sekolah Rakyat Dibangun, Pemerintah Matangkan Infrastruktur dan Kurikulum

Senin, 10 Maret 2025 | 20:48

PEPABRI Jamin Revisi UU TNI Tak Hidupkan Dwifungsi ABRI

Senin, 10 Maret 2025 | 20:45

Panglima TNI Tegaskan Prajurit Aktif di Jabatan Sipil Harus Mundur atau Pensiun

Senin, 10 Maret 2025 | 20:24

Kopdes Merah Putih Siap Berantas Kemiskinan Ekstrem

Senin, 10 Maret 2025 | 20:19

Menag Masih Pelajari Kasus Pelarangan Ibadah di Bandung

Senin, 10 Maret 2025 | 20:00

Airlangga dan Sekjen Partai Komunis Vietnam Hadiri High-Level Business Dialogue di Jakarta

Senin, 10 Maret 2025 | 19:59

Selengkapnya