Berita

ilustrasi jokowi-rhoma

Fakta, Rhoma Irama Lebih Berpengaruh Dibanding Jokowi

RABU, 09 APRIL 2014 | 22:57 WIB | LAPORAN:

Ada tiga personal effect yang mewarnai pemilu legislatif tahun 2014 kali ini. Efek yang mengejutkan ternyata datang dari raja dangdut Rhoma Irama.

"Ternyata Rhoma Irama lebih berefek daripada Joko Widodo," tegas peneliti senior Lingkaran Survei Indonesia (LSI), Toto Izul Fatah di kantor LSI, Rawamangun, Jakarta, Rabu (9/4)

Menurut temuan LSI, efek pertama yang mewarani pileg adalah efek Joko Widodo. Tapi efek Jokowi tidak terlalu signifikan pada perolehan suara PDIP. Sebagaimana diketahui, banyak lembaga yang memprediksi jika Jokowi diumumkan sebagai capres sebelum pileg PDIP akan berhasil mencapai suara 25 hingga 30 persen.


"Ternyata Jokowi Effect tidak berpengaruh. Jadi kesimpulannya pemilih Jokowi belum tentu pilih PDIP, pemilih PDIP belum tentu pilih Jokowi," ungkap Toto.

Personal effect kedua menurut Toto adalah Nazaruddin. Kasus yang dibuat oleh mantan Bendahara Umum Partai Demokrat menjadi awal terpuruknya partai besutan SBY tersebut. Gara-gara Nazar Demokrat akhirnya berada pada posisi keempat berdasarkan hasil quick count yang bahkan tidak mencapai 10 persen suara.

Personal effect ketiga adalah Rhoma Irama. Menurut Toto Rhoma memang berikan efek signifikan pada suara PKB. PKB berhasil memperoleh hampir menyentuh angka 10 persen.

"Rhoma Irama effect walau belum bisa diterima kalangan elit, tetapi diterima di kalangan grassroot," tegas Toto.

Menurut peneliti LSI, Rully Akbar selain efek Rhoma Irama, PKB juga diuntungkan dengan captive pemilih yang berasal dari NU. Toto menegaskan Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar berhasil menarik hati warga Nahdiyin yang mau terang-terangan mendukung Jusuf Kalla, Mahfud MD dan Rhoma Irama.

"Ditambah lagi dukungan dana yang besar dari bos Lion Air Rusdi Kirana yang tentu punya peran penting untuk suara PKB,"demikian Rully. [zul]

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Bangunan di Jakarta Bakal Diaudit Cegah Kebakaran Maut Terulang

Senin, 29 Desember 2025 | 20:13

Drama Tunggal Ika Teater Lencana Suguhkan Kisah-kisah Reflektif

Senin, 29 Desember 2025 | 19:53

Ribuan Petugas Diturunkan Jaga Kebersihan saat Malam Tahun Baru

Senin, 29 Desember 2025 | 19:43

Markus di Kejari Kabupaten Bekasi Mangkir Panggilan KPK

Senin, 29 Desember 2025 | 19:35

DPP Golkar Ungkap Pertemuan Bahlil, Zulhas, Cak Imin, dan Dasco

Senin, 29 Desember 2025 | 19:25

Romo Mudji Tutup Usia, PDIP Kehilangan Pemikir Kritis

Senin, 29 Desember 2025 | 19:22

Kemenkop Perkuat Peran BA dalam Sukseskan Kopdes Merah Putih

Senin, 29 Desember 2025 | 19:15

Menu MBG untuk Ibu dan Balita Harus Utamakan Pangan Lokal

Senin, 29 Desember 2025 | 19:08

Wakapolri Groundbreaking 436 SPPG Serentak di Seluruh Indonesia

Senin, 29 Desember 2025 | 19:04

Program Sekolah Rakyat Harus Terus Dikawal Agar Tepat Sasaran

Senin, 29 Desember 2025 | 18:57

Selengkapnya