. Menko Perekonomian RI, Hatta Rajasa, menghadiri agenda serap aspirasi dan silaturahmi dengan tokoh ulama dan masyarakat kabupaten Bangkalan, Pulau Madura, Jawa Timur, di Pendopo Agung Bangkalan, malam ini (Rabu, 2/4).
Di kesempatan itu, selain menerima gelar kehormatan warga Madura, Hatta pun membuka diri untuk menerima masukan dan pertanyaan dari masyarakat jelata.
Salah satu yang menarik "curhat" seorang kepala sekolah sebuah sekolah menengah atas di Bangkalan, Maria Ulfa. Pertama-tama, ibu berkerudung itu menyampaikan pandangannya bahwa pembangunan di Bangkalan belum juga maju setelah enam tahun beroperasinya Jembatan Suramadu.
Maria Ulfa mengatakan, pemikiran Hatta bisa dipakai untuk pembangunan Bangkalan dan Madura pada umumnya. Ia mengutarakan doa dan harapannya agar Hatta Rajasa melaju ke ranah pemilihan presiden dan sukses di sana.
"Semoga kalau Bapak jadi calon presiden dan sukses jadi presiden, semoga semua bisa terimplementasikan," tegasnya.
Menjawab harapan dari ibu itu, Hatta pertama-tama mengatakan bahwa dua fenomena dunia dan proses peradaban yang sedang terjadi tidak bisa dielak. Pertama, proses globalisasi, integrasi ekonomi global. Dan, kedua adalah pengaruh teknologi ke dalam pembangunan ekonomi.
"Semua persoalan yang menyangkut pembangunan itu bisa dijawab kalau kita perkuat SDM. Tidak ada jalan lain kecuali pendidikan," tegasnya.
Hatta pun sempat menceritakan kenangan masa kecilnya tentang pendidikan yang diberikan oleh sang ibu. Pendidikan tradisional itu masih melekat di dirinya. Dia tegaskan, pendidikan adalah akar dari keberhasilan.
"Ibu saya simpel saja mengajari saya. Kalau saya tidak mengaji, saya disabet pakai rotan. Saya merasa pendidikan yang tradisional itu begitu melekat dalam bagi saya, yaitu berpikir dan berzikir," ungkap besan dari Presiden Yudhoyono itu.
Kepada ibu yang berprofesi pendidik itu, ia meminta kalau ada perubahan kurikulum dari pemerintah sebaiknya jangan diributkan dulu, karena pasti sudah lewat mekanisme yang dipikirkan matang.
"Tapi kalau kurikulum itu menjauhkan kita dari pedidikan agama, dan jadikan kita manusial sekuler, maka harus dilawan. Mari jalankan sistem pendidikan yang baru, saya yakin bisa menghasilan manusia-manusia berakhlak baik," tandas Hatta.
[ysa]