Berita

ray rangkuti/net

Politik

Masih Banyak Kelemahan Kuno di Pemilu, Tapi Masyarakat Patut Dipuji

JUMAT, 11 APRIL 2014 | 12:36 WIB | LAPORAN: ALDI GULTOM

Ada catatan-catatan penting dalam pelaksanaan pemilu legislatif 2014. Yang pertama, meski pemilu telah berulangkali dilaksanakan di era reformasi tetapi kelemahan-kelemahan "kuno" tetap saja tidak teratasi.

"Sekalipun perangkat dan persiapan lebih lama, tapi tidak serta merta penyakitnya terobati. Yakni, masih marak surat suara tertukar. Dalam catatan KPU sendiri setidaknya terjadi di 20 provinsi," kata pengamat politik Lingkar Madani untuk Indonesia (Lima), Ray Rangkuti, kepada wartawan, Jumat (11/4).

Belum lagi ada logistik yang tidak sampai tepat waktu, kekurangan surat suara dan logistik lainnya. Ray juga menyebutkan banyak tempat pemungutan suara terlambat buka karena petugas terlambat hadir, dan yamg utama tidak jelasnya antara daftar pemilih tetap (DPT) dengan DPT tambahan, khusus dan tambahan khusus.


"Hingga hari ini, kita tidak tahu persis berapa sebenarnya DPT solid. Selain itu, jumlah logistik yang dicetak tidak pernah diumumkan jumlahnya. Bisa saja hal ini menimbulkan spekulasi adanya permainan," jelasnya.

Ray juga menyorot maraknya politik uang. Intensitas merayu pemilih dengan uang terlihat masih marak menjelang hari-H pencoblosan. Tentu hal ini terkait lemahnya pengawasan. Sekalipun struktur Bawaslu telah ada sampai ke TPS, dan sesuai dengan pernyataan mereka tentang adanya relawan pengawas, terlihat belum efektif menghentikan perilaku buruk membeli suara rakyat ini.  

"Meski begitu, antusiasme dan partisipasi masyarakat layak diapresiasi. Selain dengan sadar menjaga ketertiban dan keamanan, mereka juga berperan aktif mencegah terjadi perilaku menyimpang pemilu," jelasnya.

Ray memuji masyarakat yang secara perlahan mulai menjadi benteng utama penegakan aturan pemilu, dan tentu saja sekaligus menjadi pengawas pemilu efektif.

"Terakhir, kinerja Bawaslu yang melempem sepanjang pemilu legslatif harus segera dikoreksi. Kinerja mereka tidak sesuai harapan, dan nampak tidak memiliki kontribusi besar mencegah pelanggaran," tandasnya. [ald]

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Bangunan di Jakarta Bakal Diaudit Cegah Kebakaran Maut Terulang

Senin, 29 Desember 2025 | 20:13

Drama Tunggal Ika Teater Lencana Suguhkan Kisah-kisah Reflektif

Senin, 29 Desember 2025 | 19:53

Ribuan Petugas Diturunkan Jaga Kebersihan saat Malam Tahun Baru

Senin, 29 Desember 2025 | 19:43

Markus di Kejari Kabupaten Bekasi Mangkir Panggilan KPK

Senin, 29 Desember 2025 | 19:35

DPP Golkar Ungkap Pertemuan Bahlil, Zulhas, Cak Imin, dan Dasco

Senin, 29 Desember 2025 | 19:25

Romo Mudji Tutup Usia, PDIP Kehilangan Pemikir Kritis

Senin, 29 Desember 2025 | 19:22

Kemenkop Perkuat Peran BA dalam Sukseskan Kopdes Merah Putih

Senin, 29 Desember 2025 | 19:15

Menu MBG untuk Ibu dan Balita Harus Utamakan Pangan Lokal

Senin, 29 Desember 2025 | 19:08

Wakapolri Groundbreaking 436 SPPG Serentak di Seluruh Indonesia

Senin, 29 Desember 2025 | 19:04

Program Sekolah Rakyat Harus Terus Dikawal Agar Tepat Sasaran

Senin, 29 Desember 2025 | 18:57

Selengkapnya