Berita

arbi sanit/net

Politik

JK Harus Bersedia Tandatangani Kontrak "Tunduk" kepada Jokowi

SENIN, 14 APRIL 2014 | 12:12 WIB | LAPORAN: ALDI GULTOM

Harus ada kontrak politik yang disodorkan PDI Perjuangan kepada Jusuf Kalla jika eks wakil presiden itu serius berminat menjadi cawapres bagi Joko Widodo.

"Negatifnya pasangan ini (Jokowi-JK) cuma satu, potensi 'matahari kembar'. Sekarang harus dibuat kontrak bahwa JK bisa punya inisiatif apa saja ketika jadi wapres, tapi keputusan ditetapkan oleh Jokowi. JK jangan bikin keputusan," kata pengamat politik senior, Arbi Sanit, kepada Rakyat Merdeka Online, Senin (14/4).

Menurut Arbi, catatan penting bagi PDIP adalah karakter JK yang ingin mengatur segalanya. Hal itu jadi masalah ketika JK berduet dengan Presiden SBY di 2004-2009.


"Itu yang bikin mereka (SBY-JK) pecah dan SBY tinggalkan JK di pilpres 2009," terangnya.

Tetapi di luar persoalan itu, Arbi memandang JK sebagai satu-satunya sosok yang bisa menutupi semua kekuarangan Jokowi. PDIP dan Megawati Soekarnoputri pun relatif tidak bermasalah dengan JK. Kelebihan lain, JK bisa menarik suara Golkar dalam pemilu presiden. JK punya kelebihan lebih banyak jika dibandingkan semua kandidat cawapres Jokowi lainnya.

Mengenai Partai Nasdem yang begitu kuat posisi tawarnya hingga berani merekomendasikan JK, menurut Arbi bukan hal aneh. Sudah lama Ketua Umum Nasdem, Surya Paloh, dekat dengan PDIP dan pribadi Megawati. Paloh adalah pengagum Bung Karno, bahkan gaya pidatonya pun meniru Bung Karno.

"Nasdem jadi kuat karena tidak ada partai lain yang menyodorkan Jusuf Kalla ke PDIP," terang Arbi. [ald]

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Bangunan di Jakarta Bakal Diaudit Cegah Kebakaran Maut Terulang

Senin, 29 Desember 2025 | 20:13

Drama Tunggal Ika Teater Lencana Suguhkan Kisah-kisah Reflektif

Senin, 29 Desember 2025 | 19:53

Ribuan Petugas Diturunkan Jaga Kebersihan saat Malam Tahun Baru

Senin, 29 Desember 2025 | 19:43

Markus di Kejari Kabupaten Bekasi Mangkir Panggilan KPK

Senin, 29 Desember 2025 | 19:35

DPP Golkar Ungkap Pertemuan Bahlil, Zulhas, Cak Imin, dan Dasco

Senin, 29 Desember 2025 | 19:25

Romo Mudji Tutup Usia, PDIP Kehilangan Pemikir Kritis

Senin, 29 Desember 2025 | 19:22

Kemenkop Perkuat Peran BA dalam Sukseskan Kopdes Merah Putih

Senin, 29 Desember 2025 | 19:15

Menu MBG untuk Ibu dan Balita Harus Utamakan Pangan Lokal

Senin, 29 Desember 2025 | 19:08

Wakapolri Groundbreaking 436 SPPG Serentak di Seluruh Indonesia

Senin, 29 Desember 2025 | 19:04

Program Sekolah Rakyat Harus Terus Dikawal Agar Tepat Sasaran

Senin, 29 Desember 2025 | 18:57

Selengkapnya