Berita

nikita mirzani

Blitz

Jadi Tersangka, Nikita Ngaku Dipalak 300 Juta

SABTU, 22 FEBRUARI 2014 | 08:53 WIB | HARIAN RAKYAT MERDEKA

Mengklaim ditawari uang damai oleh oknum polisi dan pelapor. Nikita bodo amat, mangkir dari panggilan polisi dan siap dipenjara lagi.

Nikita Mirzani ditetapkan sebagai tersangka kasus di Cafe Golden Monkey, Bandung, pada 27 Juli 2013. Namun seperti biasa, artis seronok penuh kontroversi ini cuek bebek. Dia tak peduli jika harus kembali masuk penjara.

Saking cueknya, ia mangkir dari panggilan polisi pada 8 Februari lalu.
“Saya nggak datang dan nggak mau datang,” kata Nikita.

“Saya nggak datang dan nggak mau datang,” kata Nikita.

“Niki sih, sudah biarin aja lah, mau jadi tersangka mau apa lah terserah, pasrah saja,” sambungnya.

Sebagai informasi, dugaan terjadinya tindak pidana pengeroyokan dan penganiayaan yang dilakukan Nikita kepada Fia terjadi di Jalan WR Supratman, Bandung. Ketika itu, Fia mengaku dikeroyok lebih dari dua orang.

Selain Nikita, saat itu Fia ikut dipukuli Onadio Leonardo, vokalis band Killing Me Inside. Kejadian pengeroyokan tadi terjadi setelah sebelumnya Fia dan Nikita ribut mulut yang berujung pada aksi penganiayaan Golden Monkey. Setelah kejadian, baik Fia maupun Nikita saling melaporkan ke Poltabes Bandung atas tuduhan yang sama, penganiayaan disertai pengeroyokan.

Kembali ke Nikita. Dia sudah tak kaget lagi dengan dinginnya hotel prodeo. Seperti diketahui, ia pernah dipenjara karena kasus perkelahiannya dengan kakak-beradik Olivia dan Beverly Sandy.

“Nggak masalah, saya kan sudah pernah nyobain (penjara) dua bulan. Kalau masuk lagi ya sudah lah,” ucap Nikita pasrah.

Ibu satu anak ini pun seperti menyindir pihak kepolisian dan hukum di Indonesia.  Pasalnya, dia telah menghabiskan banyak uang untuk kasus Golden Monkey, namun permasalahannya tak kunjung tuntas.

“Hukum ujung-ujungnya uang. Yang salah siapa, yang benar siapa. Tetap saja dimintain uang,” curhatnya.

Sejumlah uang diklaimnya dihabiskan untuk menyewa jasa pengacara dan urusan remeh temeh lainnya. Bahkan, Niki sesumbar uang yang dikeluarkan sama dengan harga satu buah mobil mewah. “Kalau dari yang dulu sampai sekarang, bisa beli Alphard sih,” ungkap istri Sajad Ukra ini.

Selain oknum polisi, Nikita pun mengungkapkan kejengkelannya pada Yun Tjun, korban dugaan penganiayaan lainnya yang juga melaporkan dirinya ke Poltabes Bandung.

“Tinggal sama Yun Tjun sekarang. Kalau mau damai, Yun Tjun minta saya harus bayar segitu (Rp 300 juta). Yang minta uang damai Rp 300 juta itu bukannya Fia, tapi Yun Tjun dan pengacaranya,” beber Nikita.

Ditegaskan, saat ini dirinya sudah tidak mempunyai masalah hukum dengan Fia setelah sama-sama sepakat mencabut laporannya masing-masing atas tudingan penganiayaan di Poltabes Bandung pada 6 Februari 2014.

“Fia sudah mencabut laporan. Jadi saya sama dia tuh sudah damai. Nggak ada omongan soal itu,” jelas Nikita.

Terkait uang ‘palak’ itu, ia merasa banyak masyarakat menilai public figure seperti dirinya memiliki uang sangat banyak sehingga bisa dengan mudah menghabiskan uang.

“Mungkin kalau Niki tukang jamu nggak akan mungkin sejauh ini. Karena saya public figure, jadi mungkin persepsi mereka gudangnya uang,” keluh Niki.
Selama menjadi artis, dia mengaku selalu dibayar dengan cara mengutang.

Menurutnya, dia tidak pernah dibayar secara kontan setiap pekerjaan yang diterimanya di dunia hiburan. “Jangan salah, artis itu justru dibayarnya ngutang, nggak pernah cash,” tandasnya.

Bintang film Nenek Gayung ini kembali tak habis pikir mengapa dirinya ditetapkan sebagai terangka. Padahal dari visum yang sudah dilakukan, dirinya banyak mengalami luka lebam, terutama di bagian wajah. “Kecewa pasti lah, Niki yang bonyok, Niki yang rugi, Niki juga yang jadi tersangka,” sungutnya.

“Niki pikir ya sudah lah biarkan saja. Mau jadi tersangka kek, mau jadi apa kek, mau dipenjara kek, ya sudah lah,” imbuhnya.

Bicara soal fenomena artis nyaleg. Nikita tak mau memanfaatkan kesempatan untuk ikut-ikutan mencalonkan diri sebagai anggota legislatif. “Nggak ya, otak Niki nggak sampai buat ke sana (politik),” akunya.

Baginya, terjun ke dunia politik bukan hanya bermodalkan tampang dan ketenaran nama saja. Melainkan harus mempunyai pikiran yang cerdas. Selain itu, kontribusinya sebagai aparat negara pun sangat dibutuhkan.

“Menurut saya sih, sebelum nyaleg harus bisa urus diri sendiri dulu. Kalau belum bisa, gimana mau ngurusin orang banyak,” sindirnya. ***

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

UPDATE

Investigasi Kecelakaan Jeju Air Mandek, Keluarga Korban Geram ? ?

Sabtu, 27 Desember 2025 | 17:52

Legislator Nasdem Dukung Pengembalian Dana Korupsi untuk Kesejahteraan Rakyat

Sabtu, 27 Desember 2025 | 17:43

Ledakan Masjid di Suriah Tuai Kecaman PBB

Sabtu, 27 Desember 2025 | 16:32

Presiden Partai Buruh: Tidak Mungkin Biaya Hidup Jakarta Lebih Rendah dari Karawang

Sabtu, 27 Desember 2025 | 16:13

Dunia Usaha Diharapkan Terapkan Upah Sesuai Produktivitas

Sabtu, 27 Desember 2025 | 15:26

Rehabilitasi Hutan: Strategi Mitigasi Bencana di Sumatera dan Wilayah Lain

Sabtu, 27 Desember 2025 | 15:07

Pergub dan Perda APBD DKI 2026 Disahkan, Ini Alokasinya

Sabtu, 27 Desember 2025 | 14:52

Gebrakan Sony-Honda: Ciptakan Mobil untuk Main PlayStation

Sabtu, 27 Desember 2025 | 14:24

Kebijakan Purbaya Tak Jauh Beda dengan Sri Mulyani, Reshuffle Menkeu Hanya Ganti Figur

Sabtu, 27 Desember 2025 | 14:07

PAN Dorong Perlindungan dan Kesejahteraan Tenaga Administratif Sekolah

Sabtu, 27 Desember 2025 | 13:41

Selengkapnya