Berita

foto:net

Dunia

Langkah Turki Blokir Twitter Dikecam Keras

MINGGU, 23 MARET 2014 | 14:18 WIB | LAPORAN: SHOFFA A FAJRIYAH

. Keputusan pemerintahan Turki memblokir situs jejaring sosial Twitter jelang pemilu 30 Maret 2014, dengan alasan keamanan nasional, memicu kecaman warga Turki dan dunia internasional.

Misalnya kecaman datang dari pemerintah Barat dan organisasi Hak Asasi Manusia (HAM), Gedung Putih. Mereka mengeluarkan statement bahwa larangan Twitter telah menggerogoti demokrasi dan kebebasan berbicara.

Sebelumnya Perdana Menteri Turki Tayyip Erdogan (Sabtu, 22/3) menyebut bahwa situs jejaring sosial Twitter hanya sarana untuk melakukan pembunuhan karakter.


"Twitter telah digunakan sebagai sarana untuk melakukan pembunuhan karakter sistematis dengan beredarnya informasi yang diperoleh secara ilegal, catatan palsu dan dibuat dari hasil penyadapan," begitu pernyataan dari kantor perdana menteri Erdogan, seperti dilansir dari Reuters (Minggu, 23/3).

Ya, memang dalam beberapa pekan terakhir telah banyak beredar rekaman audio yang dirilis melalui lewat Twitter hampir setiap hari yang diduga percakapan telepon antara pejabat pemerintah dan pengusaha terkait dugaan korupsi.

Pemerintah Turki beralasan bahwa pemblokiran situs tersebut sebagai langkah perlindungan. Namun pasca pemblokiran Twitter, banyak orang melaporkan mengalami kesulitan dalam mengakses internet secara keseluruhan.

"Kami percaya bahwa sikap ini merusak citra merek dari perusahaan yang bersangkutan dan menciptakan kesan yang tidak adil dan tidak akurat dari negara kita. Namun, langkah-langkah serupa telah dilakukan di negara-negara lain dengan alasan yang sama untuk mencegah pelanggaran hak pribadi dan ancaman terhadap keamanan nasional," tambah pernyataan dari kantor Erdogan. [rus]

Populer

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

UPDATE

Menhut Kebagian 688 Ribu Hektare Kawasan Hutan untuk Dipulihkan

Rabu, 24 Desember 2025 | 20:14

Jet Militer Libya Jatuh di Turki, Kepala Staf Angkatan Bersenjata Tewas

Rabu, 24 Desember 2025 | 20:05

Profil Mayjen Primadi Saiful Sulun, Panglima Divif 2 Kostrad

Rabu, 24 Desember 2025 | 19:46

Nutrisi Cegah Anemia Remaja, Gizigrow Komitmen Perkuat Edukasi

Rabu, 24 Desember 2025 | 19:41

Banser dan Regu Pramuka Ikut Amankan Malam Natal di Katedral

Rabu, 24 Desember 2025 | 19:33

Prabowo: Uang Sitaan Rp6,6 Triliun Bisa Dipakai Bangun 100 Ribu Huntap Korban Bencana

Rabu, 24 Desember 2025 | 19:11

Satgas PKH Tagih Denda Rp2,34 Triliun dari 20 Perusahaan Sawit dan 1 Tambang

Rabu, 24 Desember 2025 | 18:43

Daftar 13 Stafsus KSAD Usai Mutasi TNI Terbaru

Rabu, 24 Desember 2025 | 18:36

Prabowo Apresiasi Kinerja Satgas PKH dan Kejaksaan Amankan Aset Negara

Rabu, 24 Desember 2025 | 18:35

Jelang Malam Natal, Ruas Jalan Depan Katedral Padat

Rabu, 24 Desember 2025 | 18:34

Selengkapnya