Berita

EDHIE PRAMONO WIBOWO/NET

Pertahanan

Larang KRI Usman-Harun Melintas, Singapura Rugi Sendiri

RABU, 19 FEBRUARI 2014 | 20:08 WIB | LAPORAN:

Sikap pemerintah Singapura dinilai berlebihan dalam merespon penamaan kapal perang republik Indonesia (KRI) Usman-Harun.

Negara itu melarang KRI Usman-Harun berlayar di perairan Singapura.

"Kalau benar Singapura melarang KRI Usman-Harun berlayar di perairan Singapura,  maka kapal perang Singapura juga tidak boleh berlayar di wilayah perairan Indonesia," tegas mantan KSAD TNI Jenderal (Purn) Pramono Edhie Wibowo setibanya di Bandara Soekarno Hatta Jakarta, Rabu (19/2) usai mengikuti Debat Bernegara Konvensi Calon Presiden Partai Demokrat di Bali.

Pramono Edhie untuk kesekian kali menegaskan, Singapura tidak berhak mengatur Indonesia dalam pemberian nama KRI.

"Penamaan tersebut adalah bentuk penghormatan Indonesia kepada pahlawan yang diabadikan dalam penamaan objek tertentu yang tidak boleh diintervensi oleh negara lain," tekan peserta konvensi Capres Partai Demokrat ini.

Menurut Edhie Pramono, penamaan KRI Usman Harun sudah sesuai prosedur dan hak Indonesia sebagai pemilik kapal. Larangan itu justru akan merugikan Singapura sendiri. Pasalnya, perairan Singapura tergolong kecil.

"Setahu saya jarang sekali kapal perang kita mengarungi wilayah laut Singapura, justru kapal perang mereka yang sering memasuki wilayah laut Indonesia," terang adik ipar Presiden SBY ini.[wid]


Populer

Aduan Kebohongan sebagai Gugatan Perdata

Selasa, 08 Oktober 2024 | 10:03

Lolos OTT, Gubernur Kalsel Sahbirin Noor Gugat Praperadilan Lawan KPK

Jumat, 11 Oktober 2024 | 17:23

PDIP Bisa Dapat 3 Menteri tapi Terhalang Chemistry Gibran

Rabu, 09 Oktober 2024 | 01:53

Pernah Bertugas di KPK, Kapolres Boyolali Jebolan Akpol 2003

Senin, 07 Oktober 2024 | 04:21

Prabowo Sudah Kalkulasi Chemistry PDIP dengan Gibran

Rabu, 09 Oktober 2024 | 02:35

Laksdya Irvansyah Dianggap Gagal Bangun Jati Diri Coast Guard

Sabtu, 05 Oktober 2024 | 03:45

Bakamla Jangan Lagi Gunakan Identitas Coast Guard

Rabu, 09 Oktober 2024 | 06:46

UPDATE

Prabowo Jangan Pilih Jaksa Agung Hedon Seperti ST Burhanuddin

Minggu, 13 Oktober 2024 | 16:00

40 Negara Asal Pasukan Perdamaian PBB Kutuk Serangan Israel di Pangkalan UNIFIL

Minggu, 13 Oktober 2024 | 15:56

Marak Spanduk 'Terima Kasih Jokowi, Selamat Bekerja Prabowo-Gibran', Pengamat: Emas Tetap Emas

Minggu, 13 Oktober 2024 | 15:48

Tiga Hari Hilang di Hutan, Warga Labuhanbatu Utara Ditemukan Selamat

Minggu, 13 Oktober 2024 | 15:41

Kemenag: Tidak Larang Pernikahan di Hari Libur

Minggu, 13 Oktober 2024 | 15:24

Batalkan Ekspor Pasir Laut, Prabowo akan Dikenang Presiden Peduli Lingkungan

Minggu, 13 Oktober 2024 | 15:04

Peparnas XVII Dongkrak Kunjungan Wisatawan di Solo

Minggu, 13 Oktober 2024 | 14:54

Jelang KTT SCO, Pakistan Karantina Islamabad

Minggu, 13 Oktober 2024 | 14:40

Gempa Magnitudo 5,7 Guncang Aceh

Minggu, 13 Oktober 2024 | 14:34

Mampu Majukan Morowali, Anwar Hafid Diharapkan Tularkan Kesuksesan Bangun Sulteng

Minggu, 13 Oktober 2024 | 14:06

Selengkapnya