Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Abraham Samad memastikan bahwa pihaknya sampai saat ini terus mengembangkan dugaan korupsi pengadaan alat kesehatan buffer stock untuk kejadian luar biasa tahun 2005.
Pengembangan kasus dari Mabes Polri itu dilakukan dengan penelusuran pihak lain yang terlibat dalam perkara ini di luar tersangka eks Menteri Kesehatan, Siti Fadillah Supari.
Samad tidak membantah kabar yang menyatakan KPK juga membidik pihak swasta, dalam hal ini Direktur Utama PT Prasasti Mitra, Bambang Rudijanto Tanoesudibjo alias Rudi Tanoe. Dia membenarkan salah satu yang jadi target bidikan adalah pihak swasta.
"Sebenarnya inti kasus ini ya ingin mengembangkan lebih jauh. Karena kita melihat bahwa yang terlibat tidak hanya Siti Fadhillah," terang Samad kepada wartawan, Rabu (9/4).
Informasi mengenai dugaan keterlibatan Rudi Tanoe yang juga kakak kandung Cawapres Partai Hanura, Hary Tanoesudibjo, sebenarnya bukan barang baru. Ia sudah disebut dalam kasus dugaan korupsi pengadaan alat kesehatan (Alkes) penanggulangan wabah flu burung tahun 2006-2008 yang menjerat Direktur Bina Pelayanan Medik Kemenkes, Ratna Dewi Umar. Rudi juga disebut melakukan penggelembungan harga.
Tak hanya itu, perusahaan Rudi juga disebut diarahkan langsung oleh Menkes agar dapat memenangkan tender tersebut.
"Iya, makanya saya bilang setelah menetapkan Siti Fadhillah, kami ingin menggali lebih jauh, mendalami pihak-pihak atau siapa lagi yang terlibat. Termasuk pihak swasta," tekan Samad.
Walau begitu, dia tak mau berspekulasi saat disinggung apakah KPK juga akan menetapkan Rudi Tanoe sebagai tersangka menyusul Siti Fadhillah.
Siti Fadillah sebelumnya ditetapkan oleh Mabes Polri sebagai tersangka dalam kasus dugaan korupsi pengadaaan alat kesehatan atau buffer stock senilai Rp 15.548.280.000, untuk kejadian luar biasa, Kementerian Kesehatan tahun 2005.
Dalam kasus dugaan korupsi yang diduga merugikan keuangan negara senilai Rp 6.148.638 miliar tersebut, ia dituding telah telah menyalahgunakan kewenangnya terkait pengadaan alat kesehatan buffer stock untuk KLB dengan metoda penunjukkan langsung yang dilaksanakan Kepala Pusat Penanggulangan Masalah Kesehatan pada tahun 2005.
Dalam kasus tersebut, sejumlah pihak disebut-sebut ikut bermain. Salah seorang diantaranya adalah Rudi Tanoe. Tapi dalam banyak kesempatan, Rudi Tanoe sudah membantahnya.
[ald]