Berita

Pertahanan

Arbi Sanit: Legitimasi SBY Pudar, Manuver Militer Bisa Didukung

SENIN, 10 MARET 2014 | 18:06 WIB | LAPORAN:

Legitimasi pemerintahan SBY-Boediono semakin lemah, bahkan sudah bisa dibilang telah usai. Elektabilitas Partai Demokrat yang tinggal tujuh persen menandakan bahwa masyrakat sudah tidak percaya lagi pada pemerintahan Presiden SBY.

"Kalau rezim SBY lemah, siapa yang bisa jadi komando terkait keamanan pemilu? Apa masih bisa memerintah militer atau polisi untuk kemanan?" tanya analis politik senior, Arbi Sanit, saat diskusi di kantor PBNU, Jakarta, Senin (10/3).

Menurut Arbi, kemungkinan besar militer atau polisi tidak lagi patuh pada SBY saat pemilu atau pasca pemilu 2014. Termasuk masyarakat pun sudah tak menganggap lagi SBY sebagai presiden saat pemilu nanti.


Saat terjadi chaos di saat legitimasi SBY sudah tak ada, ditambah koalisi pemerintahan yang sudah goyah, maka aksi protes massa baik dari masyarakat atau pihak-pihak yang kalah bisa ditunggangi oleh ekstrimis atau teroris. Jika sudah begitu, pemerintah tak bisa diharapkan untuk menyelamatkan negara.

"Kalau kepercayaan sudah minim pada Presiden SBY, akan ada perbedaan pendapat antara polisi dan militer. Akhirnya, bisa jadi militer ambil alih kekuasaan," terang Arbi.

Pengambilalihan kendali atau boleh dibilang kudeta oleh militer, bisa jadi akan didukung masyarakat karena militer beralasan negara sudah terancam.

"Alasan militer mau meluruskan konstitusi kita dukung nanti," kata Arbi. [ald]

Populer

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

UPDATE

Kepala Daerah Dipilih DPRD Bikin Lemah Legitimasi Kepemimpinan

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:59

Jalan Terjal Distribusi BBM

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:39

Usulan Tanam Sawit Skala Besar di Papua Abaikan Hak Masyarakat Adat

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:16

Peraih Adhyaksa Award 2025 Didapuk jadi Kajari Tanah Datar

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:55

Pengesahan RUU Pengelolaan Perubahan Iklim Sangat Mendesak

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:36

Konser Jazz Natal Dibatalkan Gegara Pemasangan Nama Trump

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:16

ALFI Sulselbar Protes Penerbitan KBLI 2025 yang Sulitkan Pengusaha JPT

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:58

Pengendali Pertahanan Laut di Tarakan Kini Diemban Peraih Adhi Makayasa

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:32

Teknologi Arsinum BRIN Bantu Kebutuhan Air Bersih Korban Bencana

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:15

35 Kajari Dimutasi, 17 Kajari hanya Pindah Wilayah

Kamis, 25 Desember 2025 | 22:52

Selengkapnya