Berita

ilustrasi

Bisnis

Untuk Penuhi Kebutuhan Konsumsi, Impor Garam Industri Direkayasa Tuh

Kemenperin Bakal Selidiki Jika Ditemukan Penyimpangan
SENIN, 17 MARET 2014 | 09:10 WIB | HARIAN RAKYAT MERDEKA

Indonesia sudah bisa berswasembada garam. Sayangnya, di pasar konsumsi tetap saja terjadi rembesan garam impor khusus untuk industri.

Kepala Divisi Pemasaran PT Garam Ismail Huda mengaku untuk garam konsumsi memang sudah mencapai swasembada, dari data pun itu sudah mencukupi secara nasional.

Tapi, dia mengungkapkan, di lapangan secara diam-diam ada peluang yang dimanfaatkan importir garam untuk konsumsi dengan mengatasnamakan untuk industri pangan.


Menurut Ismail, tata niaga impor garam yang berlaku saat ini sudah melenceng dari ketentuan. Salah satu yang masih menjadi polemik yakni impor garam untuk bahan baku industri aneka pangan.

Jika terus terjadi rembesan garam impor untuk industri yang masuk ke pasar garam konsumsi, akan membuat garam lokal kalah bersaing. Belum lagi pada kenyataannya harga garam impor lebih murah dari garam lokal.

Untuk itu, PT Garam pernah mengusulkan ada stabilisasi harga garam, sayangnya sampai sekarang belum dapat terwujud.

Sebelumnya, Ditjen Kelautan, Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil (KP3K) Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) Sudirman Saat mendapat laporan dari PT Garam ada indikasi penyalahgunaan impor garam untuk industri yang merembes ke konsumsi.

Berdasarkan laporan tersebut, ada 225 ribu ton impor garam untuk kebutuhan industri pangan menggunakan rekomendasi impor industri, tapi realisasinya masuk sebagai garam konsumsi.

Sekjen Kementerian Perindustrian (Kemenperin) Ansari Bukhari mengatakan, impor garam industri memiliki aturan dan kuota agar tidak penyimpangan.

Bila ada dugaan penyimpangan dari impor garam industri, harus diselidiki. Ia mengakui, jika kode HS (harmony system) untuk impor garam industri dan konsumsi sama.

“Harus kita awasi bersama, supaya tidak ada penyimpangan,” ujarnya kepada Rakyat Merdeka di Bali, kemarin.

Dari data sementara Badan Pusat Statistik (BPS), nilai impor garam Januari 2014 mencapai 13,5 juta dolar AS  atau sekitar Rp 1,4 triliun. Angka ini meningkat tajam hingga 400 persen jika dibanding Desember 2013 yang hanya 3 juta dolar AS.

Sepanjang Januari, volume garam impor paling besar datang dari Australia dengan total impor mencapai 9,2 juta dolar AS. Angka ini juga meningkat dari bulan sebelumnya yang hanya 2,9 juta dolar AS.

Garam impor juga datang dari India dengan total mencapai 4 juta dolar AS. Padahal, pada Desember 2013, Indonesia tidak mengimpor garam dari India.

Direktur Jenderal Perdagangan Luar Negeri Kementerian Perdagangan (Kemendag) Bachrul Chairi  mengatakan, garam untuk bahan baku industri aneka pangan tersebut masuk ke dalam klasifikasi garam industri berdasarkan rakor Kemenko.

Dikatakan, kebutuhan garam  industri pangan tersebut besar rata-rata mencapai 300.000 ton. Padahal, selama ini impor untuk garam konsumsi bea masuknya dibebaskan alias nol persen.

Berdasarkan rekomendasi Kementerian Perindustrian, Kemendag hanya menerbitkan izin impor garam industri pada tahun 2013 kepada Importir Produsen (IP). Realisasi impornya di tahun 2013 sebesar 1.092.334 ton dan sisanya baru direalisasikan Januari 2014 sebanyak 62.226 ton. ***

Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

UPDATE

KPK Siap Telusuri Dugaan Aliran Dana Rp400 Juta ke Kajari Kabupaten Bekasi

Rabu, 24 Desember 2025 | 00:10

150 Ojol dan Keluarga Bisa Kuliah Berkat Tambahan Beasiswa GoTo

Rabu, 24 Desember 2025 | 00:01

Tim Medis Unhas Tembus Daerah Terisolir Aceh Bantu Kesehatan Warga

Selasa, 23 Desember 2025 | 23:51

Polri Tidak Beri Izin Pesta Kembang Api Malam Tahun Baru

Selasa, 23 Desember 2025 | 23:40

Penyaluran BBM ke Aceh Tidak Boleh Terhenti

Selasa, 23 Desember 2025 | 23:26

PAN Ajak Semua Pihak Bantu Pemulihan Pascabencana Sumatera

Selasa, 23 Desember 2025 | 23:07

Refleksi Program MBG: UPF Makanan yang Telah Berizin BPOM

Selasa, 23 Desember 2025 | 23:01

Lima Tuntutan Masyumi Luruskan Kiblat Ekonomi Bangsa

Selasa, 23 Desember 2025 | 22:54

Bawaslu Diminta Awasi Pilkades

Selasa, 23 Desember 2025 | 22:31

Ini yang Diamankan KPK saat Geledah Rumah Bupati Bekasi dan Perusahaan Haji Kunang

Selasa, 23 Desember 2025 | 22:10

Selengkapnya